Harry berjalan mundur dan berbalik arah. Menampilkan tato miliknya yang bergambar sayap dan di dalamnya terdapat kata 'DIE' dengan tulisan yang besar.
Harry berjalan ke dalam kamarnya dan membanting pintu itu dengan kencang. Gabby masih shock akibat perbuatan Harry barusan. Gabby masih tidak percaya mengapa Harry bisa berbuat seperti itu tiba-tiba.
Gabby berlari menuju kamar yang beberapa hari ini Harry tinggali dan mengetuk pintunya berkali-kali serta kencang. "BUKA, BEDEBAH!" perintahnya.
Akhirnya Harry membuka pintu, "Ada apa?" tanya Harry dengan tatapan tajam.
Gabby menampar wajah Harry, "KELUAR DARI RUMAHKU. SEKARANG!"
Harry hanya terkekeh melihat wajah Gabby sekarang ini. Harry mengelus pipi Gabby sebelum menamparnya, "Kau pikir aku akan menuruti perintahmu, huh?" ujar Harry yang mendekati wajahnya ke wajah Gabby. Harry menjambak rambut Gabby, membuat Gabby meringis kesakitan, "Bukankah seharusnya kau yang menuruti perintahku?"
"Stop..." Gabby berusaha untuk melepaskan cengkraman Harry di lengan kanannya serta di rambutnya.
"Satu kesempatan terakhir, Gabriella..." Harry menjilat bibir bawahnya, "Jika kau tidak mau menuruti perintahku, kau akan bernasib sama dengan dia." ujar Harry mengancam.
"D-dia? Maksudmu siapa?" tanya Gabby.
"Julian." Harry melepaskan tangannya dari Gabby dan mendorongnya hingga menabrak dinding.
TO BE CONTINUED
Woah, udah hampir 1000 votes :""")
50++ votes for the next chapter? Leave your Comment(s) too! x
KAMU SEDANG MEMBACA
MSS [2] : Dark Angel || AU
Fiksi PenggemarCOMPLETED MSS = Midnight Stories Series. *** Apakah anda pernah mendengar sesuatu dari legenda ataupun cerita-cerita tergelap humani (sebutan untuk para manusia) yang mungkin hampir punah dan dilarang oleh gereja-gereja maupun kepercayaan lainnya ya...