Part 5: Weird Stairs

686 25 2
                                    

“House of Mystery”

Part 5

“Ah, kalian sudah selesai?” tanya Rein ketika melihat Drey dan Jashon kembali.

Jashon mengangguk mengiyakan. Rein menatap mereka berdua, matanya membiaskan keheranan.

“Tadi kau tidak berkeliling di taman ini?” tanya Rein pada Drey.

Drey menatap Rein dengan ekspresi datar dan memercikkan aura permusuhan yang natural. Ia tidak suka menjadi tidak ekspresif seperti ini, tapi sungguh, ia tidak tahu mau memasang ekspresi apa.

“Kami sudah berkeliling dan menemukan pintu aneh yang bisa muncul dan menghilang dengan sendirinya. Kau sendiri, apa kau menemukan sesuatu yang aneh?” Jashon bertanya balik.

Drey diam-diam lega karena tidak perlu berbicara dengan Rein.

Rein menggeleng.

“Tidak, aku tidak menemukan yang aneh-aneh. Tapi mungkin di dalam nanti, ya.”

Jashon mengangguk. “Itu pasti.”

Karena tak ada yang perlu dikatakan lagi, Jashon pun membuka pintu yang tidak terkunci dan masuk, disusul oleh Rein.

Drey bergeming di tempat. Perlahan ia menoleh tanpa alasan. Angin tak kasatmata membelai helaian surai cokelatnya. Bola matanya yang besar mengerjap pelan, tak pasti. Iris cokelat mudanya yang hampa tertuju pada warna pekat dan suramnya hijau daun yang melekat pada pohon.

Kosong. Drey merasa perasaannya kosong.

Antara tekad, kesedihan, dan amarah, ia merasakan kekosongan mulai memenuhi dirinya. Tak ada emosi sedikit pun. Tak ada alasan atas ini.

“Drey?”

Suara seorang gadis yang entah kapan bisa menjadi selembut itu, tak membuyarkan perasaan datar Drey. Tak ada gejolak emosi saat suara itu menabuh gendang telinganya.

Drey kembali menghadap ke depan rumah penuh misteri yang menjadi asal mula kesialannya. Tanpa menanggapi perkataan penanda kepedulian dari Rein, ia melangkah masuk dan melewati gadis yang dijulukinya berdarah psikopat itu. Dilihatnya Jashon di depannya. Ia hanya berjalan ke sebelah sahabat satu-satunya itu tanpa memanggilnya.

Drey melihat ke sekeliling. Ia sedang berada di ruangan seukuran ruang tamu yang memiliki suasana misterius nan suram―karena wallpaper-nya berwarna hitam polos dengan sepertiga bagiannya memiliki motif ala kerajaan yang aneh di bagian bawah. Di bagian motif itu terdapat bercak darah―katakan saja bercak merah, mari asumsikan itu bukan darah.

Di hadapannya, ada lima buah tangga megah yang memiliki nuansa yang beragam. Kelihatannya tangga ini tidak sembarang dibuat dan bahan-bahannya terpilih.

Mari kita mulai dari tangga pertama. Tangga ini serba biru―atau warna apa saja yang ada kaitannya dengan langit. Dekorasi tangga ini tidak terlalu ramai atau rumit; hanya ada kapas-kapas putih seperti awan dan beberapa patung malaikat yang memiliki macam-macam variasi ekspresi. Warna patung ini biru dan agak tembus pandang―Drey tak tahu bagaimana mendeskripsikannya, tapi itu seperti permen.

Lalu yang kedua. Merah. Tidak, bukan darah, bukan pembunuhan, tapi bunga mawar merah yang cantik. Pegangan tangga itu ditempeli bunga mawar bergilir-gilir dengan tangkai berduri dengan jarak puluhan senti. Jauh lebih sederhana dan klasik dibanding yang pertama.

Yang ketiga. Hijau. Bertema alam dengan dekorasi rerumputan dan macam-macam tumbuhan. Rumput yang beragam panjangnya mendominasi dekorasi dan melapisi anak tangga. Tanaman semacam sulur melilit pegangan tangga. Cara penghiasannya sedikit kacau dan abstrak, tidak berkesan seperti hutan yang fantastis.

House of MysteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang