Part 21 : Truth Or Dare

426 39 35
                                    

"Shan."

Shannon menghampiri Bobby dan kawan-kawannya. Hidungnya mengernyit kala mengendus asap rokok di sekitar para lelaki itu. "Napa lo?"

"Tuh." Bobby menunjuk ke depan—yang berarti belakang Shannon-sambil menarik sebelah sudut bibirnya. "Si Kyungri deket sama ketua kelas?"

Shannon sontak menoleh ke belakang.

"What the heck?"

"Kenapa lo Shan, kaget? Gimana, sih! Bukannya dia sahabat lo?"

Wajah Shannon memerah, menahan emosi. Dia bukan hanya marah karena tahu hal ini belakangan, tapi juga malu saat Bobby menertawakannya.

"Gak mungkin. Pasti, Kyungri cuma ..." Shannon tak meneruskan kata-katanya.

Kim Kyungri, sahabatnya—lebih dari sekedar It Girl yang menumpang di bawah ketenaran Shannon-ia tidak seperti itu! Kyungri ikut tertawa saat Shannon mengejek pengurus kelas, Kyungri membenci pengurus kelas seperti hal nya ia membenci mereka.

Shannon pikir Kyungri tidak seperti Kyungri yang sekarang tersenyum bersahabat pada Cha Hakyeon.

"Gue mau labrak dia." Shannon berbalik dengan wajah penuh tekad.

"Jangan, Shan."

"Kenapa?" Shannon berhenti dan menatap Bobby heran.

"Sekarang lo ikutin kemana mereka pergi, karena gue perlu tahu dimana pengurus kelas ngumpetin persediaan makanan kita."

Shannon memutar matanya. "Lo pikir gue sudi?"

Tapi toh akhirnya ia tetap melaksanakan perintah Bobby, karena Shannon digentayangi rasa penasarannya.

*

Hyeah takut balon.

Entah kenapa Taekwoon tahu dan menggodanya pagi itu setelah pesta ulang tahun Hyeri. "Hei kau, bantu aku memecahkan semua balon ini."

"Aku mau pergi ke bawah," Hyeah mengelak.

Taekwoon menahan tangannya saat gadis itu sudah bersiap lari seribu langkah.

"Itu dia Ravi dan Sanghyuk! Mintalah pada mereka."

"Aku tidak mau." Taekwoon menatap lekat wajah panik itu.

"Kenapa?"

"Mereka sedang sibuk. Kau tidak melakukan apapun dari tadi, pemalas."

Hyeah berjengit begitu Taekwoon menempelkan permukaan balon yang licin ke keningnya. Demi apapun Hyeah tidak suka! Apalagi suara balon itu—Hyeah menahan napas sampai wajahnya membiru.

Seakan punya kekuatan baru, Hyeah menarik tangannya dari genggaman Taekwoon dan cepat-cepat lari. Dia tidak tahu kalau Ravi dan Sanghyuk berjalan di jalur yang sama dan menabrak mereka dengan suara keras.

"Hyeah! Ada apa denganmu?"

Bila Sanghyuk terheran-heran, beda dengan reaksi Ravi. "Masih takut balon?"

"Huh! Diam saja, deh!" Hyeah gusar karena ingat Ravi-yang dulu, Si Berandal—pernah menggodanya dengan cara yang sama.

Taekwoon menghampiri ketiga kawannya itu. Hyeah bersembunyi di balik pundak Ravi dan Sanghyuk sambil diam-diam mengintip, barangkali Taekwoon menyembunyikan balon di belakangnya.

"Aku minta maaf, Hyeah. Aku tidak tahu kamu setakut itu pada balon."

"Benar ya, kau tidak tahu?" sindir Ravi.

"Aish ..." desis Taekwoon. "Hyeah, bagaimana? Kau mau keluar dari sana dan membantuku—"

"JUNG TAEK!" Jerit Hyeah kesal.

(On Hold) Dark ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang