Untuk Niall.
Aku menulis ini saat kau bermain basket seorang diri dan aku sebagai penonton satu-satunya. Barusan kau bilang kalau bolanya masuk ring dengan three poin, kau berjanji akan menuruti kemauanku dan pergi jalan-jalan.
Aku senang melihatmu lagi, Niall. Kalau saja aku masih punya detak jantung, pasti itu akan berdetak sangat kencang.
Niall, aku jadi ingat kita sudah bersama lama sekali ya? Awalnya aku berjanji pada musim semi kalau aku memiliki teman manusia aku akan baik padanya. Kemudian bocah kecil dengan kaca matanya yang kebesaran itu datang.
Lalu aku berjanji pada musim panas, aku tidak akan membuatmu bersedih. Aku memohon agar aku bisa semenyenangkan itu bagimu, agar kau tidak merasa sendirian. Agar aku selalu bisa kau andalkan.
Aku meminta pada musim gugur agar aku bisa terus bersamamu, hidup bahagia bersamamu. Aku tidak mau meninggalkanmu.
Aku mengambil pilihan untuk memiliki detak jantung juga, sepertimu. Lalu kita bisa bersama, tim Niall-Casper, kebanggan sekolah dan kesayangan teman-teman. Rasanya saat kebahagiaan berlarut-larut aku dapatkan, aku jadi egois.
Sampai suatu hari aku sadar, kalau kehadiranku ini adalah ancaman bagimu. Detak jantungmu akan menjadi korban untuk detak jantungku agar tetap berdetak.
Aku tidak tahu harus bagaimana sampai kau mengira kalau aku hebat karena ingin mengakhiri semuanya begitu saja. Tidak, Niall. Aku menyayangimu dan menginkan kau bahagia. Aku ingin detak jantungmu berdetak selama mungkin, sampai kau tua.
Dan kau tahu sekarang, aku tidak bisa menjaga tubuhku untuk tetap hidup sampai bertemu denganmu lagi. Maaf aku terlalu ceroboh mengejar mobilmu dengan berlari.
Selanjutnya, aku akan meminta kepada musim dingin untuk menguatkanmu. Aku berharap pada setiap salju yang turun agar membuatmu tetap bahagia dan melanjutkan hidup dengan umur panjang.
Aku tahu kau akan secepatnya melupakan aku karena memang seharusnya begitu. Tapi, sampai detik ini aku bahagia sekali mendengar kau sangat mencintai aku, memperlakukanku dengan manis, peluk dan cium, memperdebatkan hal konyol, merencanakan masa depan... semuanya membuatku merasa disayang. Aku juga begitu mecintaimu, Niall. Sangat-sangat mencintaimu.
-Casper.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forget Me Not
Fanfiction(in editing process) "Di kehidupan mana pun itu, aku menginginkanmu."