Jakarta, 24 Agustus 2014
Tidak terasa sudah lebih dari 1 bulan aku duduk di kelas 12.
Hingga kini, aku belum dapat memindahkan perasaan ku padanya. Ya, pada sahabatku.
Aku sedang diam melamun dan melihat kearah lapangan basket. Ternyata ada Revan.
Revan memang anak basket, kuakui dia sangat pandai dalam basket.
Saat aku sedang melamun, tiba - tiba aku merasakan seseorang menepuk bahuku.
"Athena!" panggilnya, aku berbalik dan melihat sahabatku, Gita. Dia sahabatku yang lain anyway.
"Kenapa Git?"
"Balik naik angkot (re: angkutan umum) kan?" tanyanya, iya dia adalah sahabatku dan kita sering balik bareng."Yee! kan lu tau sendiri, gue selalu naik angkot," kataku sambil tertawa.
"Hahaha oke deh. Oh iya by the way gimana sama Sena?" tanya Gita,
Sena adalah sahabatku yang membuatku gagal moveon dan sialnya wanita beruntung yang disukai Sena adalah, Gita. Iya sahabatku sendiri.
Aku hanya diam dan tatapan ku berubah menjadi menyedihkan.
"Gak ada kemajuan. Kan dia nya suka sama elu Git," jawab ku, berusaha menyembunyikan kesedihanku."Apaan sih Na, gue ga suka sama dia. Jadi tenang aja elunya ya" kata Gita, aku hanya mengangguk pasrah, iya pasrah sama keadaan.
Lalu Gita kembali bersuara, "Gue balik ke kelas ya na, tungguin nanti pas balik" lalu aku mengangguk mengiyakan.
Setelah Gita pergi, aku masuk kedalam kelas berhubung bel akan segera berbunyi.
By the way, Gita itu dikelas 12 IPA 3, sedangkan aku 12 IPA 1.Saat aku masuk kedalam kelas, Asyera menghampiriku, "Athena, lu gapapa kan? Gue khawatir pas tadi Gita nyamperin elu."
"Yailah, gue bukan anak kecil kali Ra, dia ngajak balik bareng doang." jawabku
Asyera menghela napas kasar, lalu berjalan ke mejanya. Aku menuju tempat duduk ku, lalu melihat Mary sedang menenggelamkan kepalanya diatas meja.
"Woi, tidur mulu lu. Sakit yak?" tanyaku
"Apaan si na. Diem dah, ngantuk gue." jawabnya ketus lalu kembali menenggelamkan kepalanyaAku hanya tertawa, Mary memang begitu. Dia sangat pendiam sebenarnya. Hanya banyak bicara kepada ku, Asyera dan Nita.
Saat bel berbunyi, guruku lalu masuk kelas.
Setelah bel pulang berbunyi aku segera merapihkan barangku lalu pamit kepada kedua sahabatku.
Jika kalian bertanya kenapa aku tidak balik bersama mereka, jawabannya karena mereka tidak ada yang naik angkot.
Saat aku sedang berjalan menuju kelas Gita, aku bertemu dengan Nita.
"Nita!" panggilku cukup keras
Lalu ia menoleh dan segera menghampiriku,"Wah, Antenaku mau tau ga? Gue punya good news buat elu na" katanya sambil memplesetkan namaku
"Apaan dah granit" balasku
"Gue satu kelas sama crush lu itu" jawabnya lalu tertawa
"Apaan sih nit, ga lucu sumpah. Gue lagi proses moveon nih," jawabku kesal
"Bagus deh, akhirnya lu sadar dia ga pantes buat elu na" kata Nita
"hem iya, eh gue ke kelas Gita dulu yak. Soalnya gue mau balik bareng" pamitku, lalu Nita mengangguk dan menghampiri temannya.
"Athena!" panggil Gita
"iya, udah belum?" tanyaku
"udah sih, ayo!" ajaknya
Lalu kami turun dari tangga, karena tangga kami dekat dengan kantin, otomatis aku menemui beberapa orang yang berkumpul di kantin, dan salah satu dari gerombolan itu adalah kelompoknya Gita dan aku—tapi dulu.
Lalu Gita menghampiri mereka,
"Hai guys, gue mau balik dulu ya sama Athena," pamit GitaLalu mereka melirik ke arah ku dan tersenyum, aku membalas senyuman mereka dengan sedikit kikuk.
Di kelompok ini terdapat Sena, jadi wajarkan jika aku sedikit kikuk, alasanku tidak pernah bergabung dengan mereka lagi adalah Sena.
Karena aku merasa aneh jika di dekat Sena apalagi setelah dia mengetahui perasaanku lalu menolaknya mentah-mentah dengan mengacuhkan aku seperti parasit yang hinggap di dekatnya.
Ingin menangis saja rasanya jika mengingat hal itu dan semenjak itu hubungan kami semua tak lagi sama, kecuali dengan Gita tentunya.
Lalu tiba tiba salah satu temannya Gita, Desy berkata,
"Git, Sen jangan lupa traktirannya ya!"
Aku cukup bingung dengan kalimat yang disampaikan oleh Desy, lalu Gita yang melihat kebingunganku menjawab
"Traktiran ulang tahun Na, kan gue sama Sena deketan walaupun beda hari," jawabnya cepat.Lalu aku hanya menganggukan kepala. Tiba - tiba mataku menatap ke arah Sena, dan ia juga melihat ke arah ku, lalu aku langsung melempar pandanganku pada yang lain.
"Gita, masih lama ga? Balik yuk!" ajakku, karena jujur saja, aku merindukan mata itu menatapku seperti dahulu dan aku tidak yakin bisa menahan air mata yang akan tumpah jika masih di sini.
"Oh iya okok. Guys, gue balik yak. Bye guys!" pamit Gita.
💘💘💘
A. N.
Hai, gimanaa dapet feelsnya ga? Don't forget to comment and vote ya:) hehe. Byee 👋
[11/12/16]

KAMU SEDANG MEMBACA
Remember When
Teen Fiction[EVERY SUNDAY] (13+) "Friends can break your heart too." Apakah kamu pernah menyukai sahabat mu sendiri? How it feels? Menyukai seseorang yang jelas sedang mengharapkan orang lain. Menunggu pesan darinya yang jelas menunggu pesan dari orang lain. Me...