Part 17

27.4K 1.2K 14
                                    

Fuck. Persetan dengan max. Dia mencoba membawa masuk emily ke dalam kekuasaannya. Emily tidak mampu berpikir jernih ketika harus berhadapan langsung dengan pria itu. Emily telah terlanjur kecanduan oleh pesona nya, sentuhannya, suaranya.

Sebesar apapun emily mencoba untuk menyingkirkan bayangan pria itu dari pikirannya, semakin kuat bayangan itu menghantuinya.

Hari mulai larut. Fitz sejak siang pergi keluar menemui rekan bisnisnya. Sedangkan max, emily tidak mengetahui keberadaan pria itu sejak mereka bertengkar pagi tadi.

Emily tidak bisa tidur, dia ingin bertemu dengan fitz. Fitz mampu menenangkan hatinya. Emily keluar kamar, dia menunggu di ruang utama. Tubuhnya menghadap jendela kaca dan menatap jauh keluar.

"Wanita macam apa yang berkeliaran di tengah malam dengan pakaian seperti itu." Emily mengenali suara berat itu. Emily tetap berdiri di tempatnya.

"Aku jelas jenis wanita yang kau pikirkan. Aku heran jika kau masih meragukannya." Jawab emily tanpa memandang pria yang sedang berbicara dengannya itu. Dengan gerakan gemulai emily menurunkan jubah tidurnya hingga merosot ke lantai.

Emily merasa sebuah tangan memeluk pinggangnya dari belakang. Nafas berat max berhembus di tengkuk emily.

"Kau sengaja memancingku. Kau ingin membuat aku bertekuk lutut di kaki mu." Max berbisik di telinga emily sebelum menggigitnya geram. "Aku tidak akan membiarkanmu."

Emily membiarkan jemari fitz memainkan celana dalamnya. "I wanna fuck you so hard." Suara max terdengar makin berat oleh gairah.

Emily berbalik menatap max dan menurunkan retsleting celana pria itu. Emily menggenggam junior max dengan tangannya. Emily merendahkan tubuh nya hingga dia bisa meletakkan daging yang menonjol keras itu ke dalam mulutnya. Emily mengulumnya kencang. Max tersentak kaget sekaligus nikmat. Emily belum pernah melakukan hal ini sebelumnya.

Emily menghisapnya naik turun sambil sesekali mencengkramnya. Tangan max berada di kepala emily menjambak berpegangan pada rambutnya. Max tidak dapat menahan gairahnya. Max mengerang kencang, masih menginginkan lidah emily berlama lama di sana. Tangan max menuntun kepala emily agar bergerak cepat sesuai keinginan nya. Emily dengan mulut dan lidah nya terus menggoda max hingga Max merasa akan mencapai puncaknya.

Emily kewalahan menghadapi gairah max. Pria ini sangat sulit dipuaskan. Pegangan max di rambutnya semakin kuat, emily meringis menahan sakitnya. Emily semakin kencang melakukan permainannya. Max lepas kendali dan akhirnya menumpahkan cairan hangat ke dalam mulutnya. Emily menelannya masih berlutut menatap panas pria dihadapannya.

"I love the way you move." Max mengusap bibir emily yang masih basah oleh cairan tubuhnya. "I want more and more baby."

Emily berdiri dan meraba dada max di balik pakaiannya. Emily menarik kepala max mendekat padanya. "Satu minggu lagi, bibir dan tubuh ini akan berhenti memuaskanmu max." Emily berbisik di telinga max.

Emily melepaskan diri menjauh dari pria itu. Max terpaku melihat emily melangkah semakin jauh darinya.

"Jangan buang buang waktumu max." Teriak emily sebelum akhirnya menghilang di tengah kegelapan.

***

Sialan wanita itu. Max terus mengumpat dalam hatinya. Ratusan wanita bisa dengan mudah max dapatkan untuk melayani nafsu buas nya, tapi belum pernah ada yang seperti emily. Wanita itu sekilas begitu mudah max kendalikan, namun di waktu yang lain, wanita itu mundur terlau jauh seakan sulit untuk diraih.

The Billionaire and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang