PL Part 12

79 11 0
                                    

Ketika tak ada lagi harapan saat itu juga keajaiban muncul.

Son yang tidak kuat lagi menahan napas akhirnya pasrah. Dia memejamkan matanya sambil mengingat orang-orang tersayangnya sebelum meninggal. Tapi dalam pikirannya saat itu, dia merasa ada yang membantunya melepas tabung oksigen yang ada di punggungnya kemudian menariknya.

Meskipun matanya tertutup, Son bisa merasakan kalau saat itu dia sedang menuju ke arah cahaya. Apa ini artinya aku akan menuju surga?

Tiba-tiba...

BUSHHH...

Son keluar dari permukaan air. Dia menarik napas dalam-dalam kemudian terbatuk-batuk sambil melihat keadaan sekitar. Apa ini laut di surga? Pikirnya.

Son pun melihat sosok yang tidak asing lagi baginya. Lira.

"LIRA!" ucap Son penuh semangat sekaligus tidak menyangka akan bertemu Lira di surga. Kemudian Son langsung memeluknya sambil menangis meminta maaf "Maafkan aku, maafkan aku, Lira. Seharusnya saat itu, saat masih di dunia aku bisa menepati janjiku."

"Di dunia? Ini di dunia." Lira melepaskan pelukan Son sambil terheran-heran.

"Bukankah saat ini kita ada di surga?" jawab Son.

Tiba-tiba Lira menampar Son.

AAWWW!!!!

"Kamu ini kenapa?! Oh jadi ceritanya kamu dendam sama aku, kamu marah, kamu kesal. Tidak papa. Aku memang pantas mendapatkannya."

"SON sadarlah! Kita saat ini masih di bumi."

"APA?!" Son langsung melihat sekitarnya. "Jadi aku belum meninggal? Jadi tadi kamu yang menolongku? Dan kamu masih hidup?"

Lira tersenyum sambil mengangguk.

"LIRA!!!" Son kembali memeluk Lira kegirangan. "Jadi kamu masih hidup? Tapi bagaimana bisa?"

"Nanti saja kuceritakan. Sekarang ayo kita nikmati kerja kerasmu."

Son memasang wajah bingung. Lira pun menariknya masuk ke dalam air. Mereka pun berenang melihat kondisi laut yang semakin membaik.

Di dalam air Son dan Lira melakukan salto berulang kali. Mereka menari-nari sesuka hati.

Son bahkan melakukan suatu hal yang tidak pernah cowo ganteng lakukan. Kentut di dalam air. Menghasilkan gelembung-gelembung kecil yang membuat Lira tertawa terbahak-bahak. Son pun ingin tertawa tapi hal itu tidak bisa dia lakukan di dalam air. Dengan sekuat tenaga, dia berusaha menahan tawanya. Tapi dia tak bisa menahannya lagi. Tawa itu lepas membuat Son tersedak air laut. Melihat Son seperti itu segera Lira menariknya ke permukaan air.

Setelah semua kesenangan dalam air itu berakhir, saatnya mereka ke daratan.

Panggilan LautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang