Jakarta, 5 Oktober 2014
Hari ini aku memutuskan untuk pulang bersama Nita. Rumah kami memang searah, tetapi dia selalu dijemput sama supirnya.
"Granit! Masih lama ga baliknya?" panggilku lalu berjalan kearahnya
"Woi Antena! Bentar yak gue ada kerja kelompok. Tungguin bentar ya na" pintanya, lalu aku mengangguk.
Tiba-tiba Sena dan Arina berjalan kearah Nita.
"Ta, gue cariin kardus ya?" kata Sena. Aku diam mematung ditempat. Ternyata Nita satu kelompok dengan Sena.
"Iya, cariin yang kotaknya sebesar kotak sepatu ya Sen," ujar Nita, lalu Sena mengangguk dan berlari kearah kantin untuk mencari kardus tersebut.
Tiba-tiba Sena balik bersama Gita, Gita menggandeng erat tangan Sena, lalu Arina tiba-tiba berbicara,
"Athena, liat deh mereka lucu kan? Lu udah bisa moveon belum dari Sena? Jangan gangguin mereka ya. Mereka cocok banget kan na?" ucap Arina, for your information, Arina salah satu anggota Pineapple Community juga.
Aku sempat diam lalu aku menjawab, "hahaha iya. Lucu banget parah, tenang aja elah gue ga sebejat itu," ujarku kesal lalu menekan kata 'sebejat'
Karena situasi yang tidak mengenakkan, aku izin untuk menunggu Nita diluar saja. Bisa mendidih aku kalau lama-lama disana.
Saat aku sedang menunggu diluar, tiba-tiba Gita menghampiriku, "Athena! Ada yang harus gue omongin sama lu" ujarnya
Aku hanya menoleh kearahnya, lalu bangkit dari tempat dudukku menuju parkiran tempat mobilnya Nita.
Gita tiba-tiba menahan tanganku, "Please na, dengerin gue dulu" lalu karena aku merasa kasihan aku diam dan mendengarkan, "Na, gue emang beneran pacaran sama dia. Tapi gue ga bermaksud buat nyakitin lu. Gue cuma ngerasa ga enak kalau cerita ke elu na. Gue gatau tiba-tiba gue sayang banget sama dia na. Maafin gue ya na?" ujar Gita.
Tiba-tiba saja air mata dari mataku meloloskan diri. Aku ga bisa nahan air ini. Untuk menjawab pertanyaannya aku mengangguk lalu berkata, "Iya Git, gapapa. Gue duluan ya?" ucapku lalu dengan segera aku berlari kearah mobil yang disana terdapat Supir Nita, Pak Ujang.
"Loh neng, kenapa berair matanya? Neng lagi sakit?" tanya Pak Ujang
"Ah, enggak pak. Saya gapapa. Oh, iya pak kita tunggu Nita dulu ya. Dia lagi kerja kelompok." ucapku. Aku memang cukup dekat dengan Pak Ujang karena Aku dan Nita sering pulang bersama.
Lalu Pak Ujang mengangguk. 15 menit kemudian, Nita datang sedikit berlari kearah mobil.
"Pak Ujang!" kata Nita
"Iya non? Cari neng Athena? Dia udah didalam mobil daritadi non" kata Pak Ujang
"Oh, ok pak." lalu Nita membuka pintu dan melihat mukaku yang sembab, lalu Nita langsung memelukku,
"Na, udah gapapa. Gue tau lu gabakalan ngehancurin hubungannya Sena sama Gita, jangan dimasukkin ke hati ya na" ucapnya lembut.
"Gue seharusnya ga pernah suka sama Sena ya, Nit? Karena gue tetep jadi tokoh tambahan yang cuma lewat, harusnya gue move on ya? Kok gue bodoh banget," kesalku
"Engga na, bisa aja lu lagi khilaf. Gue yakin lu bakalan move on, gue selalu dukung lu, Na!"
Setelah itu Pak Ujang membawa mobilnya menuju arah rumahku.
💘💘💘
Author POV
Muka Athena masih kusut dan kantung mata yang terlihat begitu jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember When
Teen Fiction[EVERY SUNDAY] (13+) "Friends can break your heart too." Apakah kamu pernah menyukai sahabat mu sendiri? How it feels? Menyukai seseorang yang jelas sedang mengharapkan orang lain. Menunggu pesan darinya yang jelas menunggu pesan dari orang lain. Me...