Pattisiere

3.1K 308 65
                                    

°°°

Seperti biasa, Kim Jiwon atau biasa disebut Bobby, tak pernah absen untuk datang ke Cofee shop kecil itu.

Well, untuk ukuran Jiwon, tempat itu bukan tempat berkelas, hanya saja ia bisa merasakan ketenangan.

Menurut laki-laki ini, 3 dari panca inderamu akan di manjakan di Cofee shop tersebut. Lidah; dengan kue-kue manis, hidung; dengan aroma kopi , juga mata; dengan Waiters bernama Kim Donghyuk yang telah mengambil hati seorang Kim Jiwon sejak 3 bulan lalu.

Itu hanya pertemuan bodoh, namun bukan momentnya yang tak dapat
Jiwon lupakan, merupakan seseorang yang membuatnya meminta maaf dan membeli semua kue yang Jiwon -tidak sengaja- jatuhkan.

FLASHBACK

Teeet Teeet Teett!

Jiwon terlonjak dari kasurnya. Matanya mencari-cari handphone putih yang mengeluarkan suara berisik seperti alarm kebakaran.

"Shit!!" Umpat Jiwon dan langsung menyambar handuk di kursi.

Masalahnya jam sudah menunjuk 7.33 yang artinya ia melewatkan 2 kali bunyi Alarm yang artinya juga ia terlambat sekarang.

Jiwon tak lupa membawa lyric bikinannya, ini lah alasan kenapa dia bisa bangun terlambat.

Hei, Jiwon hanya di beri waktu 3 minggu untuk membuat lyric suatu iklan, dan itu terus-terusan ditolak sampai kemarin. Hingga ia terpaksa harus tidur jam 3 tadi.

Lelaki ini tak perduli dengan tatapan orang-orang yang melihat dia aneh, karena berlari seperti maling.

Ia terus berlari, sampai..

Bruk!

Jiwon, menabrak laki-laki membawa dua kotak kue, yang sepertinya ingin di bawa untuk bazar di taman seberang.

Jiwon ikut tersungkur, untungnya lyric yang ia bawa tidak sobek. Pakaiannya juga tidak kotor.

"Ahh..Kue buatanku.." Lirih si pembawa kue.

Brak!

Jiwon memukul kotak kue disebelahnya.

"Hei Bodoh." Panggilnya sarkastik dan penuh penekanan, "Kau tidak tahu aku sedang buru-buru hah?! Untung saja lyric ku tidak rusak karena ulah mu yang bodoh, berjalan tidak melihat kanan kiri!" lanjutnya.

Jiwon masih menatap punggung sang pembawa kue ini, yang menyebabkan ia tambah terlambat. Ia berdecak kesal, karena orang ini hanya menatap kuenya yang sudah tidak jelas bentuk dan gambarnya.

"Hei! Kalau orang bicara perhati-"

Hiks..

Senggukan itu membuat Jiwon berhenti berteriak dan marah. "Y-ya, kau menangis?" Tanya nya hati-hati.

karena masih dibelakangi oleh pria berbaju merah ini, Jiwon berdiri dan pindah tempat ke depan sang pembawa kue. kemudian ikut berjongkok.

Deg.

Yap benar, ia menangis sambil membersihkan kuenya yang berserakan.

"A-apa kau tidak bisa dibentak?" Tak mendapat respon Jiwon menarik tangan kanan pria ini. "Jawab."

DEG.

kali ini jantungnya berdegup lebih kencang.

Jiwon dapat melihat dengan jelas wajah sang pembawa kue.

Imut. pikirnya

Ia tak dapat menahan hatinya, pria didepannya ini terlihat imut, dan juga, menarik. Apalagi matanya sembab.

Sweet Cake! (Bobdong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang