SELAMAT MEMBACA
Yessi hanya menurut saja tanpa memprotes apapun, ia hanya menenggelamkan kepala nya di dada Rey dan menutup mata nya.
Setelah sampai dikamar Rey yang menyadari kalau Yessi tertidur sambil menangis, hanya menidurkan Yessi di tempat tidur nya. Lalu ia mengusap air mata yang jatuh dipipi nya dan mengusap rambutnya.
"Apa yang kau tangiskan sampai-sampai kau begitu terisak-isak. Aku berjanji akan selalu ada sampai takdir yang memisahkan." Ucap Rey sambil mengusap rambut Yessi.
Yessi dalam tidurnya pun tersenyum dan Rey ikut tersenyum. Rey yang ingat harus segera menelpon polisi sebelum ada yang melihat. Ia keluar ruangan dan menelpon polisi yang merupakan 1 spesies nya atau lebih mudah yaitu Vampire.
Tetapi setelah Rey pergi keluar ruangan Yessi membuka matanya, yang ternyata ia hanya berpura-pura tidur dan tersenyum.
"Aku menangis, karena ku takut semua orang yang ku sayang meninggalkan ku disaat aku membutuhkan mereka, hidup yang ku jalani terasa terlalu berat, terlebih lagi aku yang sekarang sudah jatuh cinta pada Rey....
Hatiku yang sekarang sedang melemah, apa aku bisa meminta bantuan pada seseorang. Aku takut kalau semua meninggalkanku, lalu apa yang harus aku lakukan...?. Apakah aku harus meminta bantuan pada Rey? Kurasa itu tidak mungkin karena aku sudah menunjukkan sisi lemahku pada nya. Dan tak mungkin bagiku untuk meminta bantuannya. Ia juga telah mengetahui rahasia ku, hanya waktu yang tau apa yang akan terjadi nanti. Aku sudah tak mengerti lagi aku harus bagaimana dan apa yang harus ku lakukan disaat semua yang kutakut kan terjadi." Ucap Yessi dengan pelan dan menangis sambil meringkuk, berharap ada yang membangun nya dari mimpi buruk nya ini, tetapi itu hanyalah harapan...Harapan yang tak akan pernah terjadi...
Setelah itu, pagi nya tak ada keributan apapun karena semua telah dibersikan oleh polisi.Lalu dikamar rawat Yessi
Sabrina ,Kirana, Keisya, Mia, Alberth, Neith, Evan, Raka, Dan Rey pun berada diruangan Yessi."Gw mau nanya? Kenapa gw bisa dirumah sakit ya? Emang gw kenapa???." Tanya Yessi yang memakai logat lu gw lagi.
"Oh itu, karena lo kena tembak waktu lo nyerang preman ga jelas itu loh." Kata Mia dan semua mengangguk.
"Oh, gitu ya..." kata Yessi yang tangannya sudah ada didagu dan berpikir. Kemudian menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Tapi itu kapan ya? Kok gw ga inget??." Tanya Yessi yang bingung ga bisa mengingat.
"Tapi lu inget kita semua kan?." Tanya Kirana.
"Hmm... mungkin?." Kata Yessi yang masih ragu.
"Yaudh kalau gitu kita keluar yuk! Cari udara segar mumpung belom jam 09." Kata Mia.
"Emang kenapa kalau udh jam 09 ada acara lu?." Tanya Neith.
"Enggak ada." Kata Mia.
"Lah terus?." Tanya Neith lagi.
"Ih ga tau dah, Kirana pacar lu nih kaga ngerti kesehatan yang umum semua orang tau kali." Kata Mia kepada Kirana.
"Tau nih payah banget! Hu.." Ejek Raka yang menyoraki Neith.
"Apaan sih! Emang lu tau!.?" Kata Neith kesal.
"Udh, berisik banget sih." Kata Yessi yang mengeluarkan aura yang menyeramkan.
Rey yang tau itu terjadi mengambil inisiatif dengan mengambil kursi roda, dan menggendong Yessi.
"Eh, ngapain?." Kata Yessi yang tersentak karena tiba-tiba Rey menggendongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love Is Vampire
VampireCerita 5 pangeran Vampire yang mencari cinta sejatinya atau mereka lebih mengenalnya dengan sebutan 'MATE'. Mereka meninggalkan istana untuk menemukan Mate mereka dan pada suatu hari mereka bertemu dengan Mate nya, yang ternyata bersaudara. Apakah m...