4 - Labrakan Pertama

347 22 1
                                    

Melvin POV

"Dasar mak lampir" batinku

Kenapa juga dia harus datang.
Dia yang kumaksud adalah Metha, cewekku.
Aku sempat kesal karna dia berteriak mencariku

Setelah insiden tadi, aku pun langsung mutusin Metha.
Katakan aku brengsek, emang iya.
Tapi aku gak peduli dengan semua itu.
Metha mohon-mohon dan minta balikan dengan aku.
Ya tentu saja ku abaikan.

Aku pun pergi ke ruang osis untuk menemui Noval.

Author POV

"Ya Allah, proposal gue" keluh seseorang

Dia stress gara-gara proposal untuk acara kegiatan tengah semester yang buatnya dengan susah payah dan mati-matian harus buat ulang lagi karna ketumpahan teh, yang gak sengaja dia senggol dan berakhir dengan basah+kertas yang tadinya warnanya putih bersih sekarang jadi merah.

Dan seseorang tersebut adalah Noval Ramadhana sahabat sekaligus Waketos nya Melvin.

Noval pun mencoba mencari ulang file yang ada di laptopnya, siapa tau masih ada. Setelah sekian lama mengotak-atik laptopnya dan akhirnya ketemu juga.

"Alhamdulillah, masih ada file nya. Tinggal print ulang doang" ucapnya lega.

Tak lama kemudian, muncullah sosok ketua osis sekaligus sahabatnya di depan pintu.
Ya, dia adalah Melvin. Melvin pun mendekatinya, namun kehadirannya diacuhkan oleh Noval.

"Val, gue minta bantuan lo dong" pinta Melvin.

"Nggak, gue sibuk" ujarnya ketus. Karna setiap kali dia minta bantuan pasti Noval dibuat ribet dan ujung-ujungnya masalah cewek.

"Ayolah, sekali ini aja" pintanya memohon dengan menunjukkan puppy eyes nya.

"Jijik gue lihat muka lo" kata noval sedangkan Melvin hanya cengengesan.

Noval pun menghembuskan nafas kasar.

"Minta tolong apaan" tambahnya dan Noval melihat Melvin tersenyum sumringah.

"Lo pergi ke ruang TU pinjamin datanya murid baru yang namanya Raquella Freya ya" kata Melvin

"Gue heran deh, gak ada habis-habisnya lo masalah dengan cewek. Lagian nih ya gue tu udah kayak babu lo tau gak" cerocos Noval

"Hehe, kita kan sahabat bagaikan kepompong. Gue sahabatnya lo kepompongnya" ucapnya tanpa dosa sedangkan Noval hanya memutar bola matanya.

Sesampainya di TU.
Noval minta data ke Bu Eny petugas TU.
Tapi Noval cuma di kasih secarik kertas yang bertuliskan.

Nama : Raquella Freya X
TTL : Frankfurt, 01 Oktober 1998
cuma itu doang.

"Masa bodo lah gue juga gak peduli, yang penting gue kan udah berusaha. Urusan Melvin nanti marah sama gue, tinggal gue suruh minta sendiri aja" batin Noval

Melvin POV

Sambil menunggu Noval, aku mengambil gitar dan memaikannya.
Aku memainkan lagunya Shawn Mendes - Imagination. Dapat setengah lagu Noval pun masuk. Aku pun meletakkan gitar itu dan menerima secarik kertas dan membacanya.

"Kog cuma ini doang sih Val?" tanyaku.

"Gue cuma dikasih itu sama Bu Eny sialan. Lagian lo gak tau terimakasih banget sih jadi orang" jawabnya malas.

Namun yang membuatku bingung di belakang nama Ella ada inisial X yang kuyakini nama marganya.

"Kog belakang nama Ella ada inisialnya X sih Val?" tanyaku bingung

"Lo tanya sekali lagi, gue lempar nih kursi ke muka lo. Mau belakangnya ada inisial A sampai Z gue juga nggak peduli" katanya ketus

"Ini Noval lagi PMS apa ya, dari tadi ngegas mulu ?" batinku

Ella POV

Aku pun pergi ke kantin setelah kejadian di kelas tadi.
Dan disini lah aku berakhir duduk di bangku kantin bersama Stefie dan satu temannya.

"Eh, kenalin Nom, ini Ella murid baru di kelas gue" kata Stefie mengenalkanku pada temannya itu.

Dia pun tersenyum padaku.

"Hai, kenalin gue Naomi dari kelas XI MIPA 2" katanya sambil mengulurkan tangannya dan tersenyum.

Aku lihat mereka berdua bener-bener asyik.
Hingga aku mulai nyaman berteman dengan mereka.
Disaat kami tengah asyik bercerita.
Tiba-tiba..

"MANA DISINI ANAK BARU YANG NAMANYA ELLA" teriakan seorang cewek yang dandanannya mirip tante-tante (lagi).

Aku sempat heran, apa semua siswi disini rata-rata tante-tante semua ya ?

Seketika seisi kantin yang awalnya riuh pun menjadi diam dan seakan-akan suasananya menjadi mencekam. Aku langsung berdiri menatap tajam cewek itu dan sedikit memicingkan mata karna dibelakang cewek itu ada Metha.

Dia langsung menghampiriku.

"Oh, jadi lo yang namanya Ella. Berani juga ya cewek nerd kayak lo dah buat adek gue diputusin sama Melvin. Lo gak usah belagu dan sok kecantikan deh, karna apa ? lo dibandingin dengan adek gue gak ada apa-apanya dasar bitch" ucapnya sambil marah-marah.

"Udah ngomongnya" jawabku santai.
"Sekarang giliran gue" tambahku

"Denger ya kakak kelas yang terhormat. Gue sama sekali gak peduli dengan apa yang dilakuin Melvin terhadap adek sialan lo itu. Oh iya nyisir sama nyindir itu sama-sama butuh kaca lo kak. Mending lo ngaca dulu deh sebelum ngatain gue, apa perlu gue beliin kaca segudang. Yang lebih mirip bitch itu siapa, gue atau lo ? Tapi gue rasa gak perlu deh, dandanan dan make up lo itu udah ngejawab semuanya" ucapku santai.

"Beraninya lo ngehina gue. Asal lo tau gue adalah anak penyumbang dana di sekolahan ini. 40% dana di sekolahan ini adalah dari orang tua gue" ucapnya dengan sombong.

"Baru anak dari penyumbang dana kan? bukan anak dari pemilik sekolahan ini aja lo dah sombong" kataku mengejek.

"Diam lo bitch" katanya ketus

Aku hanya menanggapi dengan senyuman smirk andalanku.

"Udah dong El, kita pergi aja yuk" Timpal Stefie.

Aku memandang Naomi.
Dia benar-benar melongo dengan perkataanku tadi.
Akhirnya aku pun menuruti perkataan Stefie dan pergi meninggalkan Kakak kelas itu dan antek-anteknya.

Kedua kakak beradik itu tengah menatapku tajam seakan-akan bilang "awas lo" aku pun membalas dengan tatapan tajam pula.

Aku memutuskan duduk di gazebo bersama Stefie dan Naomi.
Naomi menatapku dengan tatapan aneh.

"Hebat lo El, berani ngadepin Kak Natha" Ucap Naomi kemudian.

"Natha ?" tanyaku.

"Iya, asal lo tau dia termasuk siswa populer disini dan gak ada yang berani berurusan dengannya karna dia punya kekuasaan disini" jelas Naomi dengan antusias.

"Yaelah, buat apa juga takut dengannya. Santai aja kali ngadepin cewek begituan" timpalku santai.

"Tapi kenapa dia tiba-tiba nyariin lo El, terus tadi kenapa bawa-bawa Melvin juga?" Tanyanya lagi

"itu karna tadi Metha membanding-bandingkan kecantikannya dengan Ella di depan Melvin. Melvin malah ngata-ngatain Ella. Nah, Ella kan gak trima dia marah-marah sama Melvin. Tapi malah Metha nya yang nyolot. Gantian deh Ella yang ngata-ngatain Metha kayak bitch. Selebihnya gue gak tau karna gue sama Ella langsung pergi dan Mungkin Melvin langsung mutusin Metha, akhirnya Metha ngadu ke kakaknya" Stefie yang sedari tadi diam akhirnya membuka suaranya dan menjelaskan kejadian tadi kepada Naomi.

"Gila lo El, udah dapet masalah aja lo. Tapi gue salut deh sama lo?" kata Naomi.

Aku pun hanya tersenyum tipis mendengarnya.





















To Be Continue...

STAY with ME (SEQUEL "The Cold Girl")Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang