GET READY..... !!!
.
.
.
.
SHOWTIME.....!!!
.
.
.
.
_Disaster_
"Bawa baju hangat, angin laut berbahaya untuk kesehatan"
"-Jangan lupa obatnya, eomma simpan di dalam lemari"
"-Oh ya, tuxedonya masih ada di kamar bawah. Eomma bawa dulu ya"
Dan atas semua yang eommanya perintahkan, Jinhwan mulai memasukkan pakaian dan segala kebutuhannya ke dalam koper.
Besok pagi ia sekeluarga akan pergi menuju Jeju, dan esoknya lagi baru pernikahan itu akan di laksanakan.
Ia menghela napas berat. Ini bukan lagi mimpi, ini kenyataan yang harus ia terima.
Sebentar lagi ia akan menjadi bagian dari keluarga Junhoe. Menjadi anak seorang pengusaha kaya -Oh Sehun- bersama Junhoe.
Eommanya mungkin saja akan sangat bahagia menantikan pernikahan ini, namun tidak untuknya. Jinhwan tidak bahagia sama sekali, mengingat bagaimana perlakuan Junhoe padanya. Setiap detik yang berlalu bersama namja itu membuatnya harus menekan rasa takut. Ia berusaha sesantai mungkin, namun Junhoe ya Junhoe namja yang telah ia cap menakutkan.
"Sayang, besok bangun pagi OK. Keberangkatan mulai dari jam tujuh pagi. Eomma juga sudah minta obat pada dokter Kai, vitamin untukmu"
Penuturan itu membuatnya tersadar lalu mengangguk paham. Ia meneruskan kegiatan sebelumnya. Memasukkan barang - barang yang ia perlukan disana. Seperti pakaian , obat, dan lainnya. Eommanya memang akan sangat cerewet jika ingin bepergian. Termasuk sekarang.
"Apa Daddy akan datang?" Luhan yang sedang melipat pakaian sontak terdiam, ia menatap sang anak seraya tersenyum.
"Tentu saja, Daddymu akan datang" Ujarnya dan hati Jinhwan merasa lega. Ia pikir sang eomma tidak akan mengundang sang mantan suami dalam acara sakral nanti.
"Oh baguslah"
Ya, setidaknya jika ada sang Daddy Jinhwan akan sedikit terlindungi. Ahh, tapi ia lupa jika Daddynya hanya akan datang saat acara, tidak menginap dulu di Jeju. Tapi ya sudahlah, asalkan ia bisa bertemu Daddynya.
"Oh eomma lupa, berhubung kamar hotel sudah penuh jadi nanti Junhoe akan sekamar denganmu"
"MWO? Eomma tapi..."
"Ishh, hanya lima hari kita disana. Memangnya kenapa jika sekamar dengan Junhoe, kalian kan sudah jadi saudara"
"Tapi eomma, apa benar - benar tidak ada kamar lagi?"
"Tidak sayang, eomma juga bingung kenapa hotel itu bisa penuh"
Jinhwan segera berjalan menuju sang eomma, merangkul lengan itu seraya merajuk.
"Eomma aku tidak ingin sekamar dengan Junhoe"
"Kenapa? Eomma tahu tidur Junhoe tak separah itu" Jinhwan mengeluh akan hal itu. Apakah ini kejutan baginya lagi.
"Bukan masalah itu eomma, hanya saja aku belum terlalu akrab dengannya"
"Maka dari itu kalian bisa akrab jika sekamar"
Dan hal itu membuat Jinhwan menghela napas berat. Sudah tak ada pilihan lain pikirnya, dan ucapan sang eomma tak dapat diganggu gugat.
"Sekarang minum obatmu, kita harus siap besok pagi" Ujar Luhan sambil memberikan beberapa pil pada sang anak.
![](https://img.wattpad.com/cover/91439355-288-k449893.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Disaster/JUNHWAN/BINHWAN/YAOI
FanficJinhwan bilang ia sayang eommanya, ia tak mau eommanya merasa kesepian saat mereka memutuskan untuk bercerai.Jinhwan mengizinkan apapun yang sang eomma inginkan. Karir, jabatan, dan juga pengganti sang daddy dalam hati eommanya. Jinhwan rela jika ia...