Warning : Ngarepin warning apa hayooo? Warning Mature Content? Warning NC 21++?? 😂😂😂 No Way 😂😂😂. Part ini sungguh gaje. Judul dan isi bener2 ga sesuai. Judul boleh The Big Day. Isinya kegalauan hati.. So, maafkan author kalo abis baca kalian nyesel, yaaa.. Yang penting udah aku bilangin 😂😂😂
Lilian POV
Aku menatap nanar pada sehelai amplop putih yang sedang kupegang dengan tangan bergetar. Senyum getirku mengembang. Aku sungguh tak percaya bagaimana bisa di hari pertunanganku ini aku menemukan sepucuk surat dari Jay. Pria yang sangat kurindukan dan kutunggu kabarnya.
"Lili, what are you doing here?"
Sebuah suara tiba-tiba saja mengejutkanku. Aku menoleh ke arah sumber suara dan menemukan seorang pria berjas putih sedang berdiri kira-kira 6 langkah dariku. Pria yang baru saja mengikat tali pertunangan denganku itu kemudian berjalan menghampiriku. Refleks aku gugup. Aku berusaha menyembunyikan amplop yang sedang kugenggam. Tapi sial..
"Kertas apa itu?" Tanyanya yang semakin membuatku gugup.
"Ehh.. Ehmm.. Ini.. Ini hanya.. Kertas ucapan selamat dari temanku. Tadi.. Tadi.. Ada seseorang yang mengantarkannya padaku" jawabku berusaha terdengar senormal mungkin meskipun sepertinya gagal karena Nichkhun terlihat mengernyitkan dahinya.
"Aahh.. Kenapa kau disini? Ayo kita bergabung dengan yang lainnya.." ajaknya.
Aku sedikit bersyukur ia tak menanyaiku lebih jauh tentang amplop yang sedang kupegang. Sejujurnya, aku tidak ingin mengikutinya. Tapi, mengingat aku tak ingin ia curiga, akhirnya aku tersenyum kaku dan menganggukkan kepalaku. Ia kemudian mengulurkan tangannya dan aku dengan ragu menyambutnya dengan mengulurkan tangan kananku. Sementara tangan kiriku masih menggenggam amplop tersebut.
Nichkhun lalu membawaku menuju gasibu dimana keluarga kami berkumpul. Para tamu masih menikmati pesta pertunangan kami.
"Wow.. Is this the couple who wants to get married?" Tanya seorang pria yang berdiri di sebelah Cherreen. Pria yang bisa dibilang mirip dengan Nichkhun dan belum pernah kulihat sebelumnya.
"Phi.. When did you come?" Tanya Nichkhun sambil memeluk pria tersebut. Lalu.. Terjadi kembali kecupan itu.
Jujur saja, kali ini aku agak terganggu melihatnya. Tapi itu sudah tradisi keluarganya. Aku bisa apa.. Tunggu.. Mengapa aku memikirkan hal seperti ini?
"Lili.. This is my older brother Nichan. Phi, this is Lilian. My wife to be.." kata Nichkhun yang kembali menatapku lembut saat mengucapkan kata "my wife to be" nya.
Aku menyambut jabatan tangan pria yang terlebih dahulu mengulurkan tangannya itu.
"Nice to meet you, Lilian.. You're so pretty. No wonder Khun accept this matchmaking.." kata pria bernama Nichan itu sambil sedikit tertawa pada Nichkhun.
"Phi.. It's not about it.." kata Nichkhun mengelak.
"So, what is this all about? Don't tell me you have fallen for her.." ledek Nichan lagi.
"I have.." jawab Nichkhun tiba-tiba sambil menatapku dalam. "I have fallen for her since the first time I met her.." lanjutnya tanpa melepaskan tatapan lembutnya padaku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sunset in Dallas
RomanceLilian Adrianne Wijaya: Aku paling tidak suka dengan perjodohan. Zaman sudah berubah. Haruskah hal seperti itu ada di muka bumi ini? Bukankah ini sama saja dengan pelanggaran hak asasi manusia? Bisakah aku menentukan pasangan hidupku sendiri? Pasan...