DA // Two

9.8K 1.3K 87
                                    

Gabriella merasa dirinya tidak bisa tertidur. Mungkin karena efek tertidur selama 4 jam tadi. Namun, Gabriella merasa ada yang mengganggunya sepulangnya dari sekolah tadi.

Dan juga.. Gabriella masih bingung dengan apa yang ia lihat tadi. 

Seorang laki-laki tinggi dan mempunyai sayap hitam besar di punggungnya. Gabriella sendiri yakin benar kalau ia tidak salah lihat tadi. Gabriella sendiri juga merasa kalau laki-laki itu seperti seorang laki-laki yang ia jumpai dalam mimpinya tadi.

Gabby (nama panggilan Gabriella) pun mengambil handphone-nya dan mencari nama 'Amy' dari kontak dan menekan tombol hijau.

"Amy.. Ayolah angkat.." gumam Gabby sambil menggigiti kuku jarinya.

Gabby pun menatap kesekeliling kamarnya. Kamarnya masih normal. Tidak ada yang berubah satupun.

"Brengsek, mau apa kau menelponku selarut ini?!" ujar Amy membentak ketika telepon dari Gabby membangunkan ia dari tidur lelapnya.

"Amy, aku ingin bertanya sesuatu padamu," ujar Gabby dengan suara pelan.

"Apa? Kau bicara apa, sih? Tolong keraskan suaramu, Gabby!" 

Saat Gabby hendak mengulang pembicaraannya, Gabby mendengar ada sesuatu yang menimpa atap rumahnya. 

"Kutelpon lagi nanti," ujar Gabby, lalu mematikan teleponnya dan berjalan menuju atap rumahnya.

Gabby berjalan ragu-ragu menuju atap rumahnya sambil memegang kalung salibnya. Sungguh, Gabby merasa amat khawatir jika ada seorang perampok yang memasuki rumahnya (Gabby tidak kepikiran tentang hantu).

Alangkah kagetnya ketika Gabby sudah sampai diatas atap rumahnya, beberapa bulu-bulu berwarna hitam berterbangan terbawa angin.

"SIAPA DISINI?!" teriak Gabby.

Tidak ada yang menyahut.

"WHO'S HERE?!" ulang Gabby.

"I'm here," sahut seseorang dari belakang Gabby. Dan disaat Gabby menengok kebelakang, ia menemukan sosok laki-laki remaja normal yang kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celananya.

"My name's Harry," ujar orang itu, dan Gabby hanya menatap laki-laki yang bernama Harry itu dengan heran. 

Mengapa laki-laki itu bisa masuk ke dalam rumahku? Dan mengapa ia bisa ada di atap rumahku??

"Maaf jika aku mengganggumu, Gabriella," lanjut Harry.

"Ba- Bagaimana kau bisa tahu namaku?!" ujar Gabby curiga.

"Ups, sepertinya kau lupa kalau kau telah menaruh selembar kertas diatas taman rumahmu yang bertuliskan 'Gabriella', gadis manis," ujar Harry, lalu menyeringai.

"Seriously, Harry... Kenapa kau bisa ada di atap rumahku sekarang?!" 

"Ayolah, bisakah kau mengajakku untuk masuk ke dalam rumahmu dan menawarkanku secangkir teh atau kopi atau cokelat panas karena disini dingin sekali?" ujar Harry sarkastik. "Dan jika kau memberiku secangkir minuman hangat, akan kuberi tahu mengapa, Gabby," lanjut Harry, lalu memasang tampang memelas.

Dan Gabby pun mengangguk dan mempersilahkan Harry untuk masuk ke dalam rumahnya.

*

"Jadi, untuk apa kau kesini, Harry?" tanya Gabby ketika ia sudah menyerahkan segelas cokelat panas untuk Harry.

Harry tersenyum, "Terima kasih," ujarnya yang mengabaikan pertanyaan Gabby barusan, dan langsung meneguk cokelat panas pemberian Gabby hingga habis.

Gabby memandang Harry dengan tajam, "Jawab pertanyaanku, tuan Harry."

"Woah, oke, oke. Kau tidak sabar sekali, nona! Oke, yang pertama, kau harus tenang karena aku disini tidak akan melakukan apa-apa kepadamu. Yang kedua, aku kesini karena aku baru saja di usir oleh orang tuaku karena aku baru saja tertangkap karena menyimpan heroin di dalam tasku. Padahal, heroin sialan itu milik teman brengsek ku. Yang ketiga, aku bisa sampai diatas atap rumahmu karena aku melompat dari satu pohon ke pohon lainnya. Oke, terdengar seperti monyet, memang." ujar Harry yang menjelaskan secara panjang lebar (padahal seluruh ucapannya adalah sebuah dusta).

"Yang keempat, bolehkah aku menginap di rumahmu untuk beberapa hari saja, Gabriella?" tanya Harry.

Gabby pun memandang Harry. Mata mereka bertemu. Dan pada akhirnya Gabby menyadari satu hal ;

Sorot mata Harry seperti sorot mata seseorang yang berada di dalam mimpinya.

TO BE CONTINUED



MSS [2] : Dark Angel || AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang