Ep. 6 -RED SMILE (2)-

67 8 1
                                    

Vonis Keputusan yang jatuh ke tiga tersangka Mino,  Bobby dan B. I adalah Penjara Seumur Hidup,  denda sebesar 10 juta won dan juga masa rehabilitasi.  Mereka dikenai pasal Undang-Undang Narkoba.
Bukti tuduhan mereka atas pembunuhan Mayat wanita Jiwoo tak lengkap.  Mereka dinyatakan tak melakukan pembunuhan Jiwoo.

Sekarang,  ada satu korban pembunuhan Red Smile yang terjadi saat pemburuan geng Tatoo oleh polisi.

"Aku sempat memikirkan kejadian 3 tahun yang lalu itu akan terjadi lagi" ucap Jaehyun.

Semua Team sedang berkumpul diruang meeting bersama ahli forensik.

"Red Smile sangat semangat sekali dalam hal bunuh-membunuh. " balas Agent Kwon.

"Doctor, how the results of the autopsy report?(Dokter,  bagaimana hasil visumnya?) tanya Chief Johnny.

"His death is no less tragic than the first. Before he came to the bath up and electrocuted, he's gone first time a hard object destroyed. Many also contusions, must have a fight between them. (Kematiannya tidak kalah tragis dari mayat yang pertama.  Sebelum dia dimasukkan ke bath up dan disetrum,  dia sudah tewas terlebih dahulu saat benda keras menghancurkan tempurung kepalanya. Banyak juga luka lebam,  pasti sempat ada perkelahian antara mereka.)" jelas dr. Mark saat memperlihatkan hasil foto visum mayat tersebut.

"Tapi,  bagaimana caranya dia mendapatkan aliran listrik?  Bukankah Polisi sudah mematikan listrik gedungnya" Tanya Ma.

"Kalian ingat kan saat aku meminta Tim SWAT untuk mencarikan Chip?  Chip itu mengandung aliran listrik.  Pasti kalian saat Sekolah Dasar mempraktekan buat listrik paralel dan sebagainya.  Itulah teknik yang digunakan Red Smile. Dia menggunakan Chip itu untuk menjebak kalian,  dan juga Red Smile membunuh orang ini di bath up yang berisi air digunakan juga untuk meninggikan tegangan listrik yang ada di lantai.  Saat listrik terkena air, maka listrik akan memiliki tegangan yang tinggi. Wow.. Ternyata Red Smile cerdas" jelas Jaehyun.

"Pantas saja saat aku tersengat listrik,  aku sempat tak dapat berdiri selama 5 menit. " ucap Kwon

"Dan timer pada bom itu juga berhubungan dengan listrik itu? " tanya Deputy Kim

"Yes.  Itulah kenapa,  listrik akan mati jika bom itu diledakkan atau dijinakkan. " jawab Jaehyun.

"It's a good thing this kid know about the bomb, I'll give him the ability you more than me,  boy(Untung saja anak ini tahu juga soal bom tersebut.  Aku akui kemampuan mu melebihi dariku nak)" ucap Kwon.

"But your experience in disarming the bomb more than me.(Tapi pengalaman kau dalam menjinakkan bom lebih banyak) " balas Mark.

"Sepertinya,  Red Smile tak membunuh orang lain secara membabi buta.  Dia sudah mempunyai target,  siapa saja yang akan jadi mangsanya" kata Hyoyeon.

"Kau tahu darimana?? " tanya Yuri.

"Aku hanya menebak.  Siapa tahu benar" jawab Hyoyeon bohong.

Sebenarnya, ingin sekali Hyoyeon mengatakan kalau dirinya mendapat kartu ancaman dari Red Smile.  Tapi yang tetap terpendam dalam hatinya adalah,  ia tak mau membuat orang lain susah dan panik. Ia juga tak mau hal ini terdengar sampai ke telinga keluarganya.

Mark sedikit mengerti apa yang diucapkan Hyoyeon tadi, dokter itu menatap serius ke wanita tersebut.  Mark sadar,  Hyoyeon mencoba untuk mengatakan sesuatu yang terjadi.

"Kemungkinan yang dikatakan Hyoyeon benar.. " ucap Jaehyun.

"Aku tak tertidur selama seminggu karna kasus ini.  Aaiisshh..  Sialan" ucap kesal Ma.

INCREDIBLE FACTS!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang