Pergi Untuk Kembali

877 33 4
                                    

Selamat membaca😘

***

Perlahan bola mata itu bergerak di dalam kelopak yang tertutup,seakan sang pemilik kesulitan untuk membuka matanya yang serasa lengket.

Hingga tibalah saatnya mata indahnya terbuka dengan senyuman melengkung manis di bibirnya saat mengetahui adanya lengan kekar yang memeluk hangat tubuhnya. Namun seketika itu juga senyumnya luntur mengingat rencana awal yang akan membuat ia berjauhan dengan sang pemilik hati.

Yah dialah givana,seorang gadis yang telah menjelma menjadi ratu di Istana Seiland yang terletak didasar laut.

Dengan perlahan disingkirkannya tangan yang bertengger nyaman di perutnya dengan hati yang sedikit tak rela. Kemudian dia bersiap untuk melayani sang suami terakhir kalinya sebelum mereka berpisah.

05.30

Syukurlah jam segini istana masih sunyi,jadi ia masih bisa menyiapkan sarapan untuk gio tanpa takut dipergoki oleh para pelayan.

30 menit kemudian,,

Berbagai hidangan sudah tersaji di atas meja makan,dari nasi,lauk,sayur,buah semua tertata dengan rapih. Dengan kedua tangan bertengger di kedua pinggang,givana memandang hasil kerjanya dengan senyum puas tersungging dibibir manisnya,tak lupa dengan mata birunya yang berbinar bahagia.

Tak membuang waktu lama dengan perlahan,dan hati-hati ia keluar dari istana tanpa membawa barang apapun.

Ketika membuka pintu,givana melihat punggung lebar milik seorang lelaki. Namun ketika sang pemilik punggung berbalik,seketika itu pula senyum penuh makna tersungging dibibir givana.

****

Terlihat seorang lelaki tampan sedang tertidur pulas dengan wajahnya yang polos bak bayi. Namun tak bertahan lama ketika sinar sang mentari mengenai kelopak matanya yang masih tertutup. Tangannya meraba bagian samping tempat ia berbaring sembari menyunggingkan senyuman mautnya. Namun setelah dirasa tak ada sosok wanita yang dicintainya,gio membuka matanya.

'Mungkin ia di dapur'pikirnya untuk meredakan gejolak perasaan tak enak yang sedari malam membuatnya risau.

Gio beranjak dari berbaringnya untuk kemudian menuju ke kamar mandi membersihkan badannya yang sudah lengket.

Setelah menghabiskan 10 menit di kamar mandi dengan masih mengenakan piyama handuknya ia mengganti bajunya yang sudah tergantung di pintu lemari. Dengan tersenyum bahagia ia menyambar satu set bajunya untuk kemudian dikenakannya.

Setelah dikiranya penampilannya tiada yang kurang ia segera bergegas menuju ke dapur yang terletak di lantai satu yang langsung menghadap ke arah halaman belakang rumahnya untuk menemui istri tercintanya.

Namun secara tidak sadar ia mengerutkan kedua alisnya saat disaksikannya semua pelayannya menunduk ketakutan melihat kehadirannya.

'Tunggu ada apa dengan mereka'batin gio bertanya-tanya seiring langkahnya yang semakin dekat dengan perkumpulan pelayannya yang telah berbaris membentuk setengah lingkaran disekitar meja makan yang terdapat berbagai hidangan.

"Apa yang sudah terjadi?" walau penasaran ia berusaha menormalkan nada bicaranya menjadi datar dan tetap tegas.

"Maaf yang mulia kami menemukan surat ini diantara hidangan ini" dengan suara bergetar akhirnya kepala pelayan membuka suaranya.

Direbutnya surat itu dengan perasaan gelisah yang entah apa sebabnya.

Dear my lovely

Suamiku,maafkan aku jika aku tak bisa membendung rasa kecewaku padamu.
Saat itu,saat ku fikir semua baik-baik saja aku mendengarmu berbicara kepada seseorang yang kau perintah untuk menjagaku agar tak bertemu dengan Renan.
Taukah kau sweety hatiku hancur mengetahui kau masih menaruh curiga kepadaku,kau tak mempercayai cinta tulusku yang hanya ku peruntukkan untukmu. Aku mengerti jika kau tidak ingin kehilanganku,tapi tidak begini caranya.
Kasih,,,
Aku pergi. Bukan untuk selamanya,tapi aku pergi untuk kembali.
Aku perlu menata lagi hatiku yang kau hancurkan.
Aku juga perlu mempertimbangkan haruskah kita melanjutkan hubungan ini.
Kau tenang saja aku akan menjaga dan mencintai buah hati kita dengan segenap hati dan jiwa.
Jaga dirimu disana.
Mungkin kau tidak akan bisa menemukanku sebelum aku memutuskan untuk menemuimu.
Swetty,hiduplah dengan baik selagi aku tak disampingmu saat ini. Anggap saja ini adalah penguji cinta dan kesetiaan kita.

From your wifey

Seketika itu juga,gio jatuh berlutut meremas surat itu dengan tangan bergetar. Cintanya. Jiwanya. Belahan hatinya. Meninggalkannya karena dirinya yang sangat possesive karena takut kehilangan givana,namun apa?akibat ketakutannya itu wanitanya tersakiti dan meninggalkannya.

Dengan tubuh bergetar,ia menangis. Menangis sambil mencium surat yang sudah lusuh karena genggamannya itu.

Semua orang yang melihatnya ikut merasakan derita yang dirasakan sang raja baru mereka. Seumur hidup baru kali ini ia melihat sosok yang berbeda dari gio. Lemah. Rapuh. Dan hancur.

Ya mungkin mulai saat ini hidup gio akan hampa,dan tidak berjalan dengan sebaik saat ia bersama dengan istrinya.

                                                                       

Maaf gys baru bisa update soalnya lagi disibukin dengan kehidupan nyata wkwk.

Sebagai penebus permintaan maafku di Bab satu ini aku kasih part yang lumayan panjang dibanding part2 yang lainnya.

Givana and Kerajaan LautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang