°°°18°°° Perhatian Seorang Kak Nathan

119 5 0
                                    

Dokter memberikan ijin untuk dirawat di rumah, kalau harus di rawat di rumah sakit aku merasa sangat tidak nyaman. Bau obat yang sangat menusuk hidungku membuatku mual. Aku memang sangat tidak menyukai bau obat. Sejak kecil ayah yang selalu memberikanku semangat kalau aku sedang sakit kalau harus mium obat juga ayah yang akan memberikannya padaku dengan cara menenagkanku kalau obat itu tidak terlalu buruk.

Akhirnya aku diperbolehkan pulang, sesampai di rumah aku istirahat di dalam kamar. Kak Nathan yang membantuku untuk menaiki tangga. Kepalaku juga masih agak sedikit pusing. Ahhh! kenapa harus seperti ini, besok aku jadi tidak dapat ke sekolah.

"Abella, kamu bisa istirahat, kalau membutuhkan sesuatu tinggal bilang aja. Kakak akan di sini menemanimu." ucap Kak Nathan

"Baiklah, kau jadi lebih baik hari ini." ucapku terkekeh geli.

"Diamlah, sebaiknya kamu tidur, kau harus cepat sembuh." ucap Kak Nathan

"Terima kasih kakak udah perhatian." Kataku bersemangat

"Lebih baik kau tidur, setelah bangun tidur kakak akan memberikanmu obat."

"Oke kakak ganteng"

Aku langsung terlelap, mendengar Kak Nathan yang sangat peduli padaku. Dalam hitungan menit saja bisa di pastikan kalau Kak Nathan juga ikut terlelap dengan kedua tangannya menjadi tumpuan. Aku sempat terbangun dan melihat Kak Nathan masih tertidur, tidak tega membangunkannya. Aku menatap wajah Kak Nathan yang sangat tampan, kalau sedang tertidur Kak Nathan terlihat tanpa dosa.

****

Sinar matahari menelusup masuk ke dalam kamarku. Sehingga membuatku terbangun, Kak Nathan masih tetap menjagaku. Saat aku memperbaiki posisi dudukku tiba-tiba Kak Nathan terbangun dan menatapku dengan mimic lucu dan mata sayunya sebaru bangun tidur. Aku tersenyum,

"Selamat pagi, adikku." ucap Kak Nathan dengan kedipan matanya yang jail membuatku tertawa, Kak Nathan benar-benar pandai membuat lelucon.

"Selamat pagi juga, kakakku." ucapku, Aku langsung beranjak dari tempat tidur. Pusingku sudah hilang dan aku merasa sudah sangat baikan sekarang. Ingin rasanya aku pergi sekolah tapi aku tidak yakin kalau Mama akan mengijinkanku. Melihat betapa khawatirnya dia saat mengetahui aku kecelakaan.

"Kak hari ini Abella ingin ke sekolah. Abella  sudah merasa sangat baikan." Kataku meminta.

"Tapi kamu belum sembuh, Abella. Kalau terjadi apa-apa bagaimana?" tanya Kak Nathan khawatir.

"Tenang saja Kak, Abella sudah mendingan sekarang. Lagipula Abella malas dirumah." ucap Abella lalu berlari menuju kamar mandi. Kak Nathan yang melihat sifat keras kepala Abella hanya bisa geleng-geleng kepala.

Abella sudah siap dengan baju seragamnya, Abella langsung menemui Mama dan Papa di ruang makan. Semula Mama tidak mengijinkanku sekolah dulu tapi karena aku sangat keras kepala akhirnya aku diijinkan.

Selesai sarapan aku dan Kak Nathan berangkat bersama, aku sangat senang mempunyai kakak seperti Kak Nathan.

Tak terasa aku sudah sampai di sekolah, aku turun dari mobil. Kak Nathan langsung membantuku menuju kelas. Gadis-gadis yang melihat itu semua kontan langsung melotot tak percaya kearahku dan Kak Nathan dan ada juga yang menatapku dengan tatapan benci.

Kasian kalian, mau di bantu sama Kak Nathan?? Bayar dulu,! Batin Abella dengan tersenyum jail.

"Ehhh ngapain loh senyam-senyum?" tanya Kak Nathan yang melihatku tesenyum mengejek.

"Haa, nggak" ucapku lalu tersenyum.

You're My One And OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang