Yoga POV
Weekend yang indah adalah di mana gue bisa bersantai di gazebo belakang rumahnya Amir yang sekarang juga jadi tempat (numpang) tinggal gue. Teduh, banyak tumbuhan hijau, bisa bermain sama ikan-ikan sambil ngasih makan mereka, ditemani camilan dan teh hijau hangat.
Hah. Indah sekali hari Sabtu ini. Gak ada masalah, andai tiap hari kayak gini. Pasti gue gak bakal stress. Hahaha.
"Ga, itu di ruang tengah ada yang nyari kamu. Katanya temen kuliah kamu," kata Bang Gatra mengusik ketenangan gue.
"Hadeh, siapa Bang? Ganggu santai gue aja deh!" tanya gue males.
"Katanya namanya Amel kalo gak salah. Katanya mau ada yang diomongin," jawab Bang Gatra.
"Hadeh, itu ratu seks sejagat ngapain dateng sih. Yau dah suruh kesini deh. Males gue jalan," jawab gue yang sejujurnya males ketemu orang hari ini.
"Hahaha ... gila kamu. Masa dibilang ratu seks," tutur Bang Gatra sambil mengacak-ngacak rambut gue.
"Ish, emang beneran tau. Lo tanya aja ke dia udah berapa puluh kali dia ngeseks," jawab gue yang masih males.
"Hehehe ... ya udah, Abang panggilin ya," jawab Bang Gatra yang semakin lama bayangannya menghilang dari pandangan gue.
Gak beberapa lama kemudian gue yang lagi duduk senderan di gazebo sambil baca majalah anime, terusik dengan suara yang memekak kan telinga
"Yogaaaaaa ... iiiih, makin ganteng deh kamu," sapa Amel.
"Hadeh, Mel. Ngapain sih hidup lo kerjaannya gangguin ketenangan gue? Mau apa hayo?" jawab gue ketus.
"Ya ampun, Yoga jahat banget. Iya, gue kesini pengen curhat dan minta saran dari Mbah Yoga," jawabnya sambil seenaknya ambil keripik kentang gue
"Curhat disaat gue santai dan tenang bayarannya naik 30%+20% yah. Tarif curhat gue kalo weekend kan Rp 100.000, karena ditambah gue lagi santai nambah 30% dari Rp 100.000 jadi Rp 130.000, dan gue lagi tenang nambah 20% dari 130.000 berarti jadi Rp 156.000. Pajaknya 10% jadi Rp 171.600, terus lo ngambil keripik kentang gue dan bikin gue kaget tadi jadi kena charge Rp 3.400. Jadi lo harus bayar gue untuk curhat dan saran sebesar Rp 175.000. Karena lo suka kabur dan gue susah nagihnya, gue mau lo bayar DP dulu 50% dan harus lunas hari Senin besok. Gimana? Setuju?" jawab gue serius kalo masalah uang.
"Hahaha ... duh Yoga, masih aja perhitungan sama gue. Iya, nih gue langsung bayar lunas sebelum curhat. Gak pake panjer panjeran," jawabnya memberikan uang pas sesuai yang gue tetapkan.
Nah, kalo gini kan gue jadi semangat. Hahaha.
"Nah, gitu dong. Oke, sekarang apa masalah lo?" tanya gue yang mulai serius.
"Sebelum gue curhat, itu tadi siapa, Ga? Kok cucok banget sih? Mau dong dikenalin," tanya sang ratu seks.
"Siapa yang mana?" tanya gue.
"Yang tadi. Yang bilang ke lo kalo gue dateng," jawabnya penuh rasa penasaran.
"Oh, itu Bang Gatra. Kenapa emang?" tanya gue.
"Mau dong gue dikenalin sama dia, Ga. Pasti onderdilnya super tuh. Strong dan tahan lama juga pasti. Merinding gue. Ya .. Ga, ya ... kenalin yah," pintanya.
"Idih, mesum lo. Tau dari mana onderdilnya super, strong, dan tahan lama?" tanya gue yang gak habis pikir kok bisa nih anak mau curhat malah ngomong mesum.
"Ya elah Ga, gue nih udah pengalaman kali. Lo kaya gak kenal gue aja. Gue bisa liat dari jidat, telapak tangan, cara genggam, sama jempol kakinya. Pas salaman aja gue udah dibikin horny sama dia," jawabnya makin ngaco.
KAMU SEDANG MEMBACA
Professor Cinta
Fiction généraleIni adalah kisah Yoga sang professor cinta, dalam menemukan strong bond of love (cinta sejati). Seperti yang dikatakan Francesco Alberoni bahwa, "the only force that is capable establishing a strong bond outside family ties is 'falling in love'. Th...