°°°14°°° Pengumuman

62 3 0
                                    

Abella berjalan menuruni anak tangga dan disana sudah ada mama papa dan Kak Nathan yang sedang sarapan pagi.

"Morning," sapa Abella dan langsung duduk di samping kak Nathan.

"Morning sayang," ucap mereka bertiga.

"Dek, loh sama gue kesekolah  bareng yaa" ucap Kak Nathan.

"Cieee yang kangen," ucap Abella dengan tersenyum manis.

"Habisnya loh sih nggak pernah bareng gue" ucap Kak Nathan memperliahtkan senyum pepsodentnya.

"Iya," ucap Abella dan langsung memakan roti yang sudah di olesi selai coklat.

Abella dan Kak Nathan berangkat kesekolah bersama, di perjalanan sangat ribut akibat Abella yang  memutar lagu pada radio, lagu dari barat yang dibawakan oleh one derection.

Sesampainya di sekolah Abella langsung turun bersama Kak Nathan. Dan saat mereka turun bersama semua orang kaget melihat mereka, walaupun dia sudah tau kalau mereka bersaudara.

"Hai bro," sapa Kak Nathan saat melihat Kak Angga.

"Ehmmm," jawab Angga sambil memainkan ponselnya.

"Kak, gue deluan yaa, bye" ucap Abella dan langsung berjalan kearah kelasnya.

"Kak Nathan sama Kak Angga di panggil tuh sama Pak Kepsek" ucap Taufik anak kelas X IPS2.

"Okay, thanks yaa" ucap Kak Nathan dan langsung berjalan kearah ruangan kepsek.

Kak Nathan langsung masuk kedalam ruangan tersebut bersama Kak Angga si kecebong.

"Maaf pa ada apa ya manggil kami?" tanya Kak Nathan sopan.

"Silahkan duduk,"

"Saya panggil kalian buat umumim ke semua siswa SMAN Garuda kalau nggak lama ini sekolah kita akan mengadakan camping di puncak, jadi saya pengen kalian umumin sekarang" ucap kepsek lantang.

"Baik pak, kalau gitu kami pamit" ucap Kak Nathan dan langsung keluar bersama Kak Angga.

"Bro loh ikut?" tanya Kak Nathan.

"Nggak tau" jawab Angga malas.

"Yaudah kita ke kelas Abella dulu" ucap Kak Nathan dan berjalan cepat.

Sesampainya di kelas Abella, mereka masuk bersama Kak Angga, saat mereka berdua masuk kelas tersebut sangat ribut akibat pada cabe-cabe teriak histeris. Dasar kuntilanak😕😕

"Assalamualaikum, perkenalkan saya Angga Putra Sanjaya sebagai ketos dan teman saya Nathan Alvanno sebagai wakil ketos, kadatangan kami kesini buat umumin kalau nggak lama lagi sekolah kita akan mengadakan camping di puncak." ucap Kak Angga tegas.

"Okay, kalau gitu kami pamit, misi Bu Kalsum" pamit Kak Nathan dengan Kak Angga.

"Bel, loh ikut?" tanya Gisella yang menyenggol lengan Abella.

"Nggak tau, loh?" tanya balik Abella

"Gue juga nggak tau" ucap Gisella.

"Ohh ya gimana hubungan loh sama Kak Retno?" lanjut Gisella.

"Ahh malas gue bahas itu, udah perhatiin Bu Kalsum yang lagi menjelaskan" ucap Abella mengakhiri pembicaraan.

Kring...Kring...Kring

"Bel, loh kekantin nggak?" tanya Gisella.

"Iya, tunggu gue" jawab Abella yang sedang memberesakan buku-bukunya.

"Ehh Bel gue deluan aja, habisnya ada Kak Retno" bisik Gisella.

"Ahh" ucap Abella dan melihat Kak Retno yang berdiri di ambang pintu.

"Hai," sapa Kak Retno dan langsung merangkul Abella.

"Kak lepasin, semua orang liat kita" ucap Abella yang berusaha melepaskan tangan Kak Retno dari pinggangnya.

"Biarin, itu mah dia iri, nasib orang jomblo" ucap Kak Retno.

Mereka berjalan di koridor sekolah bersama, dan semua pasang mata melihat mereka yang sedang berjalan kearah kantin,

"Kak Retno jadian sama Abella?"

"Nggak tau, liat tuh muka Abella cemberut,"

"Ihh nggak serasi amat sih, yang ada itu gue yang ada disana"

"Kak Retno cakep amat sih kak"

"Sejak kapan mereka jadian,"

"Serasi nggak?"

"Ahh nggak,!"

Dan masih banyak lagi bisikan tentang mereka berdua, Abella yang mendengar itu ingin sekali menjambak rambut orang itu supaya nggak ngomong lagi.

Sesampainya di kantin, Abella langsung duduk dengan wajah yang kesal.

"Bel, loh pesan apa?" tanya Kak Retno lembut.

"Jus jeruk aja," ucap Abella malas.

"Makan!" tawar Kak Retno.

"Gue nggak lapar, udah cepat pesannya" ucap Abella judes.

Saat Abella duduk di bangku tersebut, tiba-tiba saja seseorang ngelabrak meja tersebut.

"Hee cewek centil, gue kan udah bilang jangan dekat-dekat ama Retno," ucap Tania marah dan dengan suaranya yang cempreng.

"Apa loh bilang cewek centil apa nggak salah dengar gue, yang ada itu loh yang keganjengan ama cowok, dasar bitch" ucap Abella emosi sampai-sampai di menjambak rambut Tania.

Semua orang menatap kearah mereka yang sedang bertengkar akibat cowok,

"Lepasin," teriak Tania yang ditarik rambutnya oleh Abella.

"Rasaain tuh," ucap Abella dan melenggang pergi.

"Bel," panggil seseorang dari arah  belakang.

"Loh nggak apa-apa kan?" tanya Kak Nathan.

"Nggak kak" jawab Abella yang sudah meneteskan air matanya.

"Hee loh jangan nangis cuman cowok itu" ucap Kak Nathan dan langsung memelukku erat.

"Gue nggak tau harus kayak gimana lagi kak, gue capek" ucap Abella putus asa.

"Sabar yaa," ucap Kak Nathan dengan mengusap kepala Abella lembut.

"Yaudah gue kekelas ya kak," ucap Abella dan berjalan kearah kelasnya.

Sesampainya di depan kelas, Abella langsung mengurungkan niatnya ke kelas ia langsung melangkah kearah taman sekolah untuk menghubur diri.

"Bro kapan loh mutusin Abella, ini udah satu minggu loh jadian amat Abella" ucap seseorang dari taman itu.

"Nggak tau, gue liat-liat Abella belum ada rasa ama gue" ucap Kak Retno.

"Haaa kak Retno" ucap Abella pelan dan menahan tangisnya.

"Loh putusin dia aja, loh nggak kasian ama Tania" ucap seseorang itu lagi.

"Ahhh gue nggak tau" ucap Kak Retno lagi.

Abella langsung melenggang pergi meninggalkan pembicaraan orang tersebut. Abella sangat kaget mendengar perbincangan mereka tadi, jadi selama ini kak Retno nggak cinta ama gue? Dia cuman dekatin gue karena cuman jadiin gue bahan taruhan! Batin Abella.


****
Hai ketemu aku lagi, aku bawa cerita baru lagi ni readers. Aku harap kalian suka.

Jangan lupa votenya
Bye





You're My One And OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang