DA // Eight

6.1K 1.1K 64
                                    

Harry menatap wajah Gabby selama beberapa saat sebelum kembali memasukkan alat yang akan ia gunakan untuk mengambil nyawa Gabby kembali ke tempatnya. Sungguh, Harry merasa ada hal yang bergejolak di hatinya begitu ia memandang wajah Gabby.

Gabby-nya.

Ya. Itulah adat istiadat Dark Angel. Setiap Dark Angel (yang berjenis kelamin laki-laki) bisa memilih gadis-gadis yang akan mereka miliki hanya dengan menaruh perasaan kepadanya.

Namun, itu hanya berlaku untuk sesama Dark Angel. Bukan Dark Angel dan Manusia. Namun Harry bersikeras untuk menyebut Gabriella Gap sebagai miliknya. Harry tahu itu semua salah. Harry tahu itu semua terlarang.

Namun, Tuhan selalu berkata bahwa setiap makhluk ciptaan pasti mempunyai napsu. Oh, aku lupa kalau Harry tidak menyembah Tuhan, melainkan Yang - Tidak - Boleh - Disebutkan - Namanya.

Harry malu akan dirinya sendiri yang begitu ceroboh menaruh perasaan kepada seorang manusia. Bagi para kaum Dark Angel, manusia hanyalah seonggok daging yang tidak berguna di dunia. Menurut Dark Angel, hanya mereka-lah yang paling berkuasa di dunia ini.

Harry berlari keluar dari kamar Gabby menuju atap rumah Gabby. Harry berteriak sekencang mungkin sebelum melangkah mundur dan berlari agar sayapnya muncul. Kaus yang ia kenakan pun robek dan tergantikan oleh kemeja hitam seragamnya.

Harry terbang menuju istanya Yang - Tidak - Boleh - Disebutkan -Namanya. Harry ingin protes. Harry hanya ingin Gabby selamat, meskipun Gabby tidak akan pernah menjadi miliknya.

TO BE CONTINUED!

So.. Gimana? :3

40++ votes for the next chapter? Leave your comment, too, guys! x

P.S. Don't forget to read another MSS and HSS! x

MSS [2] : Dark Angel || AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang