Prolog

3.3K 59 3
                                    

"House of Mystery"

Prolog

Trang!

"Huh," ucap Drey yang sudah mulai lelah, "Pertahananmu makin bagus saja, Jashon!"

Anak laki-laki bersurai cokelat gelap bernama Jashon, yang menjadi lawan Drey, hanya tersenyum.

"Terima kasih. Jangan terlalu nafsu, dude, itulah yang membuatmu kalah nantinya."

"Huh... Rasakan ini!" ucap Drey, tidak menghiraukan nasehat Jashon yang tak lebih dari saran tidak penting baginya. Ia mulai mengangkat tongkat panjang yang dipegangnya, lalu membantingnya ke arah Jashon tanpa melepaskan pegangannya.

Tapi lagi-lagi, Jashon berhasil menangkis serangannya dengan mudah. Ia bahkan berhasil menyingkirkan tongkat Drey dari genggaman Drey dan meletakkan ujung tongkatnya sendiri di bawah dagu Drey. Drey terlihat pasrah, sementara Jashon tersenyum penuh kemenangan.

"Baik, baik, aku kalah. Sekarang singkirkanlah tongkatmu dari daguku!" gerutu Drey kesal. Jashon menurutinya seraya tertawa kecil.

Langit mulai mendung dipenuhi awan-awan tebal. Kumpulan uap-uap air yang seperti kapas tersebut menghalangi sang mentari, sehingga siang itu tidak begitu panas. Tapi lama kelamaan, angin bertiup semakin kencang. Tongkat Drey yang tadi dijatuhkan Jashon sampai menggelinding mengikuti tiupan angin.

Drey mengejar tongkat itu sampai ke ujung lapangan. Sebelum ia sempat memungut tongkat yang panjang itu, ada kaki seseorang yang menginjak tongkat tersebut untuk menghentikannya bergulir. Drey melihat ke atas untuk mencari tahu siapa pemilik kaki kurus itu. Berdirilah seorang anak laki-laki kurus dengan rambut merah, sang mantan anggota sekaligus pemimpin Class 7 Imagination di sana.

"Ah, hei, Jonath. Kenapa masih di sekolah? Memperhatikan kami?"

Jonathan mengambil tongkat Drey yang tadi diinjaknya, lalu mendengus.

"Hai. Tidak, hanya kebetulan saja, aku baru pulang ekskul. Memangnya apa yang kau sedang lakukan?" tanyanya balik, mengembalikan tongkat Drey.

Drey mengambil tongkatnya dari tangan Jonathan. "Biasa, kegiatan sehari-hari Class 7 Imagination saat pulang sekolah yang kau selenggarakan. Latihan. Kau mau ikut?"

Latihan yang dimaksud Drey adalah semacam latihan sword-fighting―mereka menamakannya stick-fighting. 'Mereka', tentunya adalah para anggota Class 7 Imagination. Stick-fighting ini sebenarnya sama persis dengan sword-fighting, hanya saja, instrumen yang digunakan berbeda. Mereka tidak mempunyai pedang, jadi mereka menggunakan tongkat pramuka (yang sebenarnya belum digunakan dalam ekstrakurikuler pramuka wajib mereka) yang mereka yakini cukup cocok sebagai penggantinya. Sebenarnya Drey mempunyai beberapa pedang dan katana koleksi ayahnya di rumahnya, tetapi terlalu berbahaya untuk dibawa dan jumlahnya tidak cukup. Lagipula, mereka biasa latihan di sekolah.

Sebelum Jonathan sempat menjawab Drey, seseorang memanggil Drey.

"Hei, Drey! Sepertinya tak lama lagi hujan akan turun, apa mungkin sebaiknya kita segera bergegas ke rumahmu sekarang?"

Drey dan Jonathan menoleh dan melihat seorang gadis berkacamata yang terlihat lelah, berdiri tidak jauh dari mereka seraya memegang sebuah tongkat pramuka. Rein Einstolf. Saat melihat Jonathan, ia langsung tersenyum dan menyapanya. Jonathan hanya membalas sapaan ramah Rein dengan sebuah sapaan pula.

"Ngomong-ngomong, untuk apa kalian pergi ke rumah Drey?" tanya Jonathan kemudian.

"Oh, itu, kami mau berlatih memakai pistol hari ini di rumah―"

House of MysteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang