°°°21°°° Tandem??

105 6 2
                                    

Siswa SMAN Garuda tengah berkumpul bersama di lapangan mengelilingi api unggun sambil bernyanyi-nyanyi bersama. Abella sedang duduk di samping Gisella sambil memengangi tangan Gisella, Abella merasa sangat dingin disini jadi harus pake jaket yang tebal, kaos kaki, kaos tangan, syal, dan tentunya selimut karena sejarahkan disini sangatlah dingin kayak di kutub utara.

"Bel, loh kenapa pengang tangan gue terus,?" tanya Gisella berbisik.

"Gue dingin," ucap Abella kedinginan.

"Haaaa," kaget Gisella lalu melihat wajah Abella yang sudah pucat pasih.

"Kak Nathan," panggil Gisella khawatir.

"Iya, ada apa Gisella?" tanya Kak Nathan yang baru datang.

"Abella kedinginan sampai-sampai wajahnya pusat pasih," ucap Gisella dan langsung memeluk Abella agar bisa membantunya supaya nggak terlalu kedingan.

"Pake ini Bel," ucap Kak Nathan dan memasangkan jaket yang tebal ke tubuh adiknya tersebut, ia tidak mau kalau terjadi sesuatu lagi dengan adiknya.

"Kak lebih baik kita bawa Abella ke tenda aja," ucap Gisella memberi saran.

"Oke," ucap Kak Nathan dan langsung menggendong Abella yang sudah gemetar akibat kedinginan.

Setelah sampai ditenda Abella, Kak Nathan langsung membaringkan Abella ke karpet tersebut dan menutupi tubuh Abella dengan selimut yang tebal agar bisa membantu.

"Tan, gue bawa jahe susu buat Abella, nii" ucap Kak Angga yang datang dengan membawakan segelas jahe susu.

"Thanks bro," ucap Kak Nathan dan langsung memberikan ke Abella agar segera meminumnya.

Setelah meminumnya Abella kembali memejamkan matanya agar lebih membaik.

"Ya sudah kalian silahkan kembali ke api unggun biar saya yang jaga Abella," ucap Kak Nathan.

"Kalau gitu gue pergi yaa bro," ucap Kak Angga memukul pundak Kak Nathan pelan.

"Gisella juga kak," ucap Gisella ramah dan langsung melenggang pergi ke api unggun.

"Kalian hati-hati," teriak Kak Nathan.

Abella mulai menyenyakkan tidurnya dengan pulas, ternyata jahe yang tadi diberikan Kak Angga manjur juga. Suasana kemah sudah sepi mungkin semua orang sudah tidur karena ini sudah pukul 00;00 malam,

"Auuuuuuggg," suara anjing yang sangat menyeramkan di hutan itu. Tapi Abella tidak menghiraukan itu ia malah melanjutkan tidurnya.

"Bel, bangun" panggil Gisella yang berusaha membangunkan Abella.

"Iya," jawab Abella namun matanya masih terpejam.

"Bangun, temani gue keluar" ucap Gisella.

"Loh keluar aja, gue ngantuk" jawab Abella yang molor.

"Gue udah mau pipis nih," teriak Gisella dan langsung menarik Abella agar segera bangun.

"Iya, dasar penakut" ucap Abella dan mulai membuka matanya yang masih terasa ngantuk.

"Bel, cepat jalannya" ucap Gisella yang sudah mau pipis.

"Iya, loh cepat pipisnya" ucap Abella ngantuk lalu mengambil ponselnya untuk menyalakan lampu ponselnya.

Saat Abella menunggu Gisella pipis di semak-semak tiba-tiba saja Abella melihat seseorang berjalan ke arah sumur yang ada di dekat pohon yang sangat besar dan lebat. Dengan beraninya Abella pergi mengecek di sumur itu, ia berjalan pelan-pelan agar tidak ketahuan. Saat ia sudah sampai di dekat pohon itu ia melihat bayangan seseorang yang sedang  kissing, dengan perasaan penasaran Abella mulia mengintip orang itu, saat sudah melihatnya Abella melotot melihat orang itu dengan tangan menutup mulutnya agar tidak berteriak.

"Kak Retno sama Kak Tania, sial tuh orang! Kampret! Somplak" ucap Abella yang melihatnya.

"Rusak nii perawan mata gue lihat mereka," ucap Abella dan langsung segera kembali ketempatnya yang semula.

Mereka sedang kissing di dekat pohon itu, hingga tidak menyadari kalau seseorang melihatnya Abella. Ia sangat menikmati suasana itu, kampret!! Somplak!!.

"Dari mana aja loh?" tanya Gisella yang melihatku berjalan kearahnya.

"Dari sana soalnya gue tadi lihat seseorang lagi jalan di disana" yang sedang menikmati suasana, lanjut Abella dalam hati.

"Ya udah yuk, gue takut" ucap Gisella yang ketakutan dengan memengangi tangan Abella agar tidak jauh-jauh.

Sesampainya di depan tenda Gisella langsung masuk kedalam tenda untuk melanjutkan tidurnya, sedangkan Abella masih berdiri di depan tenda memikirkan apa yang barusan di liat matanya. Abella berjalan ke tempat duduk di depan tenda sambil memainkan tangannya yang mulai kedinginan.

"Loh belum tidur?" ucap seseorang dari arah samping. Abella langsung menoleh kearah orang tersebut dan ternyata Kak Angga.

"Ehh Kak Angga," ucap Abella tesenyum kearah Kak Angga.

"Loh kenapa belum tidur?" tanya Kak Angga ulang.

"Belum ngantuk kak, lagian gue tadi nemanin Gisella pipis jadi udah nggak ngantuk lagi, loh sendiri?" ucap Abella tersenyum simpul.

"Gue tadi ngecek keadaan disini tapi pas gue liat loh gue kesini" jawab Kak Angga.

"Ohhhh," Abella hanya ber-ohh mendengar jawaban Kak Angga.

"Loh udah makan,?" tanya Kak Angga perhatian.

"Belum kak" jawab Abella jujur.

"Loh tunggu disini gue bakal ambil jagung buat loh," ucap Kak Angga lalu berjalan kearah tenda guru-guru untuk mengambil makanan.

Kok dia perhatian amat yaa?? Batin Abella.

"Nih jagungnya," ucap Kak Angga yang sudah datang lalu memberikan jagung mentah itu.

"Loh mau ngasih gue jagung mentah apa?'' tanya Abella lalu tertawa kecil.

"Maaf, gue lupa ambil korek api, tunggu" ucap Kak Angga lalu melenggang pergi kedapur untuk mengambil korek api.

"Ada-ada aja," ucap Abella sambil tersenyum melihat tingkah Kak Angga yang aneh.

Kak Angga mulai mengumpulkan kayu dan segera menyalakan api itu untuk membakar jagung mereka. Untuk menunggu jagungnya matang Kak Angga bermain gitar sambil bernyanyi bersama Abella, mereka menyanyikan lagu Stiches- Shwan Mandes,

Malam itu mereka asik bernyanyi bersama sampai-sampai mereka tidak mengingat jagungnya yang mulai kosong.

"Kak jagungnya" teriak Abella yang melihat jagungnya hampir kosong.

"Tunggu," ucap Kak Angga dan langsung mengambil jagung tersebut dan menyajikkan di depan Abella.

Mereka berdua menikmati jagung tersebut yang sudah matang, Abella langsung mengambil jagungnya yang sudah dingin lalu mulai menikmati rasa jagung itu. Malam itu penuh dengan canda tawa, bukan lagi keributan antara Abella dengan Kak Angga,

*****
Jangan lupa bagi votenya readers yang baik.
Kalau mau ngasih saran sama kritik juga bisa.

Next chapter.
Bye

You're My One And OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang