Ep.11 Never Forget It (2)

51 8 1
                                    

Malam ini, wanita blonde itu, tampak cantik memakai gaun hitam yang bagian bawahnya hanya sampai selutut, tak luput dari jas tebal berwarna hitam untuk melindungi tubuh dari hawa dingin dimalam hari. High heel yang berwarna hitam juga, ditaburi glitter putih memperlihatkan mengkilatnya dari kecantikan sepatu tersebut.

Sesekali ia melihat jam, bahwa ia sedang menunggu seseorang yang kemarin sudah janji padanya. Keramaian pasangan di Coffee Shop tersebut, ikut menemani Hyoyeon.

" How long have you been waiting for? (Sudah berapa lama kau menunggu?)" tanya seorang laki-laki yang sedari tadi ia tunggu. Orang itu adalah Mark, dan kini Mark tampak beda.

"Not yet, by the way You look so different" takjub Hyoyeon saat melihat perubahan warna rambut Mark.

"Okay, Let's go" ajak Mark membawa Hyoyeon masuk ke dalam mobil Lamborghini putih milik anak itu, dan menuju tempat yang mereka ingin kunjungi.

Mereka pun, menuju tempat tersebut. Sempat hening atmosfir di dalam mobil, Hyoyeon pun membuka pembicaraan

"Are you already have driver's license? (Apa kau sudah memiliki SIM?)" tanya Hyoyeon.

"(Untung saja kau baru bertanya sekarang, tentu saja aku sudah memiliki SIM, kalau kau tahu saat aku berumur 12 tahun bisa membawa mobil kemana-mana, pasti kau akan memarahiku) "jawab Mark.

"This time you're lucky (Kali ini kau beruntung) " balas Hyoyeon.

Mark tersenyum bangga dengan apa yang sudah ia lalui selama ini.

"(Kurasa, kau itu sebenarnya tipe anak yang nakal, tapi kecerdasanmu menutupi semuanya) " ucap Hyoyeon.

" (Didunia ini tak ada yang adil) " balas Mark melihatkan aksi arogan.

"(Ngomong-ngomong, kau tampak seperti anak-anak seusia dirimu)" ucap Hyoyeon.

"(Mau diapakan saja penampilan ku, aku tetap terlihat seperti remaja yang seksi dan berkarisma) " balas Mark penuh percaya diri.

"(Aku sedikit menyesal memujimu) " balas balik Hyoyeon.

"(Orang lain pasti akan mengira kalau aku sedang pergi bersama Ibuku) " ucap Mari meledek.

"(hey! Kau betul-betul menyebalkan. Asal kau tahu, aku tidak setua yang kau bayangkan. Aku yakin, pasti ada yang mengira kalau aku itu pacarmu) " elak Hyoyeon dan tiba-tiba ia terdiam dengan apa yang barusan ia ucap. Sedangkan Mark hanya bisa tersenyum, walaupun sebenarnya benar-benar senang.

"(Setidaknya aku tidak dikira ibumu) " elak Hyoyeon sedikit gugup.

Sesampainya di sebuah Restoran Bintang Lima di daerah Gangnam, mereka memasuki Restoran tersebut bersama gaya elegan mereka malam ini. Meja VIP telah disiapkan atas nama reservasi Mark Lee.  Beberapa waiters telah siap berdiri menyambut kedatangan mereka. Memberikan pelayanan Bintang Lima yang sangat luar biasa. Salah seorang pramu saji menuangkan Red Wine kedalam Wine Glass yang cantik.  Tuangan pertama dinikamti bersama,  disusul dengan beberapa menu dari Appetizer,  Soup,  Maincourse, sampai Dessert.

"Mark, May i ask you something? " tanya Hyoyeon.

"What's that? "

"(Apa kau merasa baik-baik saja setelah penangkapan kakakmu)" tanya Hyoyeon.

"(Aku baik-baik saja.  Lagipula sudah terbukti ia bersalah,  dia memang harus mendapat hukuman yang sudah ditentukan)" jawab Mark.

"(Bukan itu maksudku, aku khawatir kau merasa kesepian) " ucap Hyoyeon.

INCREDIBLE FACTS!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang