Afraid

1.9K 211 14
                                    

°°°

"Pesananku adalah melihatmu hari ini." Jiwon tersenyum sangat manis.

Blush!

4 kata itu sukses membuat semburat di wajah Kim Donghyuk.

Namja imut di depan Jiwon ini langsung menunduk.

Jiwon tau kebiasaan Donghyuk jika salah tingkah adalah menundukan wajahnya agar tak terlihat oleh Jiwon.

Menurut Jiwon dia sangat menggemaskan dengan kesalah tingkahannya itu.

Jika dihitung-hitung selama 2 bulan mereka kenal, sudah 100 kali sepertinya Jiwon membuat merah di pipi Donghyuk.

Seperti sekarang, andai saja Jiwon tidak bisa mengontrol hasratnya untuk mencium namja imut itu sekarang, pasti Donghyuk akan habis.

Jiwon berdiri."Jja! Aku akan mengantar mu pulang." Kemudian mengusap rambut Donghyuk.

Namja imut itu tersenyum menatap punggung Jiwon sembari memegang rambutnya sendiri. Dia tersipu.

.
.
.

Udara malam memang sangat dingin, bintang bertaburan di langit dan suara malam yang sepi, ditambah sepi dengan dua orang yang sedari tadi tidak membuka mulut.

Ya kalian benar, Donghyuk dan Jiwon hanya berjalan berdampingan tanpa membuka mulut dari 5 menit yang lalu.

Jiwon yang tidak tau mau bicara apa, ditambah Donghyuk yang sedang menunggu Jiwon berbicara.

Sebenarnya mereka berdua saling tau dengan perasaan yang satu sama lain miliki.

Donghyuk tau kalau Jiwon menyukainya, begitu juga sebaliknya.

Tidak ada yang pernah membicarakan perasaan, hanya mereka yang merasakan dari perlakuan masing-masing.

"Jadi.." Jiwon -akhirnya- membuka mulut. "Kau menjadi seorang pattisiere sekarang?"

"Iyaa, akhirnya aku mendapatkannya hyung!"Donghyuk bersemangat. "Sudah lama aku nanti, dan kau tau kan aku sebenarnya melamar di sana sebagai pattisiere, tapi malah menjadi Waiters" Donghyuk mengerucutkan bibir.

Jiwon terkekeh."Hei, sudah jangan cemberut seperti itu, nanti kau makin jelek."

Mendapat panggilan 'jelek' Donghyuk tak segan memukul lengan Jiwon, walupun tidak kencang."Yaa! Hyung, jadi aku tidak tampan untukmu? Huh"

Oh tuhan, ingin sekali Namja kelinci itu mencium bibir ranum Donghyuk yang sedang mengerucutkan bibirnya.

Entahlah, Jiwon sendiri tidak tau kenapa ia sangat tergila-gila dengan pria ini. Rasa ingin memiliki selalu timbul tiap saat Jiwon bertemu dengan Donghyuk. Ah bahkan jika mereka sedang chatting biasa.

Tidak tau, setan apa yang berada di dalam hati Jiwon sehingga ia tidak ingin memilik Donghyuk cepat-cepat.

Ahh, bukan dia tidak ingin, hanya saja dia termasuk tipe-tipe yang main-main.

Jiwon bersumpah baru kali ini ia memikirkan perasaan seseorang. Jiwon takut namja itu tersakiti karena tingkahnya yang bosanan.

Tapi di dalam hatinya malaikat baik selalu meyakinkan diri Jiwon bahwa dia tidak akan bosan dengan Donghyuk. Karena Jiwon benar - benar jatuh cinta dengan sesosok di sampingnya ini.

"Hyung.." Panggil Donghyuk lembut, sukses menyadarkan Jiwon. Ia memberhentikan langkahnya

"Ne Dongii?" Jiwon ikut berhenti

Namja bersurai coklat itu menjulurkan tangan kirinya."Boleh aku menggandengmu? Aku kedinginan."

Dan itu sangat menggemaskan di mata Jiwon, Melebihi bayi yang sedang mengembungkan pipinya, Donghyuk lebih menggemaskan.

Sweet Cake! (Bobdong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang