Alain tersenyum puas ketika melihat gadis itu berdiri mematung memandang dirinya. Karena hal itu juga yang ia alami saat dirinya berkunjung ke rumah orang tua gadis itu beberapa hari yang lalu.
Alain lebih dari terkejut. Ia sangat syok ketika melihat sebuah foto berbingkai indah berukuran sangat besar. Foto itu menampilkan wanita muda yang sangat cantik. Foto itu menempel di dinding di atas perapian ruang kerja keluarga Green.
Gadis misterius yang langsung mempesona dirinya pada pandangan pertama di pulau Karibia. Dan dirinya sedang memandangi foto besar gadis itu di rumah Green sekarang. Ia tidak akan mungkin salah menebak siapa gadis itu di rumah ini. Mr. & Mrs. Green hanya memiliki satu putri. Callisandra Green. Tunangannya..
Tawa ironis keluar dari mulut pria itu. Ia terpesona dengan tunangannya sendiri. Lebih tepatnya lagi tunangan yang tak diinginkan.
Ia datang ke rumah ini dengan satu tujuan. Alain ingin mengakhiri pertunangan yang tidak pernah ia inginkan. Selamanya. Alain bahkan mengurungkan niat untuk mengunjungi kedua orang tuanya di Inggris terlebih dahulu untuk membahas persoalan ini dan memilih langsung datang ke Chicago mengunjungi keluarga Green.
Alain tersadar dari lamunannya ketika mendengar suara langkah kaki dari lorong. Seorang pria paruh baya dan masih gagah berjalan memasuki ruangan. Kepercayaan diri yang mutlak terpancar dari postur tubuhnya. Alain kecil selalu ketakutan hanya dengan melihat ekspresi serius Mr. Green ketika berkunjung ke Inggris. Tapi tidak sekarang. Segala bentuk intimidasi sekecil apapun dan dari siapapun orangnya tidak akan mampu mempengaruhi Alain.
" Sebuah kejutan Raymond, senang bertemu denganmu lagi. " Mr. Green tampak terkejut melihat penampilan Alain sekarang.
Mr. Green memperhatikan sosok Alain dari dekat saat mereka berjabat tangan. Tinggi pemuda itu lebih tinggi dari dirinya. Tubuhnya berotot dan langsing. Penampilannya semi formal. Memakai setelan jas biru dan kemeja putih tanpa dasi dan dua kancing teratas dibiarkan terbuka. Pria itu juga memakai jeans biru gelap.
Dulu pemuda itu selalu berdiri jauh dan menunduk bila berhadapan dengan dirinya. Sekarang pria muda itu menjabat tangannya dengan tegas dan menatap langsung kearahnya tanpa berkedip. Pemuda itu sangat tenang dan percaya diri.
Mr. Green mempersilakan Alain duduk. Alain memilih duduk di kursi tunggal dekat jendela berseberangan dengan perapian. Mr. Green berjalan ke rak minuman.
" Apa kau ingin minum. Brandy ? "
Mr. Green menawarkan dan menuangkannya untuk dua gelas ketika Alain menyetujui." Terima kasih. " Alain menerima gelas kristal itu dan menyesapnya sedikit. Mr. Green duduk di belakang meja kerjanya.
" Bagaimana dengan belahan dunia yang lainnya ? " Tanya Mr. Green, mengamati Alain dengan tatapannya yang tajam. "Aku pikir kau tidak akan kembali ke belahan dunia yang ini. " Tambah Mr. Green sebelum menyesap minumannya.
" Saya sudah cukup bersenang - senang. " Jawab Alain singkat. kembali menyesap minumannya.
" Aku tahu bahwa kau tidak hanya bersenang - senang di manapun kau selama ini berada. Kau memiliki koneksi yang sangat luas dan kau memanfaatkan kemampuanmu bersosialisasi untuk berinvestasi dengan mereka dan hasilnya sangat menguntungkan. Kau punya insting bisnis yang baik. " Mr. Green memberi pujian. Padahal pria itu terkenal jarang memuji.
Alain sedikit mengernyit mendengar semua penjabaran apa saja yang sudah ia lakukan selama ini. Alain menduga bahwa Mr. Green lebih tahu dari pada itu tentang segala aktivitasnya selama ini.
"Ayahmu dan aku, Membiarkanmu pergi kemanapun yang kau mau selama yang kau inginkan. " Mr. Green melanjutkan seolah bisa menebak apa yang ada dipikiran Alain. " Kami berpikir bahwa pernikahan bisa ditunda sampai kalian dewasa. Putriku sudah menjadi wanita dewasa sekarang dan kau juga akan menggantikan papamu mengelola perusahaan Raymond. Kita bisa segera mengatur jadwal untuk pertemuan dua belah pihak." Mr. Green menghabiskan sisa brendi dari gelas dan menuangkan satu gelas lagi untuk dirinya sendiri. Terlalu puas dengan kesimpulannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Seal Of Love
RomanceHal yang wajar jika keluarga pebisnis menjodohkan anak - anaknya dengan keluarga pebisnis lainnya untuk mengembangkan kerajaan bisnis mereka. Begitu pula dengan keluarga Green dan keluarga Raymond. Callisandra Green, putri tunggal keluarga Green sud...