n e t

2.2K 158 5
                                    

Yeonhee POV
"Yeonhee-ah,"

Psh.

Kalau aku tidak berhenti, ini akan menjadi seperti drama-drama menye.

Aku buru-buru menghapus air mata ku yang tadi menetes. Aku berbalik.

"Ahaha, hai Tae. Ada apa?" Ujarku lalu tersenyum pahit. "Ah, aniya. Kukira kau menangis tadi, kau tidak apa-apa kan?" Balas Taehyung lalu menunjukkan senyuman khasnya. "Ya, tentu saja..".

"Taehyung, kau tidak seharusnya peduli dengannya, pokoknya aku tidak mau rencana kita sepulang sekolah batal!" Sahut Sohye kesal. "Shin Yeon Hee ini, tidak pantas berada denganmu bahkan dia tidak pantas berada di sekitarmu, Kim Tae Hyung! Sadar!" Tambah Sohye, memanaskan situasi.

Kepalaku berdenyut, sakit tanpa alasan. Aku terdiam, tenggelam pada kelamnya hidup.

"Yeonhee! Yeonhee-ah," Seseorang itu. Dia memanggil, namaku. Aku membuka mata. Cahaya terang menyinari wajahku. "Oh god. Akhirnya dia bangun," Tambah orang itu. Sekilas memang buram pandangan ini tapi lama-kelamaan, pandanganku semakin jelas.

Ah.. Dia Taehyung.

"Tunggu, aku dimana?" Tanyaku. "Ya sudah kuduga kau akan menanyakan itu, ngomong-ngomong, kau sedang berada di UKS sekolah. Tadi kau pingsan, aigoo sangat menyeramkan karena kukira--", "Kau kira apa? Kau kira aku mati tiba-tiba?" Potongku diiringi dengan anggukan kepala Taehyung. "Pabo-ya!" Tambahku lalu menjitak kepala nya seraya tertawa lepas. Taehyung ikut tertawa geli. Mencairkan suasana.

"Kau tidak ikut pelajaran dong?" Tanyaku lagi, "Iya lah, tapi tidak apa-apa setidaknya aku tidak perlu pusing memikirkan susahnya materi pelajaran itu." Jawabnya lalu tersenyum jahil. "Aish, kau ini," Gumam ku. Suasana menyenangkan ini berjalan seterusnya hingga akhirnya, bel pulang.

"Ah, ayo pulang." Kata Taehyung tiba-tiba. "Ok-ok. Tapi Tae, aku harus mengambil tas ku dulu dikelas lalu aku harus keluar dari UKS tapi aku takut aku masih lemas dan aku pingsan tiba-tiba lagi dan banyak murid akan menertawakanku dan kau akan malu mempunyai sahabat seperti ku dan kau tidak akan bersahabat denganku lagi dan aku menjadi sendir--", "Sshh.." Potong Taehyung dan memberi jari telunjuknya didepan mulutku. "Tas mu sudah disini, Shin Yeon Hee," Ujar Taehyung dengan suara rendahnya lalu menunjuk tas ku dan tas nya yang tergeletak di sofa UKS. "O-ok. Baiklah, tapi aku bisa berjalan sendiri kok, doakan saja," Sahutku lalu tersenyum bak anak kecil.

"Kajja," Taehyung sudah mengambil tas nya lalu menawarkan tangannya untuk gandengan. Lalu aku teringat sesuatu.

"Taehyung, kau tidak seharusnya peduli dengannya, pokoknya aku tidak mau rencana kita sepulang sekolah batal!"

"Shin Yeon Hee ini, tidak pantas berada denganmu bahkan dia tidak pantas berada di sekitarmu, Kim Tae Hyung! Sadar!"

"Yeonhee!" Panggilan itu memudarkan segalanya. "Ah, iya, a-ada apa?" Tanyaku tersendat, "Ayo pulang, kau terus saja melamun jadi terpaksa aku harus berteriak, mianhae," Jelas Taehyung lalu meringis. "Gwaenchanaeyo," Balas ku lalu tersenyum pahit.

"Taehyung,", "Heum?" Ia menoleh. "Pergilah bersama Sohye," Ucap ku mencoba menetralkan diriku sendiri. "Maksudmu, a-apa?". "Jangan batalkan rencana sepulang sekolah itu, itu apa yang Sohye inginkan, kalau kau suka dia, temui dia. Sekarang," Tambahku, sok sibuk dengan tasku. "Bagaimana dengan kau?" Tanya nya, "Jangan khawatirkan aku, aku tidak apa,", "Waaa~ Jinjjaa, omo, Yeonhee-ah, kau sahabat terbaikk, Sarangh-," Baru saja dia ingin memberikan pelukannya padaku, tapi aku tau ini hanya pelukan 'persahabatan', jadi daripada aku harus menerima kenyataan yang pahit, lebih baik aku menolaknya, haha.

Our Stars || kth.Where stories live. Discover now