"Makasih. Kakak mau mampir?" Kata gue waktu gue udah turun dari motor ninja putihnya.
"Emm.. Lain kali aja ya. Gue buru-buru soalnya."
Gue hanya tersenyum menanggapinya. "Yaudah. Hati-hati ya kak. Jangan nabrak semut." Kak Juna cuma mengacungkan jempolnya lalu mengegas kembali motornya.
Gue memasuki rumah tanpa pagar punya keluarga gue dengan riang. Rasanya seneng banget saat dianterin pulang sama cogan.
"Assalamualaikum. Nadine's here." Seru gue agak kencang saat memasuki rumah.
"Sore adikku sayang." Tiba-tiba ada yang meluk gue dari belakang. Pasti kerjaan Bang Reno nih.
"Paansih Bang. Tumben lo pulang." Gue agak heran sih ya. Dia kan kerja jadi manager artis terkenal tuh. Biasanya sibuk terus. Paling pulang dalam satu bulan maksimal lima hari.
Dia tersenyum manis. Gue akuin dia emang cukup ganteng sih. Dengan alis tebal, hidung yang nggak terlalu mancung, rahang yang tegas, serta bibir pink yang menggoda. Ah, apalagi badannya cukup atletis. Seandainya gue bukan adiknya, dah gue embat tuh.
"Yaelah dek. Gue baru aja pulang malah dimarahin. Nggak kangen apa." Oh liat dia mulai merajuk.
"Iya iya Abangku sayang. Cini, Adine peyukk.."
"Tadi siapa yang nganter?" Oh jiwa introgasi nya lagi on nih. Langsung aja gue kabur masuk kamar gue dan tak lupa kunci pintunya.
"Mah.. Ini Nadine udah berani pacaran." Teriak Bang Reno keras banget. Mungkin bisa sampe bikin pecah gendang telinga kali.
"BOONG MA. JANGAN DIPERCAYA." Teriak gue lebih keras. Haha.. Rasain tuh kuping bedeg lah..