Part 4

40.9K 1.9K 4
                                    

Part ini memiliki beberapa adegan yang hanya ditujukkan untuk pembaca dengan usia 17++ . Mohon menjadi pembaca yang bijak.

Emily memeluk perut nya yang keroncongan. Sudah enam jam berlalu sejak insiden di ruangan sang CEO, dan dia belum menyantap satu potong makanan pun ke dalam perutnya.

Emily menatap sang CEO yang sedang memberikan pengarahan dengan suara lantang. Mata nya tajam menatap setiap anggota rapat agar menyimak setiap kata yang dilontarkan nya.

Sosok ini sangat berbeda dengan pria yang tadi pagi telah melumat emily. Sang CEO tidak sedikitpun menampakkan senyuman nya, padahal deretan gigi nya begitu sempurna. Suaranya begitu mengintimidasi, dapat terlihat sebagian besar anggota rapat takut kepadanya.

Ohh emily mendesah pelan, sungguh dia merindukan bibir itu menempel basah di bibirnya lagi.

Tanpa emily sadari, dia menatap lekat bibir max. Imajinasinya begitu liar di dalam kepala nya.

"Miss Sanders, akan sangat bijak jika kau mencatat dengan baik setiap ucapan yang keluar dari mulutku, aku tidak suka melihat karyawan ku melamun di siang bolong." Emily tersentak bangun dari khayalan nya ketika mendengar namanya disebut. Max menyeringai seperti srigala.

"Maaf Mr.Walter" kemudian emily kembali konsentrasi dengan pekerjaan nya. Dasar tuan serigala tampan.

Satu jam kemudian rapat pun akhirnya berakhir. Emily berharap dia masih diberikan waktu untuk sekedar minum kopi, minuman manis akan menambah tenaga untuk pekerjaan nya yang menumpuk hari ini.

Suara dering ponsel emily berbunyi, Carl yg menelepon nya, emily sudah sangat merindukan sahabatnya itu.
"Hai Carl, aku merindukanmu tau...Iya aku belum makan siang, perutku lapar sekali. Dimana? Baiklah, aku kesana sekarang ya."

Emily sudah merapikan berkas penting nya di meja dengan rapi, ketika sebuah suara menghentikan langkah nya.

"Mau pergi kemana Miss Sanders?"

Aduh, aku tertangkap tuan serigala. Pekik emily dalam hati.

"Ijinkan saya makan siang sir, hanya sebentar saja, please." Emily memohon kepada max.

Max yang telah mendengar percakapan emily dengan carl merasa seperti dibakar cemburu. Dia tidak mengetahui sejauh mana hubungan dua karyawan nya itu. Max tidak perduli. Max mencengkram lengan emily seraya menarik paksa wanita itu untuk mengikuti nya. "Ayo ikut aku"

"Sir, kita mau kemana, tolong mengertilah, perut saya lapar" emily nampak putus asa.

"Kita akan makan tapi tidak disini." Max menyeret emily tanpa melepaskan pegangan nya hingga turun ke bawah dan menuju pintu lobi dimana sebuah mobil BMW silver telah terparkir di depan nya. Max membuka pintu penumpang dan menyuruh emily untuk masuk. Max kemudian berputar dan membuka pintu sisi satunya dan duduk tepat di sebelah emily.

"Ke apartemen ku sekarang" perintah max kepada supirnya.

Emily terperanjat. Untuk apa srigala tampan ini membawanya ke apartemen nya. "Mr. Walter. Aku lapar dan sedang tidak mood untuk melayani rasa laparmu itu sir." Emily mencibir masam. Dia benar benar merasa kelaparan saat ini.

Max tertawa lepas dan terlihat sangat tampan. Dimana larinya sosok sang CEO Gregory Walter Coorp. yang pemarah itu. "Rupanya Miss Sanders sangat emosional ketika sedang lapar. Aku akan menjamin perut mu selalu kenyang agar bisa menyenangkan hatiku kapan pun aku menginginkanmu" Max menyeringai lagi, membuatnya benar benar seperti serigala yang licik.

The Billionaire and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang