Vanessa Aktion.

30.3K 1.1K 100
                                    

Hey heyyy ketemu lagiiiiii...

Apa ada yang rinduu sama cerita ini? Coba yang rinduuu serindu apa kalian sama ceritaaa ini? 😂😂
Maaf ya aga lama soalnya part ini tuh mungkin aga spesial. Spesial apanya ya? Chapt ini cukup panjang banget deh pokonyaaaaaa semoga kalian puas ya.

Dan satu lagi, aku mau bilang makasih ya buat kalian yang udah /masih/mau ngevoteee cerita ini bahkan komen juga. Dukungan kalian jadi motivasi buat akuu😄😄😄 thankyouu all, ich liebe dich😘 eh ko jadi kaya deril ya😂😂.

Dan satu lagi yang terakhir. Buat kalian yang mau sharing bdp atau mau nanya apapun kalian bisa lewat kontak yang ada di bio aku ya.
Kalau lewat branda atau inbox aku ga bisa bales😧 maaf banget bukan sombong atau apapun itu beneran deh gada niatan buat ga bales chat kalian. Mendingan lewat akun sosmed pribadi aku aja ya. Cek bio okeeyy👌

Maaf ya kalau ceritanya gini-gini terus. Tapi semua aku lakuin buat ceritanya semakin kalian sukaiin lagi😄😄
Yawdah langsung aja yaaa.......

Budayakan vote terlebih dahulu😄😄
Cek Purpose juga yaa👉 rava dan vivi menunggu di cerita sampingg hehe😄😄

Cekidottt
Maaf ya kalau ada typo typo manja.

Warning ada adegan 18++. Mohon pengertiannya😂




























08.50 wib.

Hujan turun begitu deras 10 menit yang lalu, awan hitam membuat pagi ini nampak mengerikan.
Kini Davi telah berada dirumah kediaman deril bersama axel. Mereka sedikit shock saat melihat sosok widya dengan mata sipitnya dan penuh air mata.

" duduk lo berdua" perintah deril yang tengah duduk di samping vivi. Nada suaranya seperti biasanya, tak ada bentakan sama sekali.

" mana daffa?"tanya vivi yang tak melihat daffa di antara kedatangan davi dan axel.

" dia di jalan" ucap Davi yang langsung duduk di hadapan deril dan vivi.
Widya menatap davi dan axel dengan tajam, rasanya ia ingin mencabik-cabik mereka berdua karena sudah beraninya melukai dennis sewaktu semalem.

" sorri gue ngaret" ucap Daffa yang tiba-tiba datang dengan nafas yang terengah-engah. Tatapannya jatuh menatap widya pertama kali.

" duduk daf" ucap Vivi dengan senyuman manisnya dan meminta daffa untuk segera duduk. Karena sidang akan di mulai. Eh, ckck.

Daffa mengangguk dengan lambat-lambat. Ia tak mengerti mereka semuanya tiba-tiba di kumpulkan seperti ini.
Daffa duduk di samping axel.

"So, kita mulai" deril menghela nafasnya sejenak. Deril sedikit tak yakin jika widya bisa menahan emosinya, karena disini semua memihak kepada deril dan vivi. Pastinya ini berkesan jika dennis lah yang benar-benar bersalah.

" apa yang mau lo perjelas disini?" Lanjut deril bertanya kepada widya. Memberi kesempatan untuk widya angkat suara terlebih dahulu.

Widya menghela nafas lelahnya " gue cuma pengen tau apa maksud lo semuabuat mukulin dennis waktu semalem sampe babak belur!"

" kita mulai dari asal muasalnya dulu. Semua pasti ada alesan kenapa gue sama gerombolan gue buat lakuin itu ke dennis waktu semalem" ucap Deril dengan tenang.
" rineyka, coba kamu jelasin semua yang dennis lakuin ke kamu" lanjut deril yang meminta vivi untuk angkat suara terlebih dahulu.

Vivi menggigit bibir bawahnya dengan ragu, setelah itu tatapannya jatuh menatap widya yang kini tengah menatapnya dengn tatapan menikam.

" lo tau sendiri kan kalau lo sama dennis yang dateng nyamperin gue? Terus lo izin buat ke kamar mandi dan otomatis lo ninggalin gue sama dia kan? Awalnya emang basa basi gue sama dia ngobrol biasa, tapi lama kelamaan dia mulai bahas tentang deril bahkan ngejelek-jelekin deril disitu. Karena gue ga mau buang-buang waktu dan gue juga udah ga nyaman sama keadaan kaya gitu jadi gue mutusin buat pergi ninggalin dia. Tapi, dia maksa gue buat tetep nemenin dia dengan alesan kalau deril masih sibuk nyari buah buat gue. Dan abis itu untungnya daffa datang, so? Mungkin daffa bisa lanjutin kejadian selanjutnya" ucap Vivi menjelaskan secara detail kejadian yang sempat menimpanya semalam sewaktu dirinya bersama dennis.
Vivi mengalihkan pandangannya menatap daffa, meminta agar pria itu melanjutkan kejadian selanjutnya.

Berawal Dari Pertunangan 3 (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang