y o l s e t

1.7K 147 12
                                    

Author POV
"Tapi.." ujar dokter itu, membuat hati ketiga orang itu berdegup kencang.

"Tapi untungnya dia sudah mendapatkan darah dari orang lain,"

Mereka bertiga menghela napas lega.

"Walau dia sudah mendapatkan darah dari orang lain, tapi pasien kini masih dalam keadaan koma. Kami masih tidak bisa memastikan kapan pasien akan pulih, tapi doakan saja ia akan pulih dengan cepat, saya pergi dulu, terima kasih."

"Terimakasih, dok," ucap Eunji, diikuti oleh Jimin dan Taehyung.

Dengan perlahan, mereka memasuki kamar rawat Yeonhee.

Eunji kembali menangis melihat sahabatnya terbaring tanpa daya. Mereka juga dapat melihat sebuah kandang kecil di sudut kamar yang tidak lain adalah kandang anjing yang diselamatkan Yeonhee.

Taehyung menghampiri gadis itu. Eunji dan Jimin keluar kamar, membiarkan Taehyung berbicara pada Yeonhee. Walau mungkin Yeonhee tak akan sadar.

"Kenapa kau cantik sekali eoh? Kau benar-benar membuatku dilema harus memilihmu atau dia. Kau harus bangun dan kita akan kembali bersama lagi seperti dulu. Waktu-waktu itu akan berputar lagi karena.. A-aku sudah merindukanmu," Ucap Taehyung, mengelus kepala yeoja itu. Sudah keberapa kalinya air matanya kembali menetes.

Ia jatuh terduduk di kiri kasur itu. "Tidak. Aku brengsek. Bangunlah, dan.. Jangan kembali padaku,"

Taehyung menangisi yeoja itu. Tangan dingin yeoja itu tak terlepas dari genggaman Taehyung. Tapi sia-sia walaupun ia menguras air matanya, yeoja itu tidak mungkin bangun secepat itu.

Mereka berempat sepakat untuk bergiliran menjaga Yeonhee, sampai yeoja itu terbangun.

>>>
Jimin memakai jaketnya agar angin tak menusuk tulangnya. Ia bergegas ke rumah sakit karena malam ini adalah gilirannya setelah Taehyung tadi siang.

Tapi sama saja seperti hari-hari kemarin, sesampainya ia di kamar Yeonhee, tak ada siapapun kecuali gadis malang itu, tentu jelas, tidak ada pula tanda-tanda keberadaan Taehyung.

"Eunji-ah."
"Ada apa eoh? Kau menelpon malam-malam seperti ini,"

"Taehyung menemani gadis itu lagi. Sohye."

Jimin mengintip ke arah kamar itu, yang tak lain adalah kamar Sohye. Tentu saja Taehyung terlihat sangat gembira seiring dengan Sohye yang tertawa lepas.

>>>
Jimin menghela napas sembari memandang wajah pucat Yeonhee.

"Jinjja, kau harus bangun. Ini sudah 2 minggu sejak kecelakaan itu. Aku merasa kesepian, Eunji menangis setiap kali mengingatmu, dan Taehyung? Dia makin tidak tau diri. Kau harus bangun, setidaknya, bantu aku mengembalikan sahabatku sekaligus pacarmu," Jimin menatap sedih kearah Yeonhee sebelum duduk di sofa.

Pintu kamar itu dengan cepat terbuka, menghadirkan Taehyung disana. "Yya, kemana saja kau?!"

"J-Jimin? Sejak kapan kau disini? Ak-Aku hanya keluar sejenak, mencari udara segar,"

"Yya, jangan berbohong. Kau pikir aku tak punya mata?" Ujar Jimin, terkekeh kesal.

Taehyung terdiam.

Entah kenapa, keduanya akur sekarang. Mereka mengobrol di sofa itu.

"Kau lupa aku eoh?" Tanya Jimin.
"Heol, tidak. Kau kan tetap sahabatku,"

Tiba-tiba terdengar nafas seseorang berderu. Mereka berdua sama-sama berlari kearah Yeonhee. Dan..

Mata Yeonhee terbuka. Napasnya terengah-engah. Matanya memandang satu persatu wajah namja itu.

Our Stars || kth.Where stories live. Discover now