Gatra POV
Gue terus berusaha mendapatkan cinta Yoga setiap hari. Seperti biasa, gue selalu memberikan perhatian ke Yoga yang udah selayaknya pacar.
Tapi ada hari-hari dimana gue bikin event special. Berikut ringkasan dari perjalanan perjuangan gue. Halah, kayak apaan aja. Check this out.
Hari ke 7, gue ajak Yoga main ke salah satu theme park di kota ini. Main dari pagi sampe malem. Gue berhasil membuat Yoga seneng, tapi belom berhasil membuat Yoga menerima cinta gue
Hari ke 9, gue ajak Yoga dinner di sebuah restoran yang ada live musik dari penyanyi kesukaan Yoga yang kebetulan ngisi di sana. Lagi-lagi Yoga memancarkan raut kebahagiaan.
Hari ke 13, gue ajak Yoga berenang di salah satu water park di kota ini. Tapi ada insiden gak menyenangkan, Yoga hampir tenggelam kerena keram. Gue ngerasa bersalah banget.
Hari ke 14, gue ajak Yoga nonton ke XXI, salah satu film kesukaan Yoga. Tapi rasa bersalah hari sebelumnya masih menghantui gue. Walau Yoga seneng, tapi gue masih marah ke diri sendiri.
Hari ke 19, gue ajak Yoga ke Jakarta karena nanti hari ke 21 gue dapetin dua tiket buat nonton JKT48 buat gue dan Yoga. Selama di Jakarta Yoga tidur di rumahnya, sedangkan gue tadinya mau di hotel, tapi malah jadi numpang di rumah Yoga.
Tapi gue beda kamar sama Yoga, gue di kamar tamu. Gue dan Yoga berniat selama sepuluh hari di Jakarta. Gue udah ambil cuti di RS, untung dibolehin. Hehehe.
Hari ke 21, gue ajak Yoga ke FX Mall buat nonton theater JKT48.Gila, ini hampir semua pennonton yang dateng adalah cowok. Surga nih buat para gay. Herannya Yoga senengnya bukan main pas nonton theater JKT48. Ini dia kayak gak pantes jadi gay deh. Dia pas itu bilang kalo dia suka sama cewe yang kayak Haruka Nakagawa, Nabilah, dan Melody JKT48.
Gila, itu cewek imut-imut dan cantik banget. Gue aja gak yakin bisa dapetin mereka. Hahaha. Tapi syukur banget karena Yoga bisa seneng nonton theater Idol Group nya.
Hari ke 28, gue ajak Yoga ke Jak-Japan matsuri 2013 di Monas. Kebetulan gue udah pesen tiket juga. Di sana seru banget. Banyak makanan Jepang, kebudayaan Jepang, dan sebagainya.
Gue dan Yoga mengenakan yukata. Yup, beberapa hari sebelum ke Jak-Japan Matsuri gue dan Yoga pergi ke daerah Depok untuk membeli Yukata. Gue pakai Yukata warna hitam sedangkan Yoga memakai Yukata berwarna biru tua. Sangat cocok dan pas untuknya. Agak ribet sebenernya pake yukata, tapi rasanya kalo ke Matsuri gak pake yukata itu gak pas.
Ternyata pas malemnya ada JKT48 manggung lagi, dan sudah dipastikan Yoga mengambil posisi terdepan. Emang gak ada matinya nih JKT48, peminatnya banyak banget.
Setalah nonton JKT48 dilanjut dengan hanabi (kembang api), dan tarian bersama sebagai penutup. Sangat meriah.
Hari ke 29, gue dan Yoga pulang ke kota tempat aktivitas kami. Tapi tetap gue masih belom mendapatkan jawaban dari Yoga.
Hari ini hari ke 30, alias hari terakhir yang di tentukan Yoga, batas terakhir untuk gue membuat Yoga cinta sama gue. Gue bener-bener stres.
"Vin, gimana nih? Ini hari terakhir. Tapi Yoga masih belum mau nerima gue?" tanya gue ke Calvin saat makan di kantin RS.
Gak asik sih sebenernya, curhat kok di kantin RS. Hahaha.
"Sabar, Gat. Kan masih sampe jam 23:59:59 nanti malam. Jangan pesimis dulu lah," jawabnya.
"Tapi Vin, gue gak siap kalo dia nolak gue. Gue cinta banget sama dia," lanjut gue.
"Iya gue tau ko, Gat. Gue juga lebih seneng dia sama lo, daripada sama yang gak bener. Maaf, karena setau gue dunia gay itu banyak orang yang gak benernya. Maaf kalo gue salah. Tapi lo mahluk langka. Hehehe ...," jelasnya.
"Hahaaha ... bisa aja lo Vin."
"Tapi Gat, kalo lo ditolak, lo masih mau lindungin dia kan? Jangan sampe dia terjerumus ke yang gak bener, Gat," tanya Calvin.
"Pasti, Vin," jawab gue singkat.
✴✴✴
Malam harinya, gue pulang dari RS jam 7 malam. Gue liat Yoga sedang makan sendirian di meja makan. Duh, gue gak sanggup ngeliatnya. Gue pengen nyamperin tapi gue gak sanggup untuk ditolak.
"Udah pulang, Bang. Sini temenin aku makan," kata Yoga.
"Iya. Maaf Ga, Abang mau langsung ke kamar. Capek banget," jawab gue menghindar dari Yoga.
Sampai dikamar, gue cuma tiduran karena gak tau harus ngapain. Gak ada yang bisa gue lakuin. Gue nyerah.
✴✴✴
KAMU SEDANG MEMBACA
Professor Cinta
Fiction généraleIni adalah kisah Yoga sang professor cinta, dalam menemukan strong bond of love (cinta sejati). Seperti yang dikatakan Francesco Alberoni bahwa, "the only force that is capable establishing a strong bond outside family ties is 'falling in love'. Th...