"Bu Lili.. Dari mana saja? Kita tunggu dari tadi.." kata Pak Arya yang membuyarkan lamunan Lilian akan pria di sebelahnya.
Pria yang kini menatapnya lekat dengan senyum simpatiknya..
Lilian terkesiap mendengar pertanyaan atasannya. Apa yang harus ia jawab? Tidak mungkin jika ia berbohong mengingat ia bertemu dengan pria itu di bandara.
"Ma..Maaf, pak. Saya tadi antar kerabat saya dulu ke bandara" jawab Lilian agak terbata.
"Oh, yes.. I met her at the airport. It's okay, Mr. Kusuma. Maybe we can start the meeting now" kata pria itu mencoba membela Lilian.
Pak Arya menatap Lilian dan pria asing disebelahnya bergantian. Dan akhirnya ia menghela nafas.
"Yasudah ke ruang meeting sekarang" kata Pak Arya sambil kemudian memutar tubuhnya dan kembali menaiki tangga.
Pria itu kemudian tersenyum pada Lilian dan mempersilakannya untuk menaiki tangga terlebih dahulu. Lilian akhirnya berjalan dan menaiki tangga mendahului pria itu.
"Bu Lili, perkenalkan, ini Mr. Nichkhun Horawetchakun. Dia pemilik BIG Enterprise yang akan mempercayakan bank kita sebagai sarana pendukung segala aktifitas keuangannya" kata Pak Arya sesaat setelah mereka tiba di ruang meeting.
Lilian menyunggingkan senyum kecil dan membalas jabatan tangan yang telah diulurkan terlebih dahulu oleh pria itu.
"I'm Lilian.." jawab Lilian singkat.
"Nice to meet you, Ms Lilian.." kata pria itu lagi-lagi dengan seyum lebar nan simpatiknya.
"Saya rasa, meeting kita bisa mulai sekarang. Silakan duduk.." kata Pak Arya.
Mereka bertiga pun akhirnya duduk dengan posisi Lilian duduk berseberangan dengan Nichkhun sementara Pak Arya berada di antara mereka.
(Untuk selanjutnya percakapan dengan Nichkhun akan saya buat dalam bahasa Indonesia aja ya 😊 tapi ceritanya dalam bahasa Inggris 😂)
"Jadi selain untuk enrollment, seluruh transaksi keuangan BIG enterprise akan melalui rekening bank ini ya, Mr. Khun.." kata Lilian sambil memastikan dan mencatat dalam buku agendanya.
"Yes" jawab Nichkhun singkat tanpa mengalihkan pandangannya pada wanita yang sedang asyik menulis di atas buku agendanya.
"Kalau begitu saya akan membutuhkan data-data dan nomor rekening karyawan anda dan beberapa dokumen penting lainnya. Kira-kira kapan anda bisa menyerahkan semua pada saya, Mr. Khun?" Tanya Lilian sambil kemudian menatap pria yang diajaknya bicara.
Membuat pria itu terkejut dan menjadi salah tingkah karena terpergok sedang memandanginya. Sementara Lilian pun merasa salah tingkah karena saat dia menoleh pada pria itu, matanya langsung bertemu dengan mata pria yang akan menjadi client nya. Keduanya pun membuang pandangan mata mereka ke arah berlawanan.
"Aahh.. Mungkin hari Senin saya akan menyuruh salah seorang pegawai saya untuk menyerahkan data-datanya pada anda" jawab Nichkhun yang kembali menatap Lilian setelah ia berhasil menguasai dirinya.
"Baiklah. Saya akan tunggu" jawab Lilian singkat dengan menatap mata Nichkhun beberapa saat.
Setelah itu, pembicaraan mereka berkutat seputar kerja sama dan keuntungan apa saja yang akan diterima oleh perusahaan Nichkhun dengan menggunakan jasa bank yang ia pilih. Setelah kurang lebih 1 jam, pembicaraan mereka pun berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunset in Dallas
RomanceLilian Adrianne Wijaya: Aku paling tidak suka dengan perjodohan. Zaman sudah berubah. Haruskah hal seperti itu ada di muka bumi ini? Bukankah ini sama saja dengan pelanggaran hak asasi manusia? Bisakah aku menentukan pasangan hidupku sendiri? Pasan...