"Nadine," ucap Kak Juna kikuk, terbukti dengan tangannya yang menggaruk tengkuknya.
Tiba-tiba datanglah seorang perempuan cantik yang langsung menggelayuti lengan Kak Juna.
Dada Nadine terasa sesak saat melihatnya. Ia hanya menatap nanar kearah Kak Juna tanpa mengucapkan sepatah kata.
"Apa kabar?"
'Patah,' ingin sekali Nadine mengatakan satu kata mengandung nada kesedihan itu, namun nyatanya malah mulutnya berkata sebaliknya, "Baik, Kak. Kak Juna sendiri?"
Kak Juna tersenyum kikuk, ia melepaskan tangan perempuam itu dari lengannya,"Seperti yang kamu liat."
'Oh tentu saja Nad. Apa yang kamu pikirkan dengan menanyakannya seperti itu. Kabar Kak Juna tentunya baik-baik saja,' sinis hati Nadine.
"Oh iya, kenalin ini Oline, sahabat aku dari LA. Dan Oline, ini Nadine, temen baik aku."
"Oline," ucapnya sambil mengulurkan tangan dengan tersenyum manis.
Dengan hati sedikit ada harapan, Nadine menjabat tangan Oline dengan senyum yang mengembang dibibir tipisnya, "Nadine."
Kak Juna tersenyum manis saat Nadine dan Oline sudah selesai berkenalan.
Detik itu juga jantung Nadine langsung konser, 'Aduh Kak Juna, kenapa kalo senyum itu manis banget sih.'
"Jun, katanya mau nemenin," Oline menayunkan lengan Kak Juna yang membuat Kak Juna langsung menatapnya.
"Oh iya gue duluan ya Nad, curut ini mau ngajak tour school."
Nadine hanya menganggukkan kepalanya sekilas lalu menyampingkan badannya guna memberi jalan sepasang manusia tersebut.
Setidaknya, dengan perkenalan dirinya dan Oline tadi, Nadine mengetahui satu hal, ia masih mempunyai kesempatan.