Udara dingin tidak menyurutkan semangat Callisandra untuk lari pagi. Pukul enam tiga puluh ia sudah memakai jaket hoody-nya, mengikat tali sepatu nike hitamnya, memasang ear-phone dan mulai menyetel lagu - lagu favorit. Ia berlari menyusuri trotoar tidak jauh dari apartement kecilnya menuju gedung Green.
Sungguh mengherankan bagi dirinya sendiri untuk memutuskan berlari pagi di hari senin. Entah mengapa belakang ini ia keranjingan olah raga. Mungkin karena beberapa hari ini ia tidak bisa tidur nyenyak. Alasannya sudah jelas karena masalah dirinya dengan dua bersaudara Raymond.
Ia berharap Alex tidak menyusul Alain datang kemari. Sudah cukup ia berhadapan dengan saudara kembarnya yang menyebalkan. Tapi...dalam hati kecilnya yang terdalam ia sangat merindukan pria itu. Alex dengan godaan - godaannya atau lelucon Alex yang membuat Callie tertawa. Ia bahkan merindukan senyuman Alex yang mempesona - senyuman yang menunjukan sederet gigi putih cemerlang itu.
Callie terperanjat dengan pemikirannya yang mencengangkan. Bagaimana mungkin ia bisa merindukan pria yang sudah jelas telah menipu dirinya habis - habisan. Bagaimana mungkin ia dengan mudahnya melupakan rasa sakit karena dibohongi oleh Alex ???
Untuk menghalau jalan pikirannya yang melantur, Callie semakin mempercepat larinya dan hampir menubruk seorang wanita dan seorang gadis kecil yang sedang bergandengan tangan." Maafkan saya. " Callie buru - buru meminta maaf dan kembali berlari menyusuri trotoar yang mulai ramai dilalui oleh para pejalan kaki. Mencoba berhati - hati agar tidak menabrak atau menyenggol orang lain lagi. Callie merasa pernah melihat wanita dan gadis kecil tadi, tapi ia tidak ingat pernah melihat mereka dimana. Mungkin hanya pernah berpapasan di suatu tempat. Simpul gadis itu.
Callisandra melirik jam tangannya. Gadis itu akhirnya menghentikan kecepatan berlarinya dan mulai berjalan perlahan dan menghampiri sebuah bangku panjang dekat sebuah pohon dengan daun - daunnya yang hampir rontok semua. Membersihkan daun - daun kering yang berserakan di atas permukaan bangku lalu duduk disana. Gedung Green masih berjarak tiga kilometer dari sini, Ia akan menempuh perjalan kesana dengan berjalan kaki dan berharap rapat sudah lama berakhir ketika ia tiba disana.
Sebetulnya hari ini ada rapat dadakan, begitu Kate menyebutnya lewat telepon tadi malam. lima menit lagi, rapat di kantor akan segera dimulai. Callie tidak berniat menghadiri rapat tersebut . Walaupun asisten pribadinya itu menekankan bahwa rapat itu penting dan Callie sebagai putri tunggal dan salah satu pemilik saham diwajibkan hadir. ada hal penting yang akan diumumkan Mr. Green di rapat kali ini. Callie tidak perlu mengikuti rapat tersebut untuk mengetahui ' hal penting ' apa yang akan disampaikan ayahnya itu. Ia sudah dapat menebak.
Ayahnya jelas akan marah karena dirinya tidak hadir dalam rapat walaupun ia sudah mengutus Kate sebagai wakilnya dalam rapat itu. Ia tidak terlalu menghiraukan. Ayahnya sedang dalam suasana hati bahagia dan mudah memaafkan. Jadi ia tidak akan cemas dengan kemarahan ayahnya. Berbeda hal berhadapan dengan Alain yang temperamen.
Calli sadar bahwa ia mengulur - ulur waktu bertemu dengan Alain. Rapat itu sendiri bertujuan untuk memperkenalkan Alain sebagai direktur yang baru, menggantikan Mr. Green yang pada hari ini resmi pensiun. Green Corp. Sebentar lagi akan berubah nama jika memang Alain yang akan mengelola perusahaan itu. Dengan pemikirian seperti itu membuat tubuh Callie semakin menggigil di tengah cuaca yang dingin. Gadis itu menarik resleting jaketnya yang tebal sampai ke dagu. Menghalau udara dingin yang menusuk dikulit. Udara dingin juga membuat mulutnya mengeluarkan uap putih ketika ia mengumpat dengan lirih atas situasinya yang pelik.
Callisandra menyadari dirinya adalah seorang pengecut bila menghindari dua Raymond muda terus menerus. Padahal sebelumnya ia sudah berjanji kepada dirinya sendiri tidak akan bersikap pengecut bila berhubungan dengan Alex ataupun Alain. Ia akan menghadapi dua pria itu seorang diri dengan gagah berani.

KAMU SEDANG MEMBACA
Seal Of Love
RomanceHal yang wajar jika keluarga pebisnis menjodohkan anak - anaknya dengan keluarga pebisnis lainnya untuk mengembangkan kerajaan bisnis mereka. Begitu pula dengan keluarga Green dan keluarga Raymond. Callisandra Green, putri tunggal keluarga Green sud...