Ep.7 -TEARS-

48 5 2
                                    

Pemuda itu menulusuri lorong Rumah Sakit Seoul yan telah dijaga ketat oleh Polisi. Siapa lagi yang ia ingin jenguk selain kakak laki-lakinya berstatus sebagai tawanan Polisi. Semenjak kejadian pengeroyokan yang dilakukan oleh Geng Tatoo terhadap dirinya dan kedua temannya, hampir mati dibunuh oleh Geng tersebut,  mereka mendapatkan perawatan intensif dari rumah sakit. Dua orang temannya masih dalam keadaan kritis,  ada yang mengalami gegar otak dan juga yang mengalami kekurangan darah akibat 10 tembakan dibadannya.

"How are you? (Bagaimana kabarmu hyung? ") sapa Mark selagi tiba diruangan kakaknya dirawat.

Hanbin menghiraukan pertanyaan adiknya.  Tak ditanggapi karna tak mau berurusan dengan bocah tersebut atau bisa dibilang ia sudah merasa bersalah terhadap adiknya.
Sempat hening atmosfir antara mereka.Tak bisa membuka obrolan terlebih dahulu,  hanya kekakuan yang mengunci mereka.

"(Apa kau kesini menyuruh ku untuk menebus dosa?)" tanya Hanbin memalingkan pandangannya dari Adik kandungnya itu.

"(Tidak sekarang.. Mood ku sedang baik. Aku tidak ingin mengacaukan semuanya.  Apalagi didepan ada Polisi.)" jawab Mark.

"(Terus apa maumu?)"tanya lagi Hanbin.

"(Aku hanya ingin bilang padamu,  jadilah kakak yang baik untukku mulai sekarang.  Kita harus memulai semuanya dari awal lagi.  Aku berkata seperti ini karna aku masih membutuhkanmu,  kaulah satu-satunya keluargaku.. ") jawab Mark.

Hanbin tak dapat berkata apa-apa lagi. Perkataan sang adik begitu menyentuh lubuk hatinya. Dia begitu merasa bersalah mengecewakan satu-satunya orang yang harus ia tanggung jawabkan yaitu Mark.

Sebagai seorang kakak tak pantas berlaku seperti ini, seharusnya,  ia harus bisa memberi contoh yang baik untuk adiknya.

"(Aku akan kembali ke Kantor.  Jangan lupa makan,  dan istirahatlah yang cukup.  Kau harus mengikhlaskan semua hasil keputusan Polisi. )" ucap Mark lalu menaruh beberapa Kotak makan untuk kakaknya.

Selepas itu,  Mark meninggalkan Ruang Inap. Matanya berkaca-kaca saat ingin meninggalkan ruang tersebut.  Hati Mark begitu sakit melihat keadaan kakanya yang sedang terpuruk.

"Aku gagal sebagai kakakmu Mark.  I'm Sorry" ucap Hanbin ditengah kekosongan ruangan. Airmatanya tak dapat lagi ia sembunyi kan. Begitu deras membasahi kedua pipinya yang masih penuh luka-luka lebam.

Isak tangis si mantan Preman itu,  mulai mengencang setelah beberapa menit kemudian.  Hanya dirinyalah yang mengetahui,  bahwa ia sedang sakit hati sekarang.

.....

"Haloo semuanya... " sapa Yuri kepada seluruh Team.

Agent Yul,  Ma dan Kwon memasuki lab milik Jaehyun.  Disana mereka bertemu dengan Chief Johnny,  Deputy Kim,  Agent Hyo,  dan Jaehyun yang sedang berkumpul.

Mereka bertiga baru saja pulang dari rumah sakit karena terkena tembakan akibat insiden penangkapan Ketua Geng Tatoo kemarin.

"Yaampun.. Maafkan kami.  Kami tak sempat menjenguk kalian" ucap Johnny penuh penyesalan.

"Tak apa..  Lagi pula ada Kwon yang menjaga kami. Kami juga tak dirawat inap. " balas Ma.

"Itu tandanya..  Kami baik-baik saja" lanjut Agent Yuri memamerkan senyum cantiknya.

"Wahh..  Kau satu-satunya Polisi tercantik disini noona" selak Jaehyun dengan ekspresi terpesona.

Hyoyeon melirik tajam kearah Jaehyun.  Baginya 'apa aku tak terlalu cantik? ' Batinnya kesal. Jaehyun tak menyadari hal tersebut,  tapi yang lain justru menyadari nya,  hal itu membuat mereka terkekeh melihat kelakuan kedua orang tersebut.

INCREDIBLE FACTS!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang