DA // Nine

6.4K 1K 41
                                    

Uhm, di chapter sebelumnya kan ada beberapa orang yang nanya kenapa MSS [2] gak serem atau sadis. Sekedar informasi aja kalo ini belom nyampe klimaks. Bakal ada adegan sadisnya, kok. Tenang aja. Emang niatnya MSS itu sadis semua... Kayak MSS [1], MSS [3], sama MSS [4] :3 Tapi kalo MSS [5] bakal lebih sadis karena itu gabungan dari ke-4 MSS :""")

ENJOY!

***

“Harold, jangan memberontak.” ujar salah seorang pengawal yang - tidak - boleh - disebutkan - namanya. Memang Harry sedari tadi sudah berteriak agar nama Gabriella segera dihapus dari daftar orang yang akan dicabut nyawanya.

“Tapi dia bukanlah seorang ateis!” bentak Harry kepada sang pengawal. “Kumohon, aku ingin bertemu dengannya!” ujar Harry dengan nada memohon. 

“Harold, tidak pernah ada seorang pun yang berani untuk memberontak kepadanya. Cabut saja nyawa-nya, Harold. ” tutur sang Pengawal dengan nada serius. Memang si pengawal ini sudah emosi sekali semenjak Harry memaksa untuk bertemu dengannya.

“Dia berhak untuk hidup,” ujar Harry yang kini nada suaranya makin melemah. “Kumohon...” 

Pengawal itu kembali menggeleng, “Aku tetap tidak bisa, Harold. Maafkan aku.” ujarnya

.

.

.

Harry berjalan lesu menuju rumah Gabby. Sungguh, ia malas sekali untuk memakai sayapnya menuju rumah Gabby. Pikirannya kacau. Sungguh, Harry tidak tahu harus apalagi. Waktunya hanya tinggal enam hari lagi. 

Harry takut sekali jika ia harus kehilangan Gabby. Well, padahal jika ia mencabut nyawa Gabby, ia masih bisa bertemu dengan Gabby di neraka. Namun itu tandanya ia juga harus berurusan dengan penjaga-penjaga neraka sekaligus Hades. 

Well, meskipun Hades itu termasuk dalam klan Dewa, namun kalau urusan neraka, mereka semua menjadi satu.

Harry mengingat kata-kata yang kakeknya sampaikan padanya kalau suatu saat nanti Harry akan menjadi seorang malaikat pencabut nyawa, Harry tidak boleh membuang-buang waktu serta mengasihani si korban itu. Malaikat pencabut nyawa harus mempunyai satu sifat yang penting. Yakni egois. Namun sepertinya Harry tidak mempunyai sifat yang satu itu. 

Dalam hati Harry berpikir, Ataukah aku harus bersikap egois? Sungguh, aku tidak mau kehilangan Gabriella, dan aku juga tidak ingin ditaruh di neraka.

TO BE CONTINUED!

he he, jadi, gimana? :3

50++ votes for the next chapter? :3

Leave your COMMENT too! x

MSS [2] : Dark Angel || AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang