Part 5 : All That Pain

514 53 4
                                    

Tebas! Tebas! Tebas!

Sesuatu di dalam tubuh Seolhyun semakin menggila. Tak memandang siapapun, sekali pun itu sahabat karib nya. Ia hanya ingin memenggal kepala orang.

"Seolhyun gila! Ia baru saja menebas kepala Hyejeong!" Jerit Shannon.

Lantai lobby bergelimang darah. Tak jarang ada yang terpeleset, lalu Seolhyun menghampirinya dan segera menyembelih jiwa tak bersalah itu.

"Kita tak bisa menghindar terus, lama-lama semua orang akan mati!" Hyeah bergerak gelisah.

"Oke, kita bagi tugas. Kalian alihkan perhatian Seolhyun, aku akan mencoba menangkapnya."

"Kau yakin Bin?" tanya Hyeri.

"Jangan khawatir." Hongbin tersenyum.

"Ayo Hyeri unnie, Hongbin akan melakukan tugasnya sebaik mungkin."

"Kami pergi dulu."

"Good luck!" Hongbin menepuk kepala Hyeri.

"Kau juga, Bin,"

Hongbin segera mencari benda-benda yang mungkin bisa mendukung rencana nya.

"Hei, Kim Seolhyun!"

"Kemari lah! Kau ingin kepala ku?"

Seolhyun menoleh. Mata nya yang hampa langsung berbinar saat mendapat sasaran baru. Kedua sudut bibirnya terangkat dan ia menunjukkan gigi yang penuh darah.

"Kita berpencar. Dalam hitungan ke satu.. Dua.. Tiga!"

Hyeah berlari ke kiri sementara Hyeri ke kanan. Mereka terus berseru memanggil-manggil Seolhyun, membuatnya kebingungan.

Bruk! Karena tak hati-hati, Hyeri terpeleset. Tentu saja itu karena darah membuat lantainya licin. Ia terpelanting di sebelah tubuh tak berkepala. "Ahhh!!"

"Grrrrr~" Seolhyun berjalan cepat kearah Hyeri. Samurai siap siaga di tangannya.

"Oy! Kenapa kau belum juga menangkap ku?" Hyeah mengalihkan perhatian Seolhyun dari Hyeri. Ia tarik rambut panjangnya, membuat Seolhyun marah.

"Apa yang kau lakukan pada rambutku hah?!" geram Seolhyun. Ia berbalik dan langsung mengibaskan samurai.

Nyaris! Hyeah nyaris terkena belati panjang itu. Ia bergerak secepat kilat dan membiarkan Seolhyun mengejarnya.

"Gomawo Hyeah-ya..." Hyeri menghembuskan napas lega. Sebuah tangan terulur kearahnya, Hyeri mendongak dan melihat wajah ramah menyapa.

"Gomawo juga untukmu, Han Sanghyuk." Hyeri bangkit berdiri dibantu Sanghyuk.

Sementara itu, Hyeah terus berlari dan berlari. Ia tak mau menoleh ke belakang, hanya dengan merasakan ia tahu Seolhyun semakin dekat.

"Hosh ... Hosh ... " Ya, Hyeah lelah. Ia tak biasa berlari selama ini. Namun ia tak boleh gentar, sebelum Hongbin bisa menangkapnya.

"Hongbin kau dimana?!" pekik Hyeah frustasi. Srak! Kuku-kuku tajam menancap bahu nya. Hyeah dipaksa berbalik dan berhadapan dengan Seolhyun.

"Makhluk nista! Pergi dari tubuh Seolhyun!" Hyeah melayangkan tamparan ke wajah pucat Seolhyun. Tap! Sekelebat pergelangan Hyeah ditahan lalu dipelintir.

Krak

"Kyaaaaa!" Hyeah memegangi tangannya. Sakit sekali, semoga tidak patah.

"Hahahaha!!!" Seolhyun tertawa kencang. Begitu ia maju, Hyeah mundur. Gadis itu tak dapat berkutik, ia sudah jadi sasaran empuk untuk merasakan ketajaman samurai.

(On Hold) Dark ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang