Prolog

538 31 0
                                    

Son punya pengalaman yang buruk terhadap air. Saat umurnya 10 tahun, dia diajak temannya untuk adu renang di sungai. Tanpa keraguan sedikitpun, akhirnya Son menerima tantangan itu. Dia tahu seberapa besar kemampuannya dalam berenang.

Ketika adu renang dimulai, Son sudah terlihat memimpin perlombaan. Kesombongannya pun muncul. Sambil berenang dia meneriaki temannya yang ada di belakangnya "Coba balap aku!"

Beberapa menit kemudian, tiba-tiba saja kakinya terlilit tumbuhan air yang ditumbuhi alga. Son kaget karena dia pikir tumbuhan air yang melilitnya itu adalah ular. Akhirnya dia hilang kendali. Dia pun terbawa arus sungai beberapa meter. Bukannya menolong, temannya yang lain hanya menonton dan menertawakannya.

Son merasa lemas. Dia pasrah dengan apa yang terjadi. Sampai akhirnya ada bapak-bapak yang menolongnya. Son ditarik keluar dari sungai dengan tumbuhan air yang melilit di sekujur tubuhnya. Teman-temannya pun berdatangan dan kembali menertawakannya.

Son merasa itu pengalaman sangat buruk. Pengalaman yang memalukan sekaligus mengerikan dalam hidupnya.

Sejak saat itulah, Son merasakan takut terhadap air dalam jumlah yang besar seperti danau, sungai, dan laut.

Beberapa tahun kemudian, Son lulus SMP dengan umur yang tergolong muda yaitu 14 tahun. Ayahnya pun menawarkannya untuk tinggal bersamanya selama setahun di pulau kecil yang berada di zona laut teritorial suatu negara. Ayahnya memilih tinggal di pulau itu karena pulau itu tidak jauh dari tempat tugasnya sebagai tentara angkatan laut yang bertugas melindungi wilayah perbatasan.

Son muak dengan rasa takut yang selama ini menyelimutinya. Dia ingin sekali melawan dan menghilangkan rasa takutnya itu. Dia pun memutuskan untuk ikut dengan ayahnya.

Tak ingin ditinggal sendirian neneknya Son juga memutuskan untuk ikut.

Dan perjalanan pun dimulai.

Panggilan LautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang