PART 5

294 19 1
                                    

"Dari toilet tapi kok gue nggak liat lo?" Ucap Mira ketika Milly telah duduk dikursinya. "Eh? Gue..-" "Mil, apa yang lo sembunyiin?" Tanya Mira. "Gue mau ke rumah Arga." Mata Mira reflek melebar mendengarnya.

"Apa lo bilang? Sumpah Milly gue nggak salah denger 'kan?" Tanya Mira memastikan. "Iya gue serius." Mira melongo. "Wait, bukannya elo benci banget sama yang nama nya Arga Altharizz Putra ya? Dan lo yang selalu kesel kalau gue suka cerita tentang Arga dan para temannya itu?" Milly menghembuskan napasnya. "Kali ini beda, dia yang udah nolongin gue kemarin." Dan Milly pun mulai bercerita kepada Mira tentang hari kemarin.

"Tapi pasti kemaren Arga keren banget deh.." Ujar Mira yang merupakan salah satu penggemar Arga.

"Eh jadi alasan lo nolak ajakan Dio buat nemuin Arga?" Lanjut Mira.

Milly mengangguk. "Lo kesana sendirian? Berani?" Tanya Mira. "Ternyata rumahnya itu dikomplek sebrang komplek gue. Tapi.. lo kan tau sendiri gue anti balik sendirian jadi..-" "Lo minta gue buat antar?" Milly mengangguk. "Gini deh, nanti pas balik gue temenin. Maksud gue, gue temenin nunggu taksi. Lo kesana naik taksi aja, soalnya gue harus buru-buru pulang Mil, mau bantuin bunda di cafe." Bunda Mira memang membuka usaha cafe yang terletak disalah satu tempat di kawasan pondok indah. "Lo harus belajar pulang sendiri." Milly terdiam kemudian mengangguk. "Hft. Iya gue mau belajar." Mira tersenyum. "Gitu dong."

Bell pulang sekolah berbunyi. Sebelum melangkahkan kaki keluar kelas, Mario menahan Milly.
"Mario? Kenapa?" Tanya Milly. "Lo jadi ke rumah Arga?" Milly mengangguk. "Yaudah, bareng sama gue." Milly menengok ke arah Mira. "Gapapa, bareng Mario aja. Gue duluan ya," Mira melambaikan tangan. Sebenarnya Milly tak enak dengan Mira, mengetahui sahabatnya itu menyimpan hati pada Mario. "Kok bengong? Ayo Mil. Gue bawa motor." Milly mengangguk.

- - -

Milly turun dari motor Mario. Namun Mario tak ikut turun. "Lo nggak turun?" Tanya Milly. "Gue mau balik, oh ya tuh rumah gue yang sebelah Arga. Duluan ya Mil." Milly mengangguk, Mario melajukan motornya dan memasuki rumah bercat putih di sebelah rumah Arga.

Milly menarik napasnya, kemudian memasuki rumah bercat abu itu.

Tok.tok.tok

"Den.. ada yang nyariin." Ujar Bi Inah dari balik pintu kamar Arga. "Den?" Arga masih tak menjawab. Akhirnya, Bi Inah memberanikan diri masuk ke kamar Arga yang nyatanya tak ia kunci.

Dilihatnya Arga sedang terbaring dengan wajah pucatnya. "Masya Allah den Arga!"

Milly yang sedang terduduk di ruang tamu pun refleks berdiri dan menaiki tangga ketika mendengar suara Bi Inah. "Kenapa Bi?" Tanya Milly diambang pintu. "Den Arga demam non.. badannya panas sekali." Milly berjalan menghampiri Arga yang tertidur dan meegang kening cowok itu. "Ambil kompresan Bi." Ujarnya. Bi Inah mengangguk kemudian bergegas mengambil kompresan.

Milly mengompres cowok itu, sementara Bi Inah kembali ke dapur. Ketika ia menatap ke nakas, Milly baru sadar disana terdapat sebuah figura yang didalamnya terdapat dua sosok yang ia ketahui.

"Milly?" Ucap Arga yang telah membuka matanya, kemudian ia terduduk. "Eh lo udah bangun.." Ujar Milly. "Lo kok ada disini?" Tanya Arga bingung. "Gu-gue.. itu gue mau pastiin keadaan lo." Arga tersenyum. "Lo khawatir sama gue ya?" Ucapnya percaya diri. Milly melempar handuk kecil yang ia pegang mengenai wajah Arga. "Mimpi lo." Arga tertawa.

"Ya terus lo ngapain kesini?" Tanya Arga lagi. "Ya kan lo yang bantuin gue kemaren Ga. Jadi ya gue Cuma pengen liat keadaan lo doang." Ujar Milly. "Ciee.. lo khawatir kan?" Milly memutar bola matanya. "Males gila." Kemudian matanya menatap figura foto itu lagi.

"Arga.. lo.." Ujarnya pelan. "Iya. Mereka ortu gue." Ujarnya dengan raut wajah yang langsung berubah. Milly terdiam, tak tahu harus berkata apa. Yang ia lakukan hanya menggembungkan pipinya sambil mengangguk.

Arga yang melihat Milly menggembungkan pipinya tersenyum gemas dan kemudian meletakan kedua telapak tangannya di pipi Milly sehingga gelembung itu hilang dan menampilkan duck face Milly.

"Lo lucu." Ujar Arga tertawa. "Apaansih lepasin Arga!" Milly berusaha melepaskan lengan Arga dari pipi nya. Namun Arga malah memainkan pipi Milly, menggerakannya ke kanan dan ke kiri.

"Udah ah gue mau pulang." Ujar Milly kesal ketika Arga telah melepaskan kedua lengannya itu. "Mil, besok kesini lagi ya! Bawa buah sekalian. Gue kan lagi sakit." Arga tersenyum sambil menurunkan kedua alisnya. "Dih, ogah." Ujar Milly kemudian keluar dari kamar Arga.

- - -

Sesampainya di rumah, Milly dijegat oleh Millo ketika cewek itu hendak memasuki kamarnya.

"Lo dari mana?" Tanya Millo. "Dari mana-mana. Tumben lo nanyain." Jawab Milly. "Lo tau? Kak Dio tadi nelponin gue Mil, dia nanya gue lagi sama elo atau nggak. Karena lo bilangnya mau pergi sama gue." Milly terkejut.

"Terus lo jawab apa?" Tanyanya langsung.

"Gue iyain aja, soalnya tadi gue lagi buru-buru." Milly menghembuskan napas lega. "Terimakasih adikku mwa." Ujarnya mencium pipi Millo dan kemudian memasuki kamarnya.

"Sialan lo tai Kakak biadab main cium-cium gue." Millo menggerutu dari balik pintu kamar Milly sedangkan Milly cekikikan saja.

Seusai mandi, Milly membuka ponselnya. Dan ketika ia membuka aplikasi line, ia di kejutkan oleh satu nama yang berada di chatlist teratas.

Arga Altharizz : Hai Milly.

Arga Altharizz : Radmilly Anouska D. Nama lo bagus jg.

Arga Altharizz : D nya apa?

Arga Altharizz : Mil, bsk ke rumah gue lg ya?

Arga Altharizz : Milly Milly Milly.

Arga Altharizz : gue gabut.

Milly pun memilih membalas pesan Arga.

Radmilly Anouska D. : Dpt line gue dari mana lo?

Arga tersenyum melihat Milly membalas pesannya, setidaknya cewek itu tidak hanya membacanya saja.

Arga Altharizz : Sepupu gue, lo ada dimana sekarang?

Radmilly Anouska D. : Sepupu? Rumahlah.

Arga Altharizz : Ok, otw.

Dan Milly melongo dengan ucapan Arga.

Emang Arga tau rumah gue?

Dan suara bell rumahnya pun berbunyi, buru-buru Milly keluar dari kamarnya, menuruni anak tangga dan membuka pintu sambil berkata.

"Ar-"

- - -

TBC

Hellaw!

Terus baca dan vomment nya ya! Thankies ^°^

Btw, HAPPY NEW YEAR!

Salam Saturn🌾

AMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang