Kakiku tak henti henti bergerak maju mundur diatas lantai sambil bersenandung kecil membuat kegaduhan diruangan ini
Cklek
Pintu terbuka memaparkan laki laki tua berkaca mata hitam,menggunakan jas hitam, celana panjang hitam dan tak lupa tongkat yang membuat ciri khasnya
"OPA"teriakku dan berhamburan kepelukannya
"Ara,kamu udah sampai"tanyanya sambil membalas pelukanku
Aku menganggu,Senang. Setelah bertahun tahun tak berjumpa akhirnya bertemu bahkan bisa memeluk pak tua ini
"Opa udah tau semua,.." tak sempat opa selesai bicara aku memotongnya "pasti dari Mas Dabinn"ucapku asal
"Iya,jangan begitu entar dia marah"bela pak tua
Aku mengangguk patuh jika bersamanya,Mas davin yang sering kupelesetkan namanya menjadi dabin
"Ara, boleh jalan jalan"pintaku dengan muka yang seberapa itu
"Tapi nanti ada Mas.."
potongku "janji Mas Davin enggak bakal tau kalau Ara keluar"
"Ihhh bandel"ucap opa smbil mencubit pipiku
"Opa belum selesai bicara!"
"Nanti kamu ada masalah"lanjutnya
"Tante itu??? Lagi?"tanyaku
"Tante??"
"Iya tante-tante yang tadi pagi Ara tabrak!"jelasku
"Siapa sihh?? Opa enggak tau tante tante yang kamu bilang itu"
"Ya udah dehh, pokoknya ara mau keluar ya opa"
Rengekku "ya opa ya,boleh" sambil menarik narik kemeja pak tua,pelan
"Iya iya.jangan jauh jauh"teriaknya dengan suara parau saat diriku berlari menuju pintu
KAMU SEDANG MEMBACA
NoT changE
Genç KurguKau hanya tau bahwa kita bertemu dua kali saat kejadian yang sama tapi kenyataannya kau dan aku hanya bertemu sekali saat kejadian itu juga