°°°12°°° Kak Angga Vs Kak Retno

68 4 0
                                    

Abella langsung beranjak dari ranjang uks karena bel sudah berbunyi menandakan pulang sekolah. Abella tidak ikut proses pelajar mengajar akibat kepalanya yang terasa sakit.

Pintu uks terbuka dengan lebar, seseorang tengah berdiri disana dengan tangan dimasukkan kedalam saku celananya.

"Ngapain loh kesini?" tanya Abella judes.

"Sorry nii, gue juga nggak mau kesini liat loh tapi Nathan nyuruh gue," ucap Angga dingin.

"Idih siapa juga yang mau pulang bareng ama loh" ucap Abella.

"Siapa juga yang mau bareng loh" ucap Angga masa bodoh.

"Loh yaa, terus ngapain loh kesini?" tanya Abella kesal

"Nathan nyuruh gue anter loh pulang karena Nathan lagi ada urusan" ucap Angga dan membantu Abella berdiri.

"Loh jangan nyentuh gue, takut kulit gue nanti berkarat lagi" ucap Abella dan menjauhkan tangannya.

"Loh pikir gue besi apa" ucap Angga dan langsung keluar.

Abella pun langsung keluar dengan kepala yang masih pening, Abella berjalan dikoridor sekolah dengan langkah yang lemas.

"Loh bisa cepat nggak sih" teriak Angga dengan menoleh kebelakang.

"Ini juga udah cepat" jawab Abella judes.

"Gue tarik nih orang, lambat amat sih jalannya!!" batin Angga.

Sesampainya di parkiran, Abella duduk sejenak di bangku karena kepalanya terasa sakit, Angga pergi mengambil mobilnya yang diparkir di parkiran anak IPS.2,

"Bel," panggil seseorang dari arah belakang.

"Kak Retno" ucap Abella yang sudah menolehkan kepalanya. Ia sangat kecewa dengan Retno karena sedari tadi di uks, Retno juga nggak pernah datang liat keadaan Abella bukanya Abella ingin di perhatiin tapi apa dia nggak khawatir sama pacarnya apa!!

"Kakak ngapain disini?" tanya Abella dingin

"Mau antar kamu pulang" jawab Retno lalu duduk disamping Abella

"Tapi sorry kak, gue udah mau pulang diantar sama Kak Angga" jawab Abella dengan menekankan kata Kak Angga.

"Nggak boleh, loh harus pulang sama gue" ucap Retno dan menarik tangan Abella dengan keras.

"Kak lepasin," ringis Abella akibat genggaman Retno yang terlalu kencan.

"Loh jangan nyakitan perempuan bro" ucap Angga dan langsung melepaskan tangan Abella dari tangan Retno.

"Kenapa! Loh marah?" tanya Retno dingin.

"Loh nggak kasian liat dia kayak gitu?" tanya balik Angga yang tidak kalah dingin.

"Udah gue yang antar Abella pulang" ucap Retno dan langsung menarik tangan Abella dengan kencan.

"Lepasin" ucap Abella yang berusaha melepaskan tangannya.

"Loh nyakitin dia" ucap Angga dan langsung mendorong Retno hingga terjatuh dibawa lantai.

Retno yang didorong oleh Angga tidak terima ia langsung berdiri dan langsung menghajar Angga dengan brutal. Abella yang melihatnya berusaha melerai mereka tapi saat Abella ingin memisahkan mereka, sebuah tinjuan mendarat di pipi mulus milik Abella,

"Awwww" ringis Abella kesakitan akibat pipinya yang terasa sakit dan nyeri.

"Bel, loh nggak kenapa-napa kan?" tanya Retno khawatir.

"Bel, loh baik-baik aja?" tanya Angga pula dengan memengang Abella.

"Hee lepasin tangan loh dari pundak dia" ucap Retno dan langsung menghempaskan tangan Angga dari pundak Abella.

"Loh siapa dia?, liat ini juga akibat loh" tanya Angga dingin.

"Gue pacar dia, loh mau apa" ucap Retno dingin dan tersenyum puas.

Abella langsung pergi meninggalkan mereka berdua, ia langsung masuk kedalam taksi saat sudah memanggil taksi, ia sangat malas dengan situasi tersebut apalagi kepalanya yang sangat sakit dan ditambah pipinya pula yang sakit akibat pukulan Retno tadi.

"Liat Abella udah pergi kan" ucap Retno yang melihat Abella sudah pergi.

"Itu sih nasib loh" ucap Angga tereenyum dingin dan langsung berjalan meninggalkan Retno.

Sesampainya dirumah Abella langsung masuk dengan kepala yang sakit dan pipi yang juga sakit.

"Assalamualaikum" ucap Abella yang sudah masuk kedalam rumah dam langsung duduk di sofa.

"Waalaikumsalam" ucap mama yang nongol dari arah dapur dan langsung berjalan menghampiriku karena melihat diriku yang lemas.

"Sayang kenapa dengan pipi kamu?" tanya mama kahawatir.

"Nggak kok ma" ucap Abella sambil memengangi kepalanya.

"Terus kepala kamu kenapa?" tanya mama lagi yang makin khawatir.

"Tadi kena bola basket" jawab Abella lemas.

"Siapa orangnya?" tanya mama marah.

"Nggak tau" ucap Abella sambil menyenderkan kepalanya di sofa.

"Kakak kamu tau?" tanya mama lagi.

"Iya" jawab Abella.

"Tunggu, mama ambil air hangat dulu buat pipi kamu yang lebam" ucap mama dan langsung berjalan kearah dapur untuk mengambil air hangat.

"Coba mama liat" ucap mama yang sudah membawa air hangat dari dapur.

Mama pun langsung mengobatinya dan kadang juga Abella meringis kesakitan akibat terlalu lama di tekan di pipi Abella. Setelah mama sudah mengobatinya Abella langsung menyenderkan kepalanya kembali ke sofa.

"Assalamualaikum," ucap seseorang dari pintu.

"Waalaikumsalam" ucap mama dan langsung menyilahkan orang tersebut.

"Bel ada teman kamu, Gisella" ucap mama lalu berjalan kearah dapur.

Gisella langsung duduk di samping Abella yang masih menyenderkan kepalanya disofa,

"Pipi loh kenapa?" tanya Gisella yang melihat pipi Abella yang lebam.

"Sakit" jawab Abella lemas.

"Kenapa bisa?" tanya Gisella.

"Kena tinjuan Retno" jawab Abella.

"What Abella pukul loh" teriak Gisella

"Loh jangan teriak kecebong, ini bukan hutan tapi ini rumah gue" ucap Abella dengan mensumpel mulut Gisella.

"Loh putusin aja dia Bel" nasihat Gisella.

"Gue nggak tau gimana caranya" ucap Abella putus asa.

"Kalian makan dulu yaa, Gisella juga pasti belum makan" ucap mama.

"Yaudah, yuk makan anggap aja rumah sendiri lagian ini kan rumah calon mertua" ucap Abella lalu berjalan kearah meja makan.

"Kampret loh," ucap Gisella lalu berjalan dibelakang Abella.

Mereka bertiga sedang asik makan bersama dan kadang pula di meja makan tersebut terdengar tawa akibat Gisella yang terus menerus di goda oleh mama karena mengetahui kalau Gisella suka sama anaknya Kak Nathan.


****
Maaf baru update lagi soalnya waatpad aku error, tapi alhamdulillah udah bagus.

Jangan lupa tinggalkan jejak readers yang baik.





You're My One And OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang