PART 12

152 10 0
                                    

"Udah lo tentuin baju yang kita pake nanti?" Tanya Dio pada Reza, anak futsal juga.

"Kemarin coach udah ngasih gue beberapa model, menurut lo mana yang bagus?" Reza memberikan ponselnya pada Dio.

"Kata gue yang-"

BRUK!

Ketika mereka berbelok, seseorang yang sedang berlari itu menabrak Dio. Untung saja tak ada yang terjatuh.

"Eh so-" Ucapan Milly terhenti melihat orang yang dihadapannya kini adalah Dio.

"Milly astaga." Ujar Arga yang datang dari balik tubuh Milly. Dio menatap tajam Arga, kemudian ia berbicara kembali dengan Reza dan berjalan tanpa berkata sepatah kata pun.

Dio masih marah? Milly melihat kepergian Dio.

"Pengen gue tusuk matanya si Dio." Ujar Arga yang tak dihiraukan oleh Milly.

- - -

Radmilly Anouska D sent you a message.

Dio yang sedang berkumpul bersama anak futsal yang lainnya itupun, hanya memandang layar ponselnya.

Radmilly Anouska D : Di, gue mau ngomong. Gue tunggu di kantin.

"Huah laper gue. Kantin nggak?" Tanya Seto pada Dio. "Eh nggak, gue nitip aqua botol satu." Ujarnya kemudian memberi uang seratus ribu pada Seto. "Yailah Dio Dio.. lo beli aqua yang cuma tiga rebu aja pake duit segini." Dio tersenyum tipis. "Kalau lo mau jajan, jajanin aja, kalau ada sisa tapi balikin ya?" Ujarnya terkekeh.

"Lo nyari siapa si? Itu makanan udah didepan lo bukannya dimakan." Ujar Mira yang melihat Milly terus mengedarkan pandangan matanya, ke segala arah.

"Dio. Gue harus ngobrol sama dia, dia ngehindarin gue banget."

"Ya jelaslah Milly orang kan dia lagi marah sama elo."

"Emang dia marah ya?"

Mira menepuk jidatnya.

"Menurut lo aja! Yaiyalah." Milly terdiam.

"Tapi kan gue kemaren Cuma kesel aja nggak nyampe marah. Kok dia marah ya?" Ucapnya lesu.

"Lo kek baru sekali marahan sama si Dio aja."

"Ini emang pertama kalinya Mir." Mira tersedak es kelapanya. "Serius lo?" Milly mengangguk. "Kayaknya gue ada ide.." Lanjut Mira.

- - -

Miranda Claudia : Dio lo dimana?

Dio Cavaresta : Gue baru balik. Ada apaan?

Miranda Claudia : Lo bisa ke cafe gue skrg? Pls bantuin gue.

Dio Cavaresta : Bantuin apaan?

Dua puluh menit sudah Mira tak membalas pesannya, membuat Dio penasaran dan mengambil kunci motornya.

Sesampainya disana, Dio menunggu Mira di depan pintu cafenya.

Dio Cavaresta : Gue di dpn. Lo dmn?

READ.

"Di.." Dio bergeming begitu mendengar suara itu dari balik punggungnya.

"Dio gue mohon maafin gue."

"Bukan maksud gue buat ngebela Arga, tapi disitu emang lo-"

"Gue yang salah gitu?" Ujarnya masih memunggungi Milly.

"Gue nggak ngerti lagi. Ini cuma masalah kecil tapi lo malah ngehindarin gue gitu aja."

"Karena lo lebih ngebela dia."

"Tapi 'kan lo juga salah, maksud gue bukan ngebela Arga Di."

"Maksud lo udah jelas-jelas ngebela dia."

"Lo salah Di, apa yang lo liat itu nggak semuanya seperti presipsi lo."

"Nggak usah dibahas." Dio melangkan kakinya meninggalkan Milly.

"Dio!"

"Dio gue minta maaf."

"Lo tau? Ini pertama kalinya gue berantem sama lo dan ini buat gue sakit."

Milly mulai menangis.

"Jangan ngehindar gitu Di.. jangan tinggalin gue.." Ujarnya bergetar.

Dio berhenti melangkah.

"Lo orang yang gue sayang, gue nggak mau kehilangan lo. Gue mohon jangan tinggalin gue.. Dan gue harap ini pertama dan terakhir kalinya kita marahan dan jauh-jauhan kayak gini. Gue nggak terbiasa kayak gini." Milly menutup mukanya.

Sedetik kemudian, Dio merengkuh tubuh Milly kedalam dekapannya.

"Maafin gue juga." Ujarnya kemudian.

- - -

"Milly udah baikan sama Dio?" Ujar Arga yang melihat Milly berjalan bersama Dio ke kantin.

"Gue pesenin makanan dulu ya." Milly tersenyum dan mengangguk kemudian menduduki salah satu tempat kosong.

"Udah baikan lo?" Arga mendatangi Milly dan duduk dihadapannya.

"Ngapain marahan lama-lama? Dosa lagian."

Arga hanya mengangguk seraya berkata "Oh."

Dio datang dengan membawa dua siomay ditangannya. Ketika Arga hendak pergi, Milly memegang pergelangan tangannya.

"Tunggu dulu bentar." Milly pun melirik kearah Dio yang menghembuskan napas pasrah.

Setelah terduduk disebelah Milly, Dio membuka suaranya.

"Gue minta maaf."

Arga diam tak bergeming, namun beberapa detik kemudian dia ikut membuka suara.

"Hah? Apa? Gue ngga denger." Ujarnya sambil memegangi kuping kirinya.

"gue minta maaf." Ucap Dio lagi.

"Hah? Lo ngomong apasih?" Arga memajukan kupingnya mendekat kearah Dio.

"GUE MINTA MAAF." Ujar dio kesal dengan nada tinggi hingga membuat beberapa orang disana memperhatikan mereka.

"Ok, permintaan maaf diterima. Tapi, BER-SYA-RAT."

Milly mengerutkan dahinya, sedang Arga hanya senyum-senyum penuh kemenangan.

"Maksud lo?" Dio menaikkan sebelah alisnya.

"Ya kalau lo masih aja ngeselin, gue tarik penerimaan perminta maafan lo."

Milly menghembuskan napas lelah, "Udah Di, namanya juga Arga. Berarti kalian baikan ya sekarang, gue nggak mau liat lo berdua berantem lagi. Awas lo berdua, kalau sampe kejadian berantem, gue juga nggak mau temenan lagi sama kalian."

Arga melirik Milly sambil menaikkan sebelah alisnya, "Oh, jadi sekarang kita temenan Mil?" 

Milly hanya berdecak sebal kemudian memakan siomay yang dibelikan Dio.

- - -

Hallo, sorry guys gue ngerasa terlalu ngegantung semua cerita gue di WP karena jujur, emang lagi sibuk"nya bgt huhuu:( 

Semoga kalian suka ya!

Salam Saturn🌾

AMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang