10

3.5K 116 1
                                    

Sejak Lizzy mengantar Cameron keluar rumah, ia merasa seperti ada yang menguntitnya. Tapi Lizzy tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Ia  melanjutkan kegiatannya di dapur. Memasak! Lizzy pun searching beberapa masakan yang mudah. Ia sekarang ingin makan masakan Indonesia. Sudah lama ia tidak mencicipi masakan negara tempat tinggal nenekku tersebut.

"aku pengen makan soto ayam deng. kayaknya bahannya gampang deh." kata Lizzy sambil menscroll bahan-bahan membuat soto.

"Boleh aku pergi ke supermarket?" kata Lizzy kepada si penelepon.

...

"sebentar saja. pliss.." kata Lizzy menggigit jarinya.

...

"aku akan berjalan kaki. aku malas menggunakan mobil. dan kurasa jarak supermarket dengan rumah kita tidak terlalu jauh." kata Lizzy mengetuk-ketuk jarinya ke meja.

...

"ayolah Cam. Aku bukan  anak kecil lagi yang harus kau jaga. aku tidak bakal kemana-mana. hanya ke supermarket." kata Lizzy dengan nada kesal karna Cam terlalu diktator.

...

"awhh. Thankyou so much Cam. bye." kata Lizzy kegirangan karna Cam mengizinkannya untuk pergi ke supermarket.

lizzy pun bersiap dengan membawa beberapa lembar dollar untuk ke supermarket dan tak lupa mengunci pintu rumahnya. dan tidak lupa untuk mengucapkan salam kepada satpam rumahnya.

Lizzy berjalan dengan senang hati seakan dia tidak pernah menghirup udara bebas padahal baru satu hari dia tinggal di kediaman Cameron yang layaknya istana tetapi menurutnya penjara. Bagaimana tidak? Cam selalu bilang bahwa dia akan dirumah saja sepanjang hari dan akan dilayani oleh pelayan rumah Cam. Walaupun Lizzy selalu menolak, dia selalu kalah jika berdebat dengan Cam.

ketika Lizzy berjalan, dia mendapat beberapa notif dari nomor yang tidak diketahui. ia membuka satu-persatu pesan tersebut dan diluar dugaan Lizzy, pesan itu adalah teror untuknya.

"READ THIS MESSAGE. I'M NOT GOING TO LET YOUR LIFE HAPPY."

"YOUR HUSBAND IS MINE NOT YOURS."

siapa dia sebenarnya? suami aku adalah milikku dan tetap milikku. aku tidak peduli dengan pesan ini. paling hanya salah sambung saja.

"NOW YOU CAN FREELY DO ANYTHING WITH YOUR HUSBAND. BUT I WILL KEEP AN EYESS ON YOU. IF YOU CONSIDER THIS NOT IMPORTANT, THIS MEANS YOU ASSUME YOUR HUSBAND IS NOT IMPORTANT ALSO."

Lizzy menutup ponselnya sambil menganggap pesan tadi hanyalah bualan. but, jika pesan itu bakal jadi kenyataan, bagaimana ini? akh, lebih baik aku cepat berbelanja dan pulang untuk masak.

***

"wihh wangi banget nih sotonya. tinggal rebus mie sama sayur nih." kata Lizzy kegirangan melihat hasil kerja kerasnya memasak soto.

"nyonya, sini biar saya aja yang masak. Nyonya istirahat saja." kata salah satu pelayan di rumah itu.

"big noooo sarah. Kamu yang seharusnya istirahat karna sepanjang hari udah bekerja di rumah sebesar ini. sudah kamu ke kamar kamu aja sana istirahat. ini biar saya kerjain sendiri. urusan dapur biar saya yang tanggung jawab." kata Lizzy sambil menepuk pundak sarah.

"tapi Nyonya nanti Tuan Cameron bakal marah kalo saya merepotkan Nyonya."

"ga ada tapi-tapi. pokoknya urusan dapur adalah urusan saya. selagi tuan cameron tidak ada dirumah, semua ini tanggung jawab saya. dan satu hal lagi, kalo tuan cameron marah karna hal ini, kamu bisa lapor sama saya. lagian saya tidak ada kerjaan di rumah ini. sungguh membosankan. sudah istirahat lah, kamu keliatan capek sekali." kata Lizzy sambil melanjutkan kegiatan memasaknya.

Married With Him ? (Cameron Dallas)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang