Kembali

2.2K 87 3
                                    

Ku baringkan tubuh lelah ku ini di tempat terfavorit yang ku rindukan setelah membiarkan kak surya menjelaskan kepada bunda karna ku terlalu lelah menghadapi pertanyaan demi pertanyaan dari bunda.

Tak tau apa yang telah ku perbuat,sehingga ku mengalami kejadian-kejadian aneh sekaligus rumit untuk di terima akal sehat.

'Fiuh.. Ku harap dia tak akan menemukanku di sini' batinku berharap

Tanpa sadar aku mulai terbuai ke alam bawah sadar.

Di sisi yang lain tepatnya di kerajaan sedang ada kemurkaan dari sang pangeran karna tidak menemukan pujaan hatinya di manapun.

"KERJAAN KALIAN APA SAJA SIH,SEHINGGA UNTUK MENJAGA SATU ORANG SAJA KALIAN GAGAL" Teriaknya kepada para pelayannya yang sedang berdiri dengan badan bergetar ketakutan.

"Ampuni kami pangeran karna sudah lalai menjaga putri vana agar beliau tidak kabur dari istana ini" kata salah satu pelayannya dengan keberanian yang menipis.

"ARRRGGGHHH.... KALIAN SEMUA TIDAK BECUS" teriaknya frustasi dan membanting barang apa saja yang berada di dekatnya hingga membuat pelayannya memekik ketakutan.

Yah,pangeran giovart telah kehilangan kendalinya hanya karena seorang gadis yang akan ia jadikan pendamping hidupnya. Hingga saat ada seorang yang datang ia tidak mengetahuinya.

"pangeran saya telah menemukan putri givana" ucap pemuda—yang merupakan tangan kanan pangeran gio sekaligus sahabat sang pangeran— untuk menyadarkan sang pangeran yang telah dikuasai emosinya.

"Apa yang kau dapatkan tentangnya briant?" tanyanya dengan tidak sabar.

"Sekarang putri vana sedang beristirahat di rumahnya,dan saya rasa ia sedang sakit karna mukanya sangat pucat pangeran" jelasnya. Sebelum ia melanjutkan informasinya pangeran gio sudah meninggalkan istananya,mungkin untuk menjemput sang pujaan hati.

  Sesampainya di rumah givana

"Ternyata kamu berada di sini sayang? Kamu tau,kamu telah membuatku khawatir dengan perginya kamu dari sisiku"katanya mendekati gadis yang masih terlelap dalam tidurnya.

"Astaga sayang,badanmu panas sekali pasti kamu sangat tersiksa" ucapnya kemudian menggendongnya ala bridal style kemudian membawanya memasuki pintu air yang ia lalui saat datang.

*Istana

Gio membaringkan givana dengan sangat lembut seakan akan ia akan hancur. Setelah membaringkan givana,gio mengecup keningnya lembut kemudian menyelimuti givana dengan selimut hingga sebatas dada. Gio pun meninggalkan kamar membiarkan givana istirahat dengan tenang. Tanpa sepengetahuan gio givana telah melangkah terlalu jauh di alam bawah sadarnya.

"Aku ada dimana nih,indah banget bunganya udara juga seger banget aku bakalan betah tinggal disini" ucap givana sambil menyandarkan punggung disandaran kursi yang terletak di tengah taman.

Dilain tempat...

"Van bangun sayang kamu gak boleh melangkah lebih jauh lagi di sana,ayo sayang jangan bikin aku tambah khawatir kayak gini" setelah ia melihat muka givana semakin pucat dan kulitnya semakin dingin,ia pun segera mengerahkan kekuatannya untuk menarik givana kembali. Gio tau kalo semua ini pasti perbuatan dari orang tuanya yang slalu memaksanya agar secepatnya meresmikan givana menjadi ratu di kerajaan yang sedang ia pimpin ini.

'Udah ninggalin kerajaan juga masih aja bikin susah' batinnya . yah orangtuanya sedang berada di hutan malavinsen untuk mengunjungi sahabatnya.

Givana and Kerajaan LautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang