Bab 14

438 30 5
                                    

" Alex. " Mrs. Raymond yang sedang duduk di atas sofa ruang keluarga membalikan badan saat mendengar pintu ruangan dibuka. Sosok Alex muncul memasuki ruangan dengan ransel hitam dipunggungnya dan koper besar diseret dibelakangnya.
Mrs. Raymond bangkit berdiri menyongsong kehadiran Alex. Memeluk pria itu penuh sayang dan mengecup kedua pipi dan kening pria itu.

" Miranda, sayang. Jika saja aku tahu sambutanmu akan sehangat ini,aku pasti akan pulang lebih awal. " lalu pria itu mencium kening Mrs. Raymond dua kali. " Betapa aku merindukan wajah cantikmu. " Alex tersenyum sayang pada wanita yang paling ia sayangi selain ibu kandungnya sendiri. Wanita itu merona mendapati digoda oleh anak tirinya sendiri.

Alex sangat bersyukur bisa mengenal wanita itu dua tahun lalu. Ia sangat bersyukur bisa mengenal keluarga Raymond, keluarga ayahnya. Ia tidak pernah tahu bahwa ia memiliki ayah atau bahkan saudara kembar. Ibunya merahasiakan kebenaran itu sepanjang usianya.

Jika saja Alain tidak menemukannya. Mereka tidak akan pernah tahu tentang satu sama lain. Alain sejak kecil sudah diberitahu bahwa ia memiliki saudara kembar. Ayah tidak pernah merahasiakan apapun kepada putranya dan tentang bagaiman ibu membawa Alex pergi saat bayi dan tidak ada kontak apapun yang tersisa yang bisa menemukan keberadaan Alex selain oleh takdir.

Ya, Takdir yang mempertemukan mereka kembali. Alain saat itu sedang melakukan tour keliling dunia. Salah satu tempat yang pria itu kunjungi dalam perjalanan terakhirnya adalah pulau Karibia. Alain memilih hotel Ray's sebagai tempat menginapnya selagi pria itu berlibur disana.

Semua staff hotel mengira Alain adalah Alex. Mereka menyambut dan menyapanya dengan nama Alex. Karena Alex adalah pemilik hotel beserta Villa Ray's. Alain tentu saja bingung dianggap orang lain. Namun pria itu langsung menyadari saat itu juga bahwa pencariannya selama ini tidaklah sia - sia. Akhirnya ia menemukan saudara kembarnya. Pria itu beberapa hari kemudian terbang ke Prancis untuk bertemu dengan Alex dan ibu kandungnya disana.

" Aku selalu merindukan anak - anakku. " Mrs. Raymond melepaskan pelukannya. Memanggil Sunny - asisten rumah tangga - yang kebetulan lewat untuk membawa ransel dan koper Ke kamar pria itu di lantai atas. Mr. Raymond yang sejak tadi berdiri di belakang istrinya ikut memeluk Alex.

" Nak, kami selalu merindukan kehadiranmu. " Mr. Raymond menepuk- nepuk pundak Alex dengan sayang.

" Bagaimana dengan perjalananmu, apakah kau ingin dibawakan sesuatu? Lapar ? " Mrs. Raymond menarik lengan Alex, agar mereka kembali duduk di sofa. Mr. Raymond mengikuti di belakang mereka.

" Tidak, aku hanya butuh senyumanmu." Alex merangkul pundak Mrs. Raymond.

" Dasar, anak nakal. Kau menggoda wanita tua ini. " Mrs. Raymond menepuk lutut anak tiri yang sudah ia anggap anak kandungannya sendiri itu.

" Iya, Kau wanita tua cantikku. " Alex dan Mr. Raymond tertawa melihat pipi Mrs. Raymond bersemu merah.

" Kau, seharusnya menggoda wanita muda. " Mrs. Raymond membelai pipi Alex. Merasakan kasarnya bakal janggut pria itu. " Kau terlihat mengerikan. " Miranda baru menyadari wajah kelelahan Alex, ada bayangan hitam dimatanya.

" Terima kasih pujiannya. Aku memang belum beristirahat. Dimana kakakku tersayang ? " Alex mengucapkannya dengan tersenyum yang tidak sampai pada matanya.

" Disini. " Jawab Alain, yang sudah sejak tadi bersandar di dinding dekat pintu yang terbuka. Pria itu menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Memperhatikan dengan seksama ketika adiknya menoleh ke arah Alain. Tatapan ramahnya yang sedari tadi diarahkan kepada ibunya, sekarang menatap tajam ke arah Alain. Mata biru gelap yang sama sekarang saling menatap. Yang satu menyipitkan mata penuh kemarahan dan yang satu lagi hanya mengangkat sebelah alisnya. Menyampaikan pesan tanpa kata.

Seal Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang