Jealousy Incarnate

25.9K 1K 59
                                    

Hey heyyy ketemu lagiiiiii...

Apa ada yang rinduu sama cerita ini? Coba yang rinduuu serindu apa kalian sama ceritaaa ini? 😂😂
Maaf ya aga lama kaaya gini, ga kerasa aku ga ngelanjutin hampir 1 taun ya ckck😂 ehh ko gaje ya gue? Biarin ya kita temu kangen aja disini. Udah lama ga post ni cerita. Semoga kalian ga lupa sama alur deril sama vivinya yaa😄😄

Dan satu lagi, aku mau bilang makasih ya buat kalian yang udah /masih/mau ngevoteee cerita ini bahkan komen juga. Dukungan kalian jadi motivasi buat akuu😄😄😄 thankyouu all, ich liebe dich😘 eh ko jadi kaya deril ya😂😂.

Dan satu lagi yang terakhir. Buat kalian yang mau sharing bdp atau mau nanya apapun kalian bisa lewat kontak yang ada di bio aku ya.
Kalau lewat branda atau inbox aku ga bisa bales😧 maaf banget bukan sombong atau apapun itu beneran deh gada niatan buat ga bales chat kalian. Mendingan lewat akun sosmed pribadi aku aja ya. Cek bio okeeyy👌

Maaf ya kalau ceritanya gini-gini terus. Tapi semua aku lakuin buat ceritanya semakin kalian sukaiin lagi😄😄
Yawdah langsung aja yaaa.......

Budayakan vote terlebih dahulu😄😄
Cek Purpose juga yaa👉 rava dan vivi menunggu di cerita sampingg hehe😄😄

Cekidottt
Maaf ya kalau ada typo typo manja.

Buat yang ga suka sama alurnya dan pemainnya mending jangan di baca ya👌 dari pada nantinya malah ngebully ceritanya mendingan jangan😊.






















06.30 wib.

Seperti biasa vivi telah menyiapkan sarapan pagi untuknya dan juga deril. Pagi ini vivi telah berdandan alanya untuk ikut bersama deril kekantor.
Dengan menggunakan stelan dress ala kadarnya dan make up olesan yang sangat tipis.

" guten morgan Baby Bär und kleines Baby" ucap Deril yang sudah memeluk vivi dari belakang dan mencium hangat kedua pipi milik vivi. Tangannya mengusap perut rata vivi dengan lembut.

" guten morgan zu devasa, sana gih tunggu di ruang makan. Aku mau siapin susu buat kamu" ucap Vivi dengan senyuman hangatnya dan mengecup pipi kanan deril sekilas.

Deril mengangguk, ia yang hanya memakai setelan kemeja hitam tanpa balutan jas dan celana kantornya pun segera melangkah meninggalkan vivi.
Vivi tersenyum melihat kepergian deril, ia segera membuatkan 2 buah susu untuknya dan deril.

Tak butuh waktu lama, 3 menit kemudian vivi pun telah selesai. Ia segera melangkah menuju ruang makan dengan membawa 2 gelas susu buatannya.

Diletakkannya kedua susu di meja makan. Setelah itu ia duduk di samping deril yang tengah sibuk dengan ponselnya.

" makan dulu devasa! Jangan suka di seringin main handphone kalau lagi makan" tegur Vivi yang mulai menuangkan beberapa masakan alanya keatas piring deril.

Deril meletakkan ponselnya dengan cepat ke dalam saku. Ia tersenyum, mengecup pelan kening vivi.
" istri yang cantik dan bawel " ucapnya dengan genit dan mampu membuat vivi mengadah menatapnya dan mengerucutkan bibirnya.

" wohooo selamat pagi keluarga sakinah mawadah warohmahhhhh, sorry sorry gue ngaret tapi tenang aja gua kesini gaakan main ps ko tenang tenang aja"

Suara yang begitu keras dan tak asing membuat vivi dan deril segera mendelik ke sumber suara tersebut. Suara tersebut bersumber dari sosok Davi tengah bersandar di ambang pintu ruang makan. Dengan setelan pakaian kemeja putih dan celana hitamnya, rambutnya ia tata dengan begitu rapih.

Berawal Dari Pertunangan 3 (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang