Suara ombak Pantai Jeju bergemuruh Indah mewarnai cerahnya pagi Pulau Jeju. Lumba-lumba bermain asik ditengah laut yang amat biru. Pulau romantis idaman pasangan yang ingin berlibur ke Pulau ini bisa tak terlupakan momentnya.
Keindahan itu akan dibiarkan oleh Polisi-Polisi Khusus, SWAT dan juga bantuan dari Polisi daerah Pulau Jeju. Memburu hewan-hewan liar yang telah merusak kenyamanan Negara bak parasit. Meskipun masih tutup, Casino elit di daerah Jeju digeledah secara terang-terangan. Beberapa Anggota Geng Tatoo yang sedang bersantai, dipungut paksa oleh beberapa Pasukan SWAT.
Geng paling berbahaya di Korea Selatan, mereka memproduksi beberapa alat peledak ringan dan juga peledak tinggi sewaktu-waktu keadaan berbahaya datang menghampiri mereka. Beberapa senjata seperti handgun, softgun, rifle, bazoka dan lain-lain dikoleksi oleh mereka dengan lengkap.
"Incaran tak ditemukan.. " lapor salah satu anggota SWAT lewat radiophone ke semua anggota.
Benar apa yang dikatakan Deputy Kim, analisisnya tentang menyembunyikan Ketua Geng Tatoo benar2 terjadi. Mereka tahu rencana Polisi. Secepat mungkin mereka mengambil rencana lain yg sudah disiapkan.
Didalam gedung Casino tersebut, Hyoyeon masih serius mencari sesuatu yang bisa ia ambil sebagai alat bantu para polisi untuk melacak sebagian anggota Tatoo lainnya, termasuk Ketua Geng Tatoo.
Diobrak abrik semua berangkas, laci-laci penyimpanan berkas hingga tak ia kembali rapikan lagi.
"Tidak mungkin" gumam pelan Hyoyeon.
Disebuah ruang penyimpanan berangkas, ada sebuah lemari kecil yang isinya tersembunyi alat peledak bom waktu.
"Ada peledak diruang penyimpanan berangkas. Cepat kesini Kwon, kau ahli menjinakkan bom, cepat kesini!! " lapor Hyoyeon kepada seluruh anggota lewat radiophone.
"Kau bersama siapa disana Hyo? " tanya Chief Johnny.
"Sendirian" jawab Hyoyeon.
CKLEK.
Tiba-tiba terdengar suara pintu terkunci dari luar. Sontak Hyoyeon langsung cepat menngecek keadaan pintu tersebut, alhasil, pintu sudah terkunci rapat.
"Aaiisshh" kesal Hyoyeon sambil menggoyangkan gagang pintu tersebut.
"Tiba-tiba ada yang mengunciku dari dalam, cepat bantu aku, bom terpasang waktu 30 menit lagi. " ucap Hyoyeon panik.
"Kita sedang menuju kesana." ucap Chief Johnny.
Deputy Kim, Chief Johnny dan Agent Kwon berbondong-bondong menyelamatkan Hyoyeon dibantu oleh beberpa pasukan Polisi Khusu yg lain.
"AHKK" ringis kesakitan agent Kwon saat melepaskan kakinya dari anak tangga.
Ternyata, seluruh lantai yang ada dilantai tiga disetting pakai alat sensor penyetrum. Jika ada orang yang menginjak lantai tersebut, kaki mereka akan tersengat habis-habisan.
Padahal, ruangan berangkas yang didalam masih ada Hyoyeon, tinggal beberapa meter dari hadapan mereka, tetapi mereka tak dapat menuju kesana diakibatkan lantainya punya aliran listrik.
"Kwon apa yang harus kulakukan? " tanya Hyoyeon sambil mengontrol kepanikan.
"Hyo, bisakah kau membuka kotak bom itu, mungkin saja aku bisa menginstruksi kau untuk menghentikan waktunya." jawab Kwon.
"Kenapa kau tidak kesini saja? " tanya Hyoyeon.
"Seluruh lantai dilantai tiga terpasang aliran listrik" jawab Kwon.
"Aaiishh.. Ne" balas Hyoyeon. Dengan sergap dan hati-hati ia membuka kotak bom tersebut.
Kemudian, Hyoyeon langsung memberi sambungan Video Call ke Kwon.
"Lihatlah.. " ucap Hyoyeon.
"Yuri, sambungkan Video Call Kwon dan Hyoyeon ke lab-nya Jaehyun" perintah Chief Johnny.
KAMU SEDANG MEMBACA
INCREDIBLE FACTS!!!
Mystery / ThrillerKepolisian Korea Selatan kembali menguak kasus Red Smile. Agent Hyo begitu geram terhadap kasus Red Smile karna Ayahnya adalah salah satu korban pembunuhan Red Smile. Kim Eun Tae sudah tertangkap karna dianggap sebagai keaslian dibalik Topeng "Red...
