Huda dan Nia

Tersesat Di Hutan

Huda dan Nia suatu hari berpetualang ke hutan cagar alam. Saking terpesona akan keindahannya, mereka terus memasuki wilayah hutan semakin dalam.

"Keren banget ya Beb hutannya?"

"Iya Mas. Hutan ini masih perawan, belum pernah terjamah manusia kayaknya."

"Salut aku sama prinsipnya menjaga keperawanannya.."

"Tapi jangan terlalu milih-milih, ntar jadi perawan tua lu tan!" Nia ngomong sama pepohonan.

Mereka terus menjelejah semakin jauh. Hingga tau-tau hari sudah sore. Dan mereka berniat pulang, tapi...?

"Kita udah tersesat ini Beb..."

"Benar, Mas. Mampus deh! Sekarang kita berada di mana? Ini Tanggal berapa aku ga tau.."

"Pasti Bapak Ibuk udah gelisah mikirin kita.."

"Mana hutannya gelap banget, pasti di sini banyak harimaunya, hii.."

"Toloong.. Tolooong...!" Huda teriak-teriak minta bantuan.

"Mas, biar ada yg dengar, gimana kalo kita teriaknya serempak.."

"Iya beb, kamu bener. Ayok teriak serempak.."

Lalu keduanya teriak..

"SEREMPAK! SEREMPAAAK! SEMPAAAAAKKKK!!!"

Sayangnya, hingga suara hampir habis, ga ada tanda-tanda ada yang akan menolong mereka.

"Gimana ini Beb, aku takut.."

Huda mulai cemas, berada di tengah hutan rimba cuma berdua begitu ga ada orang lain, kalo Nia di godain siapa yg menolong?

"Tenang Mas. Kamu kan bawa peta?"

"Petanya ketinggalan di rumah Beb, huuhuu.." Huda udah nangis aja.

"Kamu gimana sih?! Kalo mau berpetualang barang-barang kayak peta, kompas, itu ga boleh ketinggalan tau! Koplok kok diawetin!"

"Maafin aku Beb, tadi berangkatnya buru-buru. Gimana kalo kita pulang aja dulu, ngambil petanya.."

"Wah, tumben ide kamu bagus Mas! Ayok!"

Kemudian mereka pulang mengambil peta yang ternyata ketinggalan di laci. Setelah itu kembali lagi ke hutan tempat mereka tersesat.

Akhirnya, berkat petunjuk peta itu, mereka berhasil pulang ke rumah dengan selamat.

×××××
Tunggu Cerita Huda Dan Nia Selanjutnya..

Happy Reading..