"I know we be so complicated.
Lovin' you sometimes drive me crazy."
[ Boyfriend - Ariana Grande, Social House ]🦋
Victoria sedang sibuk dengan buku matematika di hadapannya, sesekali ia tersenyum puas saat hitungannya benar dan menuliskan jawaban dari soal-soal tersebut dengan semangat. Namun sayangnya semangat itu tidak bertahan lama, beberapa saat kemudian ia sudah ambruk tertidur diatas latihan soalnya.
Niall duduk di sampingnya, ia tersenyum memandang Victoria tertidur seperti itu. Kemudian dengan perlahan Niall menyibakan anak rambut yang menghalangi wajah Victoria saat ia membuka mata. Dengan begitu mereka dapat saling memandang satu sama lain lebih jelas.
Perlahan Niall mendekatkan wajahnya masih dengan pandangan mereka yang masih terpaku satu sama lain. Kali ini hampir tidak ada jarak sampai Victoria memejamkan matanya.
Beep... beep.... beep...
"Oh, shit it just a dream. Niall mengumpat saat hal yang ia dan Victoria pernah lakukan di perpustakaan kota dulu terulang di mimpinya. "Weirdos kissed in the haunted library."
Tiba-tiba Niall mendapat petunjuk di otaknya untuk pergi ke mana setelah ini. "Haunted library..."
Tidak butuh waktu lama menuju perpustakaan kota bagi Niall. Pria itu masuk dan menjelajahi berbagai koridor untuk mencari seserang.
"Niall?" Mendengar sebuah suara memanggilnya, Niall berbalik. Benar saja, Victoria berdiri dan terlihat terkejut dengan kehadiran Niall di kota ini lagi.
"CASPER!" Niall berseru cukup kerasa sampai beberapa orang di sana memberikan tanda untuk diam. "Aku mencarimu sejak kemarin." Bisik Niall saat mendekat ke arah Victoria.
Niall mengacak-acak rambut Victoria beberapa kali, namun sepertinya gadis itu terlalu terpaku sampai tak memberikan respon apapun selain ekspresi tidak percaya kalau Niall ada di sini.
"Bisa tidak kau pura-pura bahagia kalau aku ada di sini? Aku mencarimu kesana kemari. Susah loh! Setidaknya katakan 'astaga aku merindukanmu' atau 'oh tuhan terimakasih telah mengirim Niall kesini' atau sekedar 'hai'. Hmm, jadi patung ya sekarang? Hai sajalah hai..."
Niall langsung menutup mulutnya saat ia menyadari kalau ia terlalu berlebihan, apalagi saat ini mereka ada dalam perpustakaan. Orang-orang di sekitar sedang memandang dengan pandangan mengusir karena Niall terlalu berisik.
Niall meraih tangan Victoria dan langsung mengajaknya keluar sambil menyengir lebar kepada orang-orang yang memperhatikannya saat ini.
Niall mengeraskan volume musik saat mobilnya melaju dengan kecepatan normal. Sesekali ia mengalihkan pandangannya dari jalanan kepada gadis yang ia cari-cari selama beberapa hari di kota ini.
"Dimana ya?" Niall memperlambat laju mobilnya, seperti sedang kebingungan, matanya seakan mencari-cari sesuatu.
"Ada yang hilang?" Kata Victoria, setelah sedari tadi ia hanya diam.
"Ada, penting." Niall menepi dan menghentikan mobilnya.
"Apa?"
"Senyummu."
Mendengar Niall menjawab seperti itu dengan senyum, tidak bisa ditahan lagi Victoria akhirnya ikut tersenyum.
"Eh, sudah ketemu." Niall mencubit gemas pipi Victoria yang berusaha memalingkan wajahnya ke arah jendela. "Aku pikir hilang, kesukaanku."
"Sudah, Niall." Dan Victoria tidak bisa melepaskan semyumnya selama sisa perjalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forget Me Not
Fanfiction(in editing process) "Di kehidupan mana pun itu, aku menginginkanmu."