2.Jumpa

1.4K 78 4
                                    

**author prov.

Jantung nickhun berdegup kencang melihar seseorang yang selama ini begitu familiar dipikirannya. Yeoja yang telah mengisi hari harinya yang dipenuhi dengan rindu. Entah itu perasaan rindu yang akan terbalas atau cuma dia saja yang merasakannya.

Nichkhun semakin mendekat ke arah yeoja itu.

"Khun-ah kau mau kemana?" Teriak jun.k pada nichkhun yang mulai menjauh

"Sebentar hyung. Kalian pesan dulu saja. Aku ada perlu." Sahut nichkhun

"Jangan lama lama. Kita tunggu di meja sebelah sana." Kata manajer 2pm

Nichkhun mengacungkan jempolnya kepada manajernya itu. Kemudian berjalan menghampiri yeoja itu pelan.

"Anyeonghasseyo victoria-ssi..." Sapa nichkhun

Victoria pun berbalik mengahadap seseorang yang memanggilnya tadi. "Anyeonghasseyo.. Nichkhun-ssi..."

"Sudah lama tak bertemu ya, kabarmu baik?" Tanya nichkhun

"Ah ne, aku baik kok. Kau sendiri?" Victoria menanyai nichkhun kembali

"Nado, emm.. Kau disini sendiri? Member f(x) yang lain mana?" Ucap nichkhun

"Aku sendiri kok, yang lain sedang ada jadwal masing masing." Jawab victoria

"Gimana kalo kita duduk disebelah sana? Aku akan mengambilkan pesananmu. Setuju?" Ajak nichkhun

"Baiklah, aku tunggu disebelah sana." Victoria pun setuju dengan usul nichkhun.

Victoria kemiudian berjalan menuju meja yang ditunjukkan nichkhun tadi. Dalam hatinya bertanya apa yang sebenarnya akan nichkhun katakan padanya hingga menggajak berbicara secara langsung dan terang terangan ditempat umum seperti ini. Apakah dia tidak takut akan ada paparazi nantinya. Victoria duduk diam dengan beribu pertanyaan dalam otaknya mengenai sikap nichkhun ini.

Nichkhun datang membawa nampan berisikan ice americano untuk victoria, dan mocca frappuchino untuknya sendiri. Tapi kenapa ada cheesee cake?

"Aku memesankanmu cheese cake, kau masih suka cheese cake kan?" Kata nichkhun sambil menyodorkam cheese cake untuk victoria.

"Ah khamsahamnida." Jawab victoria heran.

"Kenapa nichkhun masih ingat cheese cake kesukaanku?" Batin victoria
-----------------------------------------------
**nichkhun prov.

Wajahnya semakin cantik, senyumnya semakin manis dan suaranya masih semanja dulu.
Kau memang Qian ku yang dulu.

"Qiannie..." Sapaku lembut

"Ah ne?" Jawabnya

"Masih bolehkah aku memanggilmu qiannie? Jujur saja aku merindukanmu." Kataku jujur

Victoria hanya tersenyum mendengar perkataanku. Apakah dia marah? Atau kecewa dengamku? Aku tak tahu.

"Nichkhun-ssi, itu terserah kau mau memanggilku siapa. Tapi maaf, aku tidak bisa memanggilmu seperti dulu."

Mendengar kata katanya tadi membuatku merasakan rasa pedih dihati. Aku tahu aku yang salah dulu, aku tahu aku menyakitinya dulu.

"Qiannie, maafkanlah aku. Aku tau kalau aku pernah berbuat salah. Dan itu pasti menyakitimu. Tapi aku mohon maafkan aku." Jelasku memelas

"Aku sudah memaafkanmu. Karena semua sudah berlalu nichkhun-ssi. Marilah kita berteman seperti biasa saja. Anggap saja semua nggak pernah terjadi." Jawabnya

Semua nggak pernah terjadi??

Kata kata itu semakin menusuk jantungku. Teramat sakit hingga rasanya aku ingin menangis dihadapannya. Namun ku tahan. Aku tak ingin terlihat rapuh dihadapannya.

"Kau ingin melupakanku? Melupakan kenangan kita dulu? Aku disini berusaha mengembalikan semua memori indah kita dulu tapi kau malah ingin menghapusnya? Aku tahu aku salah, amat teramat salah, bahkan aku menganggapnya sebuah hal fatal qiannie. Aku sudah bodoh meninggalkanmu demi tiffany. Padahal kau jauh lebih aku sayang daripada dia. Dia cuma pelarianku saat kau pulang ke china waktu itu dan aku dengar kau berpacaran dengan changmin. Pada saat itu jujur saja aku sangat marah padamu qiannie. Tega tega nya kau menghianati janji kita. Walaupun pada akhirnya aku yang salah paham dan justru mengambil keputusan salah dengan memberikan harapan pada tiffany. Aku tidak bisa mundur saat itu qiannie, karena manajemen justru memberikan konfirmasi kalau aku dan tiffany berhubungan.
Kini tinggal sesal yang aku punya. Aku harap kau mengerti qiannie." Jelasku panjang lebar berusaha meyakinkan qiannie ku

"Nichkhun-ssi.... Terima kasih penjelasannya. Aku hargai semua yang kau katakan. Tapi aku masih ragu jujur saja. Aku tak mau terluka lagi. Aku tak mau jatuh lagi. Dan ku harap kau mengerti." Ucap victoria
------------------------------------------
**author prov.

Victoria kemudian berdiri dan bermaksud untuk berpamitan kepada nichkhun.

Saat victoria mengahampiri nichkhun dan mengulurkan tangannya untuk menyalami mantan kekasihnya itu tiba tiba nichkhun berdiri dan menariknya kedalam pelukan.

"Aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk tidak melepaskanmu lagi qiannie." Bisik nichkhun

Victoria hanya terpaku dan membulatkan matanya karena dia tidak menyangka bahwa nichkhun akan melakukan hal seperti itu ditempat umum.

"Nichkhun-ssi tolong jangan seperti ini. Kau membuatku tidak nyaman. Ini tempat umum dan jika ada paparazi bagaimana?" Kata victoria berusaha melepaskan pelukan nichkhun

Namun nichkhun justru semakin mengeratkan pelukanya.

"Aku tak peduli qiannie. Biar saja paparazi tau kalau kau sudah kembali padaku. Dengan begitu tugasku tinggal meluluhkan hatimu dan orang tuamu." Tegas nichkhun berani

Perkataan nichkhun sontak saja membuat kaki jenjang victoria lemas karena tidak tahu ini mimpi ataukah nyata.

Lelaki yang selama ini mati matian dia coba lupakan justru kembali lagi dengan kejutan yang tidak pernah dia sangka akan seberani ini nichkhun lakukan padanya.

Victoria memang berusaha keras melupakan nichkhun yang sudah teramat menyakiti hati dan kepercayaan terhadap pria itu. Bagaimana tidak, nichkhun malah bersama wanita lain disaat hubungan mereka sedang berada pada situasi yang tidak baik pada saat itu.

"Maaf nichkhun-ssi tolong lepaskan aku. Aku harus pergi." Lepas victoria kemudian dia berjalan cepat menjauh meninggalkan nichkhun yang hanya bisa menatap yeoja nya itu pergi.

Nichkhun kembali terduduk dikursinya tadi yang ia tempati bersama victoria dengan pikiran berusaha mencari cara agar dia bisa mengambil kembali hati victoria.

Junho yang melihat kejadian itu kemudian menghampiri hyung nya itu berusaha untuk menguatkannya.

"Hyung, kau bersabarlah. Semua pasti ada jalannya. Aku janji akan membantumu dengan segenap hatiku." Ujar junho

Nichkhun tersenyum memandang junho. Memang junho adalah teman berbaginya yang paling baik. Walaupun umurnya lebih muda tapi perkataannya seringkali membuat nichkhun tenang.

"Gumawo junho-ya. Kau memang yang terbaik." Ucap nichkhun

"Ayo kita makan. Yang lain sudah menunggumu sedari tadi hyung." Kata junho

"Apa mereka tadi melihatku bersama victoria?"tanya nichkhun cemas

"Tidak hyung, kau tenang saja. Aku mengusulkan mereka untuk duduk dilantai 2 saja. Aku melihat victoria juga tadi." Jawab junho

"Kau benar benar penolongku saat ini junho-yaa. Mau makan apa kau hari ini? Biar aku yang bayar." Kata nichkhun sambil merangkul junho

"Hahaha jinjja hyung? Baiklah aku akan makan banyak kali ini dan kau jangan pernah menarik ucapanmu barusan." Kata junho girang

Nichkhun hanya tertawa mendengar celotehan junho. Dia hanya berpikir kalau sekali kali mentraktir tak akan membuatnya bangkrut. Hitung hitung balas budi saja. Kekeke
------------------------------

Thankyou for reading
And sorry for typo
Hehehe

Remember Me? [Nichkhun Victoria]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang